Rei melemparkan tubuhnya ke atas kasur nya yang empuk. Ia baru saja pulang setelah latihan basketnya.
Sebuah lagu terdengar dari HP milik Rei. Lagu milik 5 Seconds of Summer yang berjudul Ghost of You. Rei segera mengambil HP yang ia taruh di atas nakas.
Ternyata telepon dari Dimas. Rei mengangkat telepon dan terdengarlah suara dari seberang.
"Hallo Rei!"
"Ngapain nelpon? Kangen gue ya pasti?"
"Jijik amit amit jabang bayi tujuh turunan gak mungkin gue kangen ama lo" suara Vero yang menyahut.
"Lo berdua ada di mana sih? Kok barengan?"
"Si Vero nginep di rumah gue. Katanya rumahnya sepi takut ada demit dia"
Di ujung sana terdengar Vero yang protes.
"Eh, gue bukan takut demit"
"Lha trus apaan? Lo bilang orang tua lo pergi lo ditinggal sendiri"
"Gue cuma kesepian makanya gue nginep di rumah lo"
"Halah paling juga alesan. Aslinya juga lo takut demit kan!"
Rei yang mendengar pertengkaran sahabatnya pun terkekeh pelan, "Jadi kalian berdua nelpon gue karena takut demit plus kesepian?"
"Bukan!" jawab Vero dan Dimas bersamaan.
"Kita cuma mau ngajak jalan-jalan. Mumpung besok libur" ucap Dimas.
"Emangnya mau jalan-jalan kemana?"
"Sebenernya juga belum tau sih mau kemana. Yang jelas besok lo ke sini dulu"
"Okelah, jam berapa?"
"Jam 9 lo ke rumah gue pake mobil lo jangan lupa"
"Oke"
🍥🍥🍥
Mai sedang bersandar di sofa kamarnya. Ia sedang browsing di laptop. Mencari film bagus yang ada di internet. Sampai tiba-tiba Mai mendengar If Walls Could Talk dari 5 Second of Summer diputar.
Rupanya ada telepon dari Arsa. Mai segera mengangkat telepon dari sahabatnya itu.
"Apa?" tanya Mai.
"Hallo Mai!"
"Iya Hallo, ngapain telepon gue malem-malem gini?"
"Besok jalan-jalan yuk Mai!" ajak Arsa.
"Kemana?"
"Besok juga lo tau. Besok lo ke rumah gue dulu deh. Oh ya jangan lupa dandan yang cantik"
"Hm"
Setelah itu, Mai menutup telepon dan menaruh handphonenya di sampingnya. Ia kembali melanjutkan aktivitasnya.
"Dandan? Cuma jalan-jalan harus dandan ya?" gumam Mai.
🍥🍥🍥
Pukul 08.00
Mai sudah siap untuk ke rumah Arsa. Ia memakai jeans biru dan baju yang panjangnya selututnya dan berlengan pendek berwarna abu-abu. Ia memadukan baju tersebut dengan rompi putihnya yang panjang. Lantas Mai memakai sepatu hitam dengan dominan putih miliknya.
Mai tidak memakai make up sama sekali. Sebenarnya Mai punya, namun ia enggan memakainya.
Mai tidak menyukai make up. Ia menyukai segala yang alami. Palingan Mai hanya memakai sabun muka agar wajahnya selalu bersih.

KAMU SEDANG MEMBACA
REMA
Novela JuvenilCover by: @ryan_ourdream7 (IG) "Cinta pada pandangan pertama adalah cinta yang paling jujur. Cinta yang lepas dari topeng dan kepura-puraan hubungan" ----------- Seperti itu lah yang dirasakan Melvino Alvis Rei saat p...