↭
"Kau sudah mandi?"
"Menurutmu bagaimana?"
Mendengar itu, Kean yang sedang berdiri di samping jendela dengan kedua tangan sibuk membuka dasi yang dipakainya, sontak menoleh dengan satu alis terangkat. Pria itu, berjalan perlahan mendekati Fatimah yang sedang berdiri tak jauh dari tempat Kean berdiri sambil menatap jejeran gedung pencakar langit yang nampak pada jendela.
"Jadi, kau sudah mandi?" tanya Kean lagi sambil berdiri tepat di samping Fatimah dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku.
Fatimah mendelik sambil menatap Kean sejenak. "Ish, kau lihatnya bagaimana?" tanya Fatimah.
Kean menggeleng sejenak. Kemudian, pria itu memerhatikan Fatimah dari atas sampai bawah, ia meneliti setiap inchi tubuh Fatimah dengan saksama. Hm, kalau dilihat ternyata Fatimah cantik juga, gadis yang ada di hadapan Kean itu memiliki bola mata cokelat terang, hidungnya juga mancung, tak lupa dengan bulu mata lentik dan juga alis tebal hitamnya yang terlihat sempurna di wajah chubby nya. Pandangan Kean beralih, ia menatap baju panjang dan juga celana training hitam yang dikenakan Fatimah. Baju dan celana seperti itu, sontak memperlihatkan lekukan tubuh Fatimah yang semampai.
Kean tersenyum dalam hati. Ia, sama sekali tidak menyangka jika gadis seperti Fatimah justru yang kini menjadi istrinya. Pertemuan singkat lewat kartu tanda pengenal, mempertemukan Kean dengan gadis yang sebenarnya masih terlihat polos itu. Buktinya, sekarang saat Kean menatap Fatimah dengan intens, Kean melihat Fatimah tampak bergerak gelisah sambil sesekali mengalihkan wajahnya. Terlihat sekali, jika sebelumnya Fatimah belum pernah diperhatikan seperti itu oleh laki-laki.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Fatimah sambil memainkan jari tangannya. Demi apapun juga, Fatimah malu jika Kean memperhatikannya dengan demikian intensnya.
Melihat itu, Kean mengangkatkan bahu acuh. "Sepertinya kau sudah mandi, jadi aku tidak perlu repot-repot memandikan anak kecil sepertimu," jawab Kean.
Sontak, Fatimah langsung menampilkan wajah panik. Ia, celingukan kesana-kemari. Bagaimana jika Kean melakukan sesuatu pada Fatimah? Tidak, Fatimah harus pergi dari sini sekarang juga. Satu kamar dengan Kean, membuat Fatimah kerap dihantui rasa was-was. Seperti sekarang ini.
"Jangan macam-macam," ucap Fatimah dengan nada mengancam.
Kean tersenyum tipis menanggapinya. "Macam-macam pun apa masalahnya? Toh, aku berhak atas dirimu," jawab Kean santai.
Fatimah menggeleng keras. "Aku bisa karate jika kau ingin tahu," pungkasnya sambil menatap Kean dengan tajam.
"Memangnya kenapa?"
"Aku bisa saja menyerang, dan membuat tulang kakimu patah."
Kean mengangkatkan sebelah alisnya. "Wow, menakutkan sekali."
"Maka dari itu, jangan pernah macam-macam padaku, Tuan."
Setelah itu, hanya hening yang terjadi. Tak ada lagi percakapan antara Kean dan juga Fatimah. Kean sibuk menatap pemandangan di hadapannya. Sementara Fatimah, ia justru lebih sibuk menormalkan detak jantungnya, dan lebih memilih mengalihkan pikirannya dari Kean, dengan menghitung satu-persatu mobil yang tampak berdesak-desakkan di jalan. Seperti biasa; macet.
Ngomong-ngomong, Fatimah dan Kean kini berada di apartemen milik Kean yang kebetulan memang terletak satu gedung dengan gedung pernikahan mereka. Usut punya ustu, rupanya gedung besar dan bertingkat yang kini di tempatinya bersama Kean, merupakan cabang gedung perusahaan milik Paman Kean yang tinggal di Amerika. Fatimah sampai bingung, sebenarnya siapa Kean dan keluarganya? Kenapa mereka seolah-olah memiliki segalanya yang ada di dunia ini? Fatimah pikir, orang-orang kaya seperti itu, hanya ada dalam novel. Tapi ternyata, Fatimah salah. Kean adalah bukti nyata dari imajinasinya selama ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pure Love [Sudah Diterbitkan]
Romance©2018 Story by Dallas_93 . . . . --- (SUDAH DITERBITKAN) Pemesanan novel bisa langsung ke shopee Cahaya Publisher (cahaya_bookstore) Bai'at cinta. Ketika Ia sudah berbai'at atas cinta yang telah digenggamnya. Memberikan semua yang ada pada dirinya...