Cahaya ke-29

735 75 35
                                    

Mungkin kurang sip isinya, tapi entah kenapa tiba-tiba pengen up :v

⚫⚫⚫

Hari yang cerah, matahari sedang berseri-seri memancarkan sinarnya. Sudah pukul satu siang, sejam lagi bel pulang pasti bernyanyi riang.

Jam-jam segitu biasanya banyak melahirkan anak setan yang mengakibatkan murid-murid merasa lelah dan fokusnya mendadak kabur. Pikiran mereka tak lagi ke materi yang dijelaskan, tapi lebih condong menghitung menit demi menit sampai akhirnya jam pulang tiba.

Kasihan sekali mereka, harus tetap dicekoki ilmu walau rasanya ingin muntah. Berbeda dengan anak-anak Spade yang sekarang tengah bergembira bersama.

Itu dikarenakan Bu Naura mogok mengajar gara-gara kelas mereka kelewat kotor. Tapi bukan Bu Naura namanya, kalau tidak meninggalkan hukuman sebagai kompensasi atas apa yang telah didapatinya.

Sedikit menyebalkan karena bukan seluruh siswa yang membuat kelas mereka kotor, melainkan mantan antek-antek Nio.

Ya, Jeff dan Niell. Dua makhluk jahanam yang telah banting stir menjadi dua makhluk kocak dengan segala keabsurdannya.

Sebenarnya mereka anak baik-baik, hanya saja Nio dan Vano menghasut mereka untuk berlagak seperti seorang pem-bully kelas kakap. Padahal jelas-jelas itu bukan bakat mereka.

Bukan kekerasan, pem-bully-an, ataupun sikap provokasi. Tetapi konyol, somplak, dan minta digampar, itulah sesungguhnya jati diri mereka.

Awalnya memang terasa melelahkan, tapi lama-kelamaan asyik juga. Lambat laun, mereka akhirnya kompak untuk membersihkan kelas yang lebih pantas disebut kandang sapi.

"HEI MANUSIA!"

"JENGG! JENGG! JENGG!"

"HORMATI IBUMUUU ... YANG MELAHIRKAN!"

"JENGG! JENGG! JENGG!"

"DAN MEMBESARKANMUUU ...."

Dua ekor anak setan yang telah diusir dari neraka dan turun ke bumi sedang melancarkan aksinya, berusaha menciptakan sebuah seni pertunjukan spektakuler guna membunuh rasa bosan.

Seekor anak setan sedang memamerkan betapa indah dan merdu suara yang ia miliki.

Sementara seekor lainnya tengah mengasah imajinasi, memetik-metik gagang sapu tak bersenar seakan-akan sedang memainkan sebuah gitar bass legendaris.

Padahal, ya, di dekatnya ada seorang perempuan sedang merutuki nasibnya yang begitu sial karena kedapatan membersihkan bagian kelas persis di dekat dua makhluk tak berurat malu yang tidak sadar bahwa aksinya berada di bawah standar keamanan. Sebut saja J dan N.

Tahu siapa mereka?

Brakk!!!

"Woi, brisik amat, sih!! Suara mirip kebo boker juga, mau sok pamer! Gak pantes!!" protes Cantika menutup kedua telinganya.

Baru saja anak itu menyetel musik favoritnya lewat earphone dan tanpa permisi suara serak Niell merusak irama yang masuk ke telinganya. Maka ia tendang saja bangku tak terpakai yang ada di dekatnya, merusak tatanan lagunya sekalian.

"Bu Naura nyuruh lo bersih-bersih, bukan konser!" omelnya. "Itu lagi, sapu bukannya buat nyapu, malah buat gitar-gitaran! Udah tau nggak ada bunyinya!"

"Ada nih ada," ucap Jeff percaya diri seraya memetik gagang sapunya. "Jenggg!!!"

Cahaya yang kebetulan melihat Jeff, sontak tertawa lepas. Dirinya kedapatan menyapu di dekat meja guru dan terbilang beruntung karena jaraknya cukup jauh dari jangkauan suara berbahaya Niell.

Cahaya [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang