"Aku penjagamu."
Jungkook membeo. Mulutnya menganga dan matanya berkedip-kedip lucu. "P-penjaga?"
Makhluk itu mengangguk tanpa melunturkan senyumnya. "Ayahmu menyuruhku untuk menjemputmu dan kembali ke mansion."
Penjaga? Ayah? Mansion? Sebenarnya apa yang makhluk ini bicarakan? Kepala Jungkook mendadak pusing saat mendengarkan rentetan kalimat yang menurutnya tak masuk akal itu.
"Kau ini sedang bicara apa, sih? Bahkan aku tak tahu kau ini jenis makhluk apa." Jungkook menggerutu kesal. Entah pergi kemana rasa takut yang tadi menghantuinya.
Makhluk cantik itu tersenyum, sabar sekali. "Namaku Lalice. Aku adalah peri penjaga yang ditugaskan ayahmu untuk membawamu pulang ke tempat asalmu."
"Ayahku? Jadi aku masih punya ayah?" Jungkook tersenyum getir.
Lalice mengangguk.
"Orang tuaku meninggalkanku di panti asuhan semenjak aku bayi, dan sekarang tiba-tiba ada makhluk aneh yang datang dan berkata bahwa ayahku masih hidup? Whoah~ sulit dipercaya." lanjutnya disertai dengan tawa garing meski ia tahu fakta tersebut tidak terdengar lucu sama sekali.
Lalice terdiam. Merasa sedikit terhina karena Jungkook baru saja menyebutnya makhluk aneh. Melihatnya, membuat Jungkook tersadar akan kalimatnya yang sudah keterlaluan. "Erm.. M-maaf.. Maksudku--"
Tetapi Lalice menggeleng pelan dan kembali mengulas senyumnya yang semanis gula-gula kapas. "Tak apa. Ini kali pertama kau melihat makhluk sepertiku."
Lalice menarik napasnya. "Bolehkah aku lanjutkan penjelasanku?"
Jungkook mengangguk, membiarkan Lalice mengambil tempat untuk duduk ditepi ranjangnya, dan menatapnya dalam jarak yang lebih dekat.
"Namamu adalah Jeka, putra bungsu dari Dewa Ji Andrusha bersama mendiang istri keduanya yang bernama Sandara." ujar Lalice.
"Dewa? Apa kau serius? Di jaman modern seperti ini apakah masih ada Dewa semacam itu? Bukankah itu hanya mitologi?" tanya Jungkook bertubi-tubi seperti seorang wartawan. Rasa penasaran benar-benar memicunya untuk banyak bertanya.
"Dewa Ji adalah Dewa penguasa hutan. Kaum kami tinggal didalam hutan Hallerbos. Tertutup shield yang berbentuk kabut sehingga tak dapat dilihat dengan mata telanjang." ujar Lalice.
Hutan apa tadi? Hitler? Killer? Boxer? Jungkook bahkan belum pernah mendengar ataupun menemukan hutan itu dipeta dunia.
Semua penjelasan ini semakin membuatnya sakit kepala.
Jungkook menegakkan punggungnya. Ia menatap Lalice dengan serius. Baiklah. Anggap saja bahwa sekarang Jungkook sudah mulai percaya bahwa sesungguhnya ia adalah putra Dewa. Walaupun ia masih tidak begitu yakin, mengingat bahwa selama ini ia hanya merasa sebagai manusia biasa yang tak memiliki kelebihan apapun. "Jika aku adalah putra dewa, mengapa aku bisa berada dikawasan manusia seperti ini? Apa mereka membuangku?"
"Tentu tidak. Ayahmu adalah seorang Dewa, sementara ibumu adalah seorang manusia. Di dalam tubuhmu mengalir darah campuran yang sangat diinginkan oleh Sang Devil."
"Siapa itu Sang De--"
"Sang Devil adalah iblis." potong Lalice. "Ia memiliki kekuatan yang setara dengan para Dewa. Karena itu Dewa Ji mengasingkanmu ke dunia manusia, yaitu untuk melindungimu. Dari tahun ke tahun Sang Devil terus berusaha mencarimu. Namun di usiamu yang ke tujuh belas ini, aromamu semakin kuat. Hal itu yang membuat Dewa Ji khawatir dan akhirnya memutuskan untuk membawamu kembali pulang."
"Mengapa Sang Devil begitu menginginkanku? Aku tidak punya apa-apa, hanya seperti manusia pada umumnya."
"Darahmu. Ia menginginkan darah campuranmu untuk membuatnya semakin kuat dan mengalahkan para Dewa untuk menguasai bumi ini. Ia akan menghisap darahmu hingga kering, menyisakan tulang-tulangmu yang lama kelamaan akan hancur menjadi debu."
KAMU SEDANG MEMBACA
oh! my fairy | lizkook✔
Fanfiction[M] Kehidupan flat dari seorang Jeon Jungkook berubah drastis pada malam itu. Hal-hal gila terus bermunculan, memaksa otaknya untuk berpikir lebih keras saat kejadian-kejadian tak masuk akal mulai menghampiri dirinya. Jungkook rasa, dirinya adalah m...