Part VI

5.6K 286 4
                                    

3 Bulan Kemudian

Yasmin tampak sibuk mengurus Caffe-nya di Jakarta, pasca wisuda ia lebih memilih untuk mengurusi Caffe. Namun ada satu hal yg disesali oleh Yasmin. Reyhan. Yaa. Lelaki itu hilang tanpa jejak. Bahkan Reyhan tidak hadir saat acara wisuda Yasmin. Padahal Yasmin menaruh harapan yg besar pada Reyhan. Rena pernah mengatakan pada Yasmin kalau Reyhan akan melamarnya setelah Yasmin wisuda. Tapi kenyataannya? Hhh. Hanya perasaan kecewa yg menggambarkan hati Yasmin untuk saat ini. Kemana Reyhan yg ia tunggu dulu? Apa ini karena Yasmin terlalu berharap sama yang namanya manusia?

Yasmin sudah terlanjur kecewa dengan Reyhan. Ia bertekad untuk membuang jauh-jauh perasaannya pada Reyhan. Ia tidak ingin berharap dengan manusia lagi. Terutama Reyhan.

Drrrrttt.....

Ayah Calling..

"Assalamu'alaikum, Yah"

"........."

"Iya Yah, Wa'alaikumussalam"

Ada rasa bahagia tersendiri dalam diri Yasmin saat tau bahwa Ayahnya sudah pulang dari dinas. Yasmin akan pulang ke Bandung, Yasmin sangat merindukan Ayahnya, karena kewajiban Ayahnya sebagai Angkatan Udara membuat mereka jarang berkumpul. Saat Yasmin wisuda pun Ayahnya tidak banyak waktu karena harus kembali dinas.

Yasmin tidak ingin membuang waktunya lagi. Urusannya di Caffe telah selesai. Untuk itu, hari ini juga Yasmin akan bersiap-siap berangkat ke Bandung.

"Santi, hari ini saya mau balik ke Bandung, saya titip Caffe ya",ucap Yasmin kepada pegawai kepercayaannya itu.

"Siaap, Mba!", jawab Santi dengan gaya hormatnya.

Bandara Soekarno Hatta.

Jadwal keberangkatan Jakarta-Bandung masih dua jam lagi, Yasmin lebih memilih untuk menunggu daripada harus pulang ke rumah. Karena waktu dua jam itu hanya sebentar baginya.

Yasmin mendorong troli kopernya menuju sebuah tempat makan. Ia baru sadar sedaritadi ia belum makan.

Brakk!!

"Arrgghh!"

Seorang lelaki dengan baju seragam putih itu tak sengaja menabrak troli koper Yasmin. Lebih tepatnya lelaki itu yg menabrak troli milik Yasmin. Namun lelaki itu malah pergi begitu saja tanpa meminta maaf kepada Yasmin.

"Tunggu!", Yasmin pun mengejar lelaki itu sebelum ia pergi menjauh.

"Mas! Ga sopan banget sih!",ujar Yasmin.

Lelaki itu berhenti. Ia pun membalikkan badannya sembari melepas kacamata hitamnya.

"Kamu.."

"Apalagi? Saya nggak ada waktu, saya buru-buru"

Alif. Yaa, lelaki itu Alif. Ia tidak sengaja menabrak troli milik Yasmin. Ia tau kalau perempuan itu ialah Yasmin. Tapi ia malas untuk berurusan dengan perempuan itu.

"Kamu tadi nabrak troli saya", ucap Yasmin dengan nada penekanan.

"Saya tau", jawab Alif dingin

"Lalu?"

"Lalu apa? Koper kamu baik-baik saja,kamu pun begitu", Alif pun mulai melangkahkan kakinya meninggalkan Yasmin yg sedang menggerutu padanya.

"Sombong banget sih! Apa salahnya kalo dia bilang 'maaf'", batin Yasmi

Yasmin tidak ingin ambil pusing, ia pun kembali dengan tujuannya. Yasmin memasuki sebuah Resto yang berada di dalam bandara.

****

Izinkan Aku Bahagia BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang