Part XVI

7.5K 326 28
                                    

"Beri aku kesempatan untuk memperbaiki semuanya, Yas. Aku mohon"

"Tidak ada yg harus diperbaiki, Lif. Semuanya sudah terjadi"

"Yas, aku mohon. Setidaknya kamu harus dengerin penjelasan aku"

"Buat apa, Lif?!"

"Karena aku ingin kamu balik lagi ke aku, Yas. I really love you, Yasmin"

"Percuma, Lif! Sebaiknya kamu pergi. Jangan pernah cari aku lagi, aku mohon", ucap Yasmin dengan air mata yg terus membahasi pipinya.

"Tapi–"

"Lif, aku mohon. Pergi", ucap Yasmin dengan lirih

Alif menghela nafasnya dengan berat.

"Baiklah, aku akan pergi. Tapi kamu harus tau, Yasmin. I really love you. Dan kamu satu-satunya istri yg aku punya. Assalamu'alaikum"

Yasmin membeku mendengar pernyataan Alif. Hati kecilnya berteriak untuk Alif agar tetap bersamanya, menemaninya hingga akhir hayatnya. Tapi ego mengalahkan semuanya.

Alif's Pov

Perkataan Yasmin terus terngiang di pikiranku. Sebenci itukah Yasmin dengan ku?

Aku merebahkan badan ku. Yg ada di dalam pikiranku saat ini hanya Yasmin, Yasmin, dan Yasmin.

Ingin sekali rasanya aku menyusul Yasmin, tapi aku tidak tau dimana ia tinggal sekarang. Hanya taman itu yg menjadi saksi pertemuanku dengan Yasmin. Sudah dua hari ini aku tidak melihat Yasmin. Padahal informasi yg aku dapat dari anak laki-laki yg bernama Marcel, Yasmin sering mengunjungi taman itu.

Drrrttt...

Aku merogoh ponsel yg berdering di saku celana.

"Assalamu'alaikum, Umi"

"Wa'alaikumussalam, gimana Lif? Yasmin udah ketemu?"

"Sudah mi"

"Lalu bagaimana?"

Aku terdiam.

"Alif?"

"Hhmh iya mi"

"Apakah Yasmin tidak memaafkan mu?"

"Umi.. Apakah pantas Yasmin memaafkan Alif?", ucap Ku lirih.

"Mana Alif yg Umi kenal? Bukankah anak Umi tidak kenal dengan putus asa"

"Tapi Yasmin sudah terlanjur membenci Alif, Mi"

"Alif, dengerin Umi. Kamu mencintai Yasmin?"

"Umi, sudah berapa kali Alif katakan, Alif sangat mencintai Yasmin. Sampai kapan pun Alif akan tetap mencintainya, Mi"

"Berjuanglah, Lif. Umi yakin kamu pasti bisa. Yasmin juga merasakan hal yg sama, percaya sama Umi"

Izinkan Aku Bahagia BersamamuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang