Langkah demi langkah telah dilalui, diiringi oleh Jungkook yang selalu melempar tanya, dan Lalice yang selalu siap sedia untuk menjawab.
"Mengapa kalian tidak bisa bersama?" tanya Jungkook yang semakin penasaran perihal kedekatan Lalice dan Jim.
"Jim memiliki seratus persen darah keturunan Dewa dari orang tuanya. Sementara aku, hanya manusia biasa yang di beri kelebihan oleh Dewa, yang menjadikan aku makhluk bersayap yang disebut Peri. Kami tidak mungkin bersama." Ada setitik kesedihan yang tersirat di dalam bola mata Lalice. Namun gadis itu tetap memaksakan seulas senyum tipisnya pada Jungkook.
Jelas sekali terlihat bahwa sesungguhnya Lalice memiliki sebuah perasaan khusus untuk Jim. Mungkin takdir yang tak mengizinkan mereka untuk bersama. Karena jika mereka sampai menikah dan menghasilkan keturunan, maka akan lahir jenis makhluk baru. Penggabungan antara darah Dewa dan Peri, yang belum tentu di kehendaki keberadaannya oleh Dewa Ji.
Lalice cukup tahu diri untuk tidak egois dan memaksakan keinginannya sendiri. Ia lebih memilih untuk memendam perasaannya dibandingkan harus membangkang ketetapan Dewa.
"Lagipula, Dewa Ji sudah memiliki calon-calon pendamping untuk anak-anaknya."
Jungkook menoleh seketika. Ada guratan keterkejutan pada wajah tampannya. "Calon pendamping? Maksudmu, kakakku itu telah dijodohkan?"
Lalice mengangguk dengan sebuah senyuman yang tak mencapai mata. "Termasuk dirimu."
Jungkook menggeleng tak percaya. Ia kira, perjodohan seperti itu hanya terjadi di dunia manusia saja. Ternyata di Hallerbos pun memiliki tradisi yang serupa.
Yang perlu diketahui, walau siapapun memaksa Jungkook untuk menikah dengan seseorang yang tidak disukainya, sudah dapat dipastikan ia akan menentang dengan keras hal itu.
"Lalu, apa kakakku sudah menikah? Apa dia menyukai gadis itu?" Sebenarnya Jungkook agak tak enak hati memberondong Lalice dengan pertanyaan semacam ini. Karena itu sama saja ia mengorek kembali luka yang tertoreh di hati gadis itu. Namun rasa penasaran benar-benar mengalahkan segalanya.
Lalice kembali tersenyum kecil, dan Jungkook tahu kalau senyuman itu benar-benar sarat akan luka. Pandangannya menerawang ke arah depan. "Ya, mereka menikah sebelum aku menjemputmu. Nama gadis cantik itu adalah Rose, putri dari Dewa Xander. Aku yakin Jim akan mencintainya. Dia gadis yang baik."
Sungguh, jika harus mendapati senyuman yang dipaksakan milik Lalice, seharusnya Jungkook memutuskan untuk tidak bertanya sama sekali. Alhasil, kini hatinya didera rasa bersalah yang mulai menjalar, dan Jungkook yakin kalau Lalice takkan mau menerima permintaan maafnya dikarenakan gadis itu tak menangkap sedikitpun kesalahan dalam kalimat Jungkook.
Maka yang Jungkook lakukan selanjutnya adalah menyentuh tangan Lalice, kemudian menggenggamnya. Menautkan jemari mereka, tanpa mengatakan sepatah katapun.
Lalice terkesiap, sungguh. Ini adalah kali pertama ia mendapatkan skinship se-intens ini dengan Jungkook. Biasanya, ia yang lebih sering menendang bokong pria itu, ataupun menjambak rambutnya karena merasa kesal dengan pemuda menyebalkan tersebut.
Tapi saat ini, ia merasakan kehangatan yang secara perlahan merambat dikulit putihnya. Genggaman tangan Jungkook benar-benar memberikan ketenangan untuknya.
"Aku tidak bermaksud untuk mencampuri urusan kalian," ujar Jungkook pada akhirnya. Pandangannya masih tertuju pada jalan setapak dihadapannya. "Tapi kau pantas mendapatkan kebahagiaan walaupun tak bersamanya."
Lalice memperhatikan Jungkook. Ia melihat ada ketulusan dari setiap kalimat yang meluncur dari bibir pemuda tinggi itu.
Gadis itu tersenyum. Lalu mengalihkan pandangan pada tungkai kaki yang masih terus melangkah tanpa henti. Ternyata dibalik kemesuman Jungkook, tersimpan kelembutan di dalamnya hingga mampu membuat Lalice tersentuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
oh! my fairy | lizkook✔
Fanfiction[M] Kehidupan flat dari seorang Jeon Jungkook berubah drastis pada malam itu. Hal-hal gila terus bermunculan, memaksa otaknya untuk berpikir lebih keras saat kejadian-kejadian tak masuk akal mulai menghampiri dirinya. Jungkook rasa, dirinya adalah m...