10. Marah + Kecewa

25 5 11
                                    

"Ini..." Ucapan Mai menggantung. Ia kini tahu, mengapa banyak notifikasi masuk. Rupanya itu karena banyak yang mengirim pesan padanya lewat direct message.

Wah, Lo sama Rei so sweet deh Ampe ketiduran gituu... Cutee

Gila lo, itu ketiduran atau sengaja senderan gitu tuh wkwkwk

Eh Lo, kecentilan banget ya bersandar di bahunya Rei! Dia calon pacar gue tau!

Saat membaca pesan itu otak Mai masih mencerna. Lalu sebuah pesan masuk membuatnya benar-benar marah.

Gue liat lo ketiduran ya ama Rei? Sumpah gue liat live-nya Vero jadi iri sendiri.

Mai menutup pesan pesan itu tanpa membalas satu pun. Mai langsung melihat live Vero yang masih tersimpan. Mai makin kesal dan marah. Bisa-bisanya mereka merekam dirinya dan Rei saat sedang tidur. Apalagi Mai dan Rei tidur tanpa disengaja.

Begitu pula Rei. Ia benar-benar kecewa pada kelakuan teman-temannya. Jika seluruh sekolah tau. Ah, tidak. Seluruh sekolah pasti tau. Mai akan dapat masalah karena ini.

Rei juga banyak mendapat pesan masuk. Ada beberapa cercaan juga dari teman lelaki Rei. Tapi itu bukan masalah. Karena Rei yakin, cercaan itu tidak sepenuhnya serius.

Tapi Rei tidak yakin bahwa Mai akan baik-baik saja. Pasalnya Rei tahu banyak yang mengejar-ngejar Rei walaupun ia masih terbilang baru di sekolah. Bukanya ge-er, Rei memang tahu banyak gadis yang menyukainya. Dan pasti akan ada yang membuat Mai makin berada dalam masalah.

Tiba-tiba, Mai menaruh HP-nya di meja yang berada di hadapannya dengan sedikit keras. Membuat semua orang memandang takut ke arah Mai yang kini sudah berdiri.

"Maksud dari live-nya Vero tadi apa?" Tanya Mai tajam.

Semuanya membisu. Tidak ada yang berani menjawab pertanyaan itu. Sekalipun Iqbal.

"Gue tanya! Maksud kalian video-in gue sama Rei yang ketiduran apa?!"

"Mai maksu...." Ucapan Iqbal terpotong.

"Apa Bang? Maksud kalian apa?!" Suara Mai meninggi.

"Kenapa kok Lo semua diem?! Gue kesel deh sama kalian!"

"Maksud kita gak gitu Mai, kita cuma..." Ucapan Acha juga terpotong.

"Cuma apa?! Cuma iseng??! Cuma bercanda gitu?!" Mai meluapkan emosinya.

"Bang, kenapa Lo gak cegah dan malah ikutan video-in gue? Lo tega bang sama adik lo sendiri?"

"Dan Lia, Arsa, Kay kalian juga malah ikutan video-in gue?!"

Setelah meluapkan emosinya Mai berlari ke kamarnya dan membanting pintunya. Semuanya diam tak ada yang berbicara. Sampai seseorang berdiri. Dan itu adalah Rei.

"Kalian tau gak konsekuensinya? Gimana kalo Mai sampai dapet masalah di sekolah nanti? Seluruh sekolah bakal tau hal ini!" Nada bicara Rei datar tapi tajam.

"Gu-gue bakal hapus live-nya sekarang" ucap Vero, sambil menghapus live-nya.

"Terus Lo pikir masalah selesai saat Lo menghapusnya? Gosip tetep bakal nyebar Ver! Gue heran kenapa kalian gak berpikir dulu" Rei yang biasanya ramah kini menjadi sosok yang dingin.

REMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang