Cahaya ke-12

1.4K 278 144
                                    

Nih, Selen kasih bonus satu chapter lagi sbg ganti karna lama nggak update...

Semoga kalian suka ya...

Happy reading all😊😊😊

⚪⚫⚪

Cahaya mengayuh sepedanya pelan, memasuki halaman depan De Dann, terus mengayuh menuju parkiran di paling belakang. Sederet giginya ia pamerkan, entah apa yang membuatnya senang bukan main.

Setelah sempurna memarkirkan sepeda, ia menghampiri pria berusia 33 tahun itu. "Bang, nanti kalo ada orang yang ngambil sepeda aku lagi, jangan dibolehin ya."

Bang Andre tersenyum, "Siap, neng! Soal kemarin itu maapin abang, ya. Abang nggak tau soalnya."

Cahaya mengangguk. Kemudian melanjutkan langkahnya melewati deretan-deretan motor yang berjajar rapi berkat kelihaian Bang Andre. Sempat ia berpapasan dengan Lily---teman sekelasnya.

Ia juga sempat bertemu dengan Arden dan Cantika yang sedang bergandengan tangan, mau menuju kelas juga. Sama seperti tadi saat menyapa Lily, kali ini Cahaya juga memberikan senyumnya yang manis itu pada pasangan paling sempurna di kelasnya.

"Lo lagi seneng, ya? Dari tadi senyum-senyum mulu." Tanya Cantika di sebelahnya.

Cahaya mengangguk. Lalu mulai menulis sesuatu pada secarik kertas.

Ada rencana hebat yang bakal aku kerjain minggu ini. Jadi nggak sabar pengen cepet-cepet hari Sabtu.

"Rencana apa?"

Ia tidak menggubris pertanyaan Cantika barusan. Dari kejauhan ia melihat Dewa yang sedang berjalan sehabis memarkirkan motornya. Mata mereka saling bertemu. Cahaya sempat melambaikan tangannya, girang. Tapi Dewa tidak bereaksi apa-apa. Tetap pada ekspresinya yang itu-itu saja.

Cantika paham sekarang. "Mmm, rencana nge-date sama Dewa, ya?"

Cahaya tersentak. "Eh, bukan!"

"Ngaku deh lo, kemarin abis ngapain aja sama Dewa?" Goda Arden.

"Nggak ngapa-ngapain. Dia cuma nganterin aku pulang. Abis itu udah deh."

"Cahaya!" Seru seseorang.

Cahaya menoleh, disusul Cantika dan Arden.

Di sana, dengan wajah ceria, Hazel yang awalnya berniat menghampiri Cahaya mendadak berubah ekspresi setelah melihat siapa yang berjalan bersama gadis itu. "Emm, nanti siang, ya! Jangan lupa!"

Cahaya mengangguk semangat. "Iya."

Maunya sih, Cahaya mengajak Hazel jalan bersama mereka, tetapi Hazel sudah terlanjur membalikkan badan. Pergi menuju arah yang berlawanan dengannya. Entah, anak itu mau ke mana. Cahaya hanya bisa kembali diam, terus berjalan menaiki tangga dan menyusuri lorong.

"Lo kenal sama dia?" Tanya Cantika.

Gadis itu mengangguk. "Kenal. Namanya Hazel. Kamu juga kenal?"

Dengan berat, Cantika mengangguk. Sementara Arden di sampingnya malah menghembuskan napas. Cantika jadi merasa sedikit tidak nyaman dengan topik terakhir mereka.

PENGUMUMAN!! PENGUMUMAN!! UNTUK SELURUH ANAK SPADE HARAP SEGERA MASUK KE KELAS!! PENTING!! - CANTIKA

Pesan whatsapp dengan capslock yang kelewat jebol itu terkirim ke grup Spade lewat akun milik Arden. Cantika tidak membawa ponsel, jadi ia pinjam milik pacarnya.

Berbondong-bondong anak Spade masuk ke kelas sejak pesan itu terkirim lima menit yang lalu. Kalau Cantika sudah mengirim pesan seperti itu, tandanya wajib kudu harus mereka turuti. Kalau tidak, mereka pasti menyesal.

Cahaya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang