Klub Horror - 2

16.7K 859 40
                                    

"Aduh... hh... udahan aja, Matt.. gue... hh... udah... capekhh..." Tiffany mendaratkan bokongnya di pasir pantai. Kedua kakinya diselonjorkam ke depan, ia memijit-mijit lututnya perlahan. Matthew ikut duduk di samping Tiffany. Ia pun melakukan hal yang sama seperti yang Tiffany lakukan.

Kedua manusia itu, Tiffany dan Matthew, baru saja jogging keliling cottage mengitari pantai. Tiffany yang jarang olahraga merasa sudah lelah, padahal ia baru mengelilingi cottage tiga kali. Teman-temannya yang lain masih jogging, berpencar. Sheila, Diandra, Seth, dan Edward, jogging ke arah ujung pantai. Sedangkan Michael dan Felia memilih track yang berbeda, mereka berdua ke arah hutan.

"Capek banget gue." Tiffany menyeka air keringatnya di dahi.

Matthew mengambil sebotol air minum yang dibawanya lalu memberikan botol itu ke Tiffany. "Nih, minum dulu."

Tiffany menerimanya dengan senang hati. Ia meminum air tersebut sampai setengah botol. Setelah itu, ia mengembalikannya ke Matthew. "Thanks," ucapnya.

Matthew pun meminum sisa air itu sampai habis.

"Kok rasa airnya agak aneh ya, Matt," ujar Tiffany tiba-tiba.

Matthew memandang Tiffany dengan tatapan bingung. "Aneh gimana?"

"Ya aneh gitu rasanya. Beda kayak biasanya."

"Nggak ah. Lidah kamu kali bermasalah."

"Yakali."

"Eh, yang lain pada kemana ya?"

Tiffany melirik sekitar. Dari sekian banyaknya pengunjung yang sedang jogging di pulau wisata yang bernama Pulau Dandelion ini, Tiffany tidak melihat satu pun temannya. "Nggak tau deh, Sheila katanya ke ujung pantai, Michael sama Felia ke hutan."

Matthew mengangguk-angguk. "Felia sama Michael lagi deket ya?"

Tiffany sedikit terkejut mendengar pertanyaan Matthew, ia bingung ingin menjawab apa. Nggak mungkin kalau dia ngebongkar rahasia sahabatnya, ia sudah berjanji agar tidak memberitahukan rahasia sahabatnya ke orang lain, walaupun pacarnya sendiri. Maka dari itu, Tiffany balik bertanya. "Kenapa emangnya?"

"Nanya doang," jawab Matthew santai.

Tiffany menghela napas lega, beruntung Matthew tidak bertanya lagi. Namun, satu pertanyaan muncul di benak Tiffany.

"Kamu masih suka chat-an sama Felia?" tanya Tiffany ragu-ragu.

"Jarang. Paling kalo dia nge-chat duluan, itu pun seputar pelajaran." Matthew melirik ke arah pacarnya, "Kenapa? Kok nanya gitu?"

"Nggak papa, cuma nanya." Tiffany memalingkan wajahnya dari Matthew. Dalam hati, ia berharap Matthew tidak akan menanyakan hal serupa. Tiffany tidak mau Matthew tau kalau dirinya masih suka berkomunikasi dengan mantan. Yah, walaupun Matthew bukan mantan Felia, tapi mereka pernah dekat.

"Keliatan nggak sih kalau Felia masih suka sama aku?" tanya Matthew.

Tiffany mengangkat bahu. "Nggak terlalu keliatan, sih. Tapi kayaknya emang masih suka."

"Bego ya dia. Jelas-jelas aku udah punya kamu."

Tiffany tertawa renyah. "Sebenernya, kamu penah pacaran sama dia nggak, sih?"

KLUB HORRORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang