Chapter 23 | Dinner Kean dan Lizzy

21.5K 1.7K 26
                                    

Warning, typo bertebaran.

Kasi bintangnya ya*

Luvluv and Happy Reading....
Maaf lama:v

Fatimah tidak tahu apa yang harus ia lakukan setelah ini.

Ia, Fatimah hanya diam berdiri sambil menatap jendela yang menampilkan pemandangan ramai kota Jakarta. Setelah kejadian beberapa saat lalu, Kean sengaja menyuruhnya untuk diam di dapur jika mendadak Lizzy ataupun Ibunya menginginkan masakan lain, Kean hanya perlu memanggil Fatimah dan meminta Fatimah membuatkannya.

Fatimah tidak menolak hal itu, tentu saja. Ia, tahu akan batasannya di sini hanya sebagai istri di atas kertas bagi Kean. Terlebih, setelah kejadian beberapa saat lalu yang sedikit menggores hati Fatimah.

Ah, Fatimah tidak ingin mengingatnya, namun mustahil baginya untuk melupakan hal itu.

Benarkan Fatimah adalah istri Kean?

Tentu saja, karena secara sah ia memang merupakan istri Kean, Kean sendiri yang telah berakad atas nama Allah untuk Fatimah.

Tapi, kenapa Kean tega mengingkari janjinya di hadapan Allah?

Entahlah, jika seperti ini, Fatimah justru merasa seperti pembantu dibandingkan dengan istri Kean.

Istri bodoh, yang rela menjadi pelayan di acara kencan suaminya sendiri.

Fatimah menarik napas dalam, hembusan angin begitu dirasnya sekarang. Jendela apartemen ia biarkan terbuka, untuk mengurangi sesak yang mendera kala ia keluar dan melihat Kean, Lizzy beserta Mertuanya yang sedang asyik makan malam tanpa menghiraukan keberadaannya. Terlebih karena kejadian beberapa lalu, Fatimah yakin jika ibu mertuanya akan semakin tak suka dengan Fatimah.

Namun di sisi lain, Fatimah merasakan itu, rasa tak suka dan tak ikhlas ketika ia melihat Ibu mertuanya bercanda riang dengan Lizzy, serta Kean yang seringkali menampilkan senyum tipis ketika menanggapi obrolan mereka berdua. Fatimah juga bukan anak kecil yang tidak tahu apa maksud dari perasaan itu. Ia tahu, dan ia juga yakin akan perasaannya.

Oke, Fatimah mengaku jika, ia mencintai Kean. Entah sejak kapan rasa itu hadir yang pasti, sekalipun tak pernah ada dalam benak Fatimah untuk bisa memiliki Kean seutuhnya. Karena Fatimah sendiri yakin akan posisinya dan posisi Kean. Toh, tujuan Kean memilih Fatimah untuk dijadikan istrinya karena Kean yakin jika ia tidak akan jatuh cinta pada Fatimah. Dan memiliki Kean seutuhnya, merupakan sebuah hal yang tidak mungkin bagi Fatimah, karena pada dasarnya ia juga tahu akan akhir dari semua ini.

Kean yang kembali dengan Lizzy, dan Fatimah yang kembali terbuang. Tragis.

"FATIMAH! FATIMAH!"

BRAKK!!

Fatimah terlonjak, ketika dengan tiba-tiba saja ia mendapati pintu dapur didobrak keras dan menampilkan Kellan yang sedang berdiri di baliknya dengan tangan yang mengepal dan napas yang tak beraturan.

"Ke-Kellan?" Fatimah sempat bingung, namun akhirnya ia berjalan cepat mendekati Kellan.

Kellan mengankatkan tangannya sambil melemparkan dengan keras sebuah telpon yang sedari tadi dipegangnya ketika ia melihat Fatimah datang mendekat.

PRAK!!

Telpon yang dipegang oleh Keallan hancur tak berbentuk.

Melihat itu Fatimah kaget dan semakin merasa bingung. "Ke-Kellan, ada apa?" tanya Fatimah pelan dengan nada takut.

Pure Love [Sudah Diterbitkan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang