Mai mengelap rambutnya yang basah. Ia baru saja selesai mandi. Mai melihat jam di atas nakas. Pukul 16.30.
Mai mengambil laptop yang ada di atas meja belajarnya. Lantas duduk di atas kasur dan membuka laptopnya. Jari nya menari nari mengetik kan sesuatu.
Cara membuat Grilled Chicken with blackpepper sauce
Karena tidak mau repot, ia memfoto resepnya dengan kamera HP nya. Mai menutup laptopnya dan mengganti pakaiannya lantas mengambil dompet yang ada di atas meja belajarnya.
Mai keluar dari kamarnya dan pergi keluar rumah. Ia berjalan menuju gerbang rumahnya dan membukanya.
Sudah ada taksi yang menanti Mai di luar. Mai tadi memang sempat menelepon taksi. Mai masuk ke dalam taksi itu dan menyebutkan tempat yang ingin dia tuju.
Mai turun dari taksi setelah membayar ongkosnya. Ia melangkah masuk ke dalam swalayan besar yang ada di pusat kota.
Mai berjalan ke arah tempat khusus untuk bahan-bahan memasak. Ia melihat ke HP nya untuk memastikan apa saja yang akan ia beli.
Mai mengambil beberapa bahan seperti : dada ayam dalam kemasan, jagung, wortel, dan bahan-bahan untuk membuat saus. Lantas ia taruh ke dalam troli.
Mai juga membeli beberapa camilan untuknya dan abangnya. Setelah selesai, Mai mendorong trolinya menuju kasir. Dibayarnya semua belanjaannya lantas Mai bergegas pulang menuju rumahnya.
🍥🍥🍥
Sampai di rumah Mai langsung pergi ke dapur dan memakai celemeknya. Ia menyiapkan alat dan bahan untuk membuat makan malam.
Abangnya sepertinya masih mengikuti bimbel lantaran sudah kelas tiga. Mungkin jam 19.15 ia baru pulang.
Mai segera memasak menu makan malam yaitu, Grilled Chicken with blackpepper sauce. Mai membuat fillet dari dada ayam lantas membuat bumbu marinasi. Setelah selesai, Mai membuat saus lada hitam dan memotong sayuran sebagai pelengkap.
Mai memarinasi fillet dada ayam di dalam kulkas. Setelah tiga puluh menit berada di kulkas, Mai mulai memanggang daging dengan teflon. Saat daging sudah matang, Mai menaruhnya di piring yang lumayan lebar. Mai menyiram saus di atas daging dan sayuran ia taruh di sampingnya.
Mai menaruh masakannya di atas meja makan. Ia melepas celemeknya dan ia kembalikan ke dapur. Mai rupanya belum selesai. Mai mengambil nasi dalam magicom lantas ditaruhnya di wadah nasi.
Mai kini duduk di meja makan sambil memainkan ponselnya. Ia sedang menunggu abangnya pulang. Saat sedang melihat-lihat di Instagram, tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka.
Ya, itu adalah Iqbal. Tapi Iqbal tidak sendiri. Di belakang Iqbal ada sepasang suami istri yang di wajahnya terlihat lelah. Efek kerja lembur.
Melihat dua orang di belakang Iqbal, membuat Mai kehilangan selera makannya. Ia langsung berlari naik ke atas. Menuju kamarnya.
Iqbal dan kedua orang tadi yang tak lain adalah orang tua Iqbal dan Mai, melihat Mai yang sudah naik ke atas.
Adam, papa Iqbal dan Mai menghela napas pelan. Ia tahu betul masalah yang dihadapi keluarganya. Namun karena kesibukannya ia tak bisa memikirkan cara untuk menyatukan keluarganya.
"Iqbal, kamu bawakan makanan untuk adik kamu!" perintah Adam.
Iqbal melirik sekilas ke arah Adam lantas berjalan ke meja makan, "Tanpa disuruh juga Iqbal bakal bawain kok"
Iqbal membawa dua piring berisi makanan yang sudah Mai masak. Satu untuk Mai dan satu untuk dirinya. Iqbal lantas naik ke atas. Ke kamar adiknya.
Di depan pintu kamar, Iqbal terlihat kebingungan. Inginkan membuka pintu tapi tak mampu. Bagaimana tidak? Di tangannya, masing-masing memegang satu piring. Tak habis akal, Iqbal mengetuk pintu dengan kepalanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REMA
Teen FictionCover by: @ryan_ourdream7 (IG) "Cinta pada pandangan pertama adalah cinta yang paling jujur. Cinta yang lepas dari topeng dan kepura-puraan hubungan" ----------- Seperti itu lah yang dirasakan Melvino Alvis Rei saat p...