#1. Secret (1)

50 5 11
                                    

Yuhuu... guys, cerita ini khusus untuk 17+ yah. Karena berisi umpatan kasar dan sebagainya. Mohon para readers untuk bijak dalam membaca. Dosa bukan tanggungan author😁
_________________________________________________
Quinzy POV

3 tahun yang lalu...
"Sayang, kamu baik baik yah kuliahnya. jaga sikap juga yah" pesan Mama sebelum aku berangkat kuliah. "Iya, Ma. Pasti" aku menyalami tangan mama dan bergegas pergi ke kampus karena Mike sudah membunyikan klakson motornya.

"Pagi Quinzy my Queen" sapa Mike dengan senyumnya yang lebar.
"Ih, gak usah senyum gitu deh. Tuh mulut kamu udah nyentuh telinga" aku mendengus kesal. Aku malas melihatnya menyapaku bak seorang ratu dengan embel-embel 'Queen'. Dan hanya Mike yang memanggilku seperti itu.

"Kan gakpapa, Zy. Kayak baru pertama kali aja. Aku bahkan udah lakuin lebih dari itu" dia tersenyum menyeringai.
Aku langsung menutup mulut indahnya itu dan meremasnya saking kesalnya.
"Awas kalo kamu bicara yang gak masuk akal lagi". Aku malas bertengkar dengannya yang entah kapan berujung.

Aku kemudian menaiki motor gedenya. Ini sudah kebiasaan kami semenjak aku dan Mike bersahabat sewaktu SMA. Dia akan mengantar dan menjemputku padahal aku bisa naik motor sendiri. Dia bahkan sudah beberapa kali diputusin sama pacarnya hanya karena melihat kami berdua makan atau jalan bersama. Dan baginya, itu adalah hal yang biasa karena dia tidak benar-benar menginginkan mereka melainkan hanya bermain-main saja. Tidak ada wanita yang mau menolak ketampanan dewanya dan rayuan gombal yang dijamin ampuh. Tapi tidak denganku, seorang Quinzy Tsania yang tak ingin punya pacar seorang playboy darat kayak dia. Aku hanya ingin satu untuk selamanya dan yang menerimaku apa adanya.

**
Kami akhirnya sampai di kampus, ini adalah tahun pertama kami kuliah. Aku dan Mike sama-sama di jurusan Jurnalistik. Aku mengagumi para presenter di tv yang menyajikan berita di dunia. Aku suka berbicara dihadapan semua orang berdasarkan fakta bukan fiksi. Sedangkan Mike hanya ikut-ikutan denganku karena katanya tak mau berpisah denganku. Ya yah, itu adalah alasan yang bodoh menurutku karena jelas-jelas dia pewaris perusahaan ayahnya sehingga dia harus masuk manajemen bisnis. Entah apa yang ada di otak separuhnya itu. Oh tentu saja isinya hanya wanita dan wanita. Dasar playboy bajakan.

**
Author POV
Zion dan kawan-kawannya sedang duduk di kantin untuk sarapan. Mereka adalah Jack, Dion, dan Amy pacar Dion.

"Eh Jack, lo ngapain sih serius banget liatin tu gadget, nikahin aja sana biar maut yang memisahkan. Eak" ketiganya tertawa mendengar ucapan Dion.
Jack tidak mendongak sedikitpun, dia sibuk mengutak-atik gadgetnya.
"Ow, shitt..." umpat Jack. Sontak ketiganya menoleh.
"Lo ngatain gue bullshit? Hah?" Dion marah karena merasa dirinya dihina.
"Eh, bukan maksud gue.. ini, anu" Jack salah tingkah, ia tak tau harus mengatakan apa.
"Apaan sih, sini gue mau liat. Daritadi elo sibuk mulu" Zion ingin menarik gadget Jack tapi Jack lebih dulu menyimpannya cepat di sakunya.
"Udah ah, gak penting. Yuk main Crazy Friend" ucap Jack. permainan ini seperti Truth or Dare, hanya saja permainan ini hukumannya ngasih barang-barang yang disukai pemenang (udah kentara semuanya orang kaya). Itu adalah kebiasaan mereka jika senggang atau ngumpul bersama.
"Gue tantang lu, Zion Athalas" tantang Jack kepada Zion.
Zion mengangguk mantap. Seperti biasa, dia tidak pernah kalah karena tidak mau menghabiskan uangnya untuk barang mewah.

"Emang tantangannya apaan? Nyuruh Dedy Corbuzier tumbuhin rambut? Makan telur kodok? Atau nanya alamat Albert Einstein? Atau jangan-jangan lo nyuruh gue sunnat lagi?" Ketiganya terbahak mendengar pertanyaan Zion yang gak masuk akal.

"Astaga Zion yang jomblo tiada akhir, masa gue suruh Dedy Corbuzier yang hobinya botak numbuhin rambut. Hahah trus makan telur kodok? Emang lo mau? Apalagi alamat Albert Eintein, yah dikuburan lah. Sunat lagi? Hwahahahah gile lo, emang punya lo masih bisa? Hahahha. Anjay" Jack menyeka air matanya karena terus-terusan tertawa.
"Tantangan gue gampang, nih lo liat tuh pintu" Jack menunjuk pintu kantin yang ramai orang berlalu lalang. Dia kemudian melanjutkan "Nanti, pas 5 detik ada cewek yang masuk, lo harus berani nyium dia di BIBIR" dia menekankan kata bibir.
"Gila lo. Lo sehat? Mana mau gue. Gue gak mau sembarang nyium cewek. Anjing, gila lo."

"Kalo lo gak mau, hukumannya kasih gue sniper bokap lu" Jack tersenyum menang.
"Lo bener-bener yah. Gak, yang ada gue ditembak sama bokap gue. Gak ada tantangan lain apa?" Zion benar-benar kesal. Jack menggeleng.
"Yaudah, gue punya sniper baru deh"
Zion akhirnya mengalah, "semoga bukan cewek yang lewat" batin Zion.
Mereka berempat menatap pintu yg sebagian besar kaum hawa berlalu lalang.
1...
2...
Deg, jantungnya berdegub kencang begitupula ketiga temannya.
3...
Zion menelan ludahnya, berharap suatu keajaiban terjadi.
4...
Seorang pria melintas tapi...
5...
Keajaibanpun terjadi, seorang wanita berambut sebahu dengan poni cantiknya berjalan di belakang pria tersebut yang tak lain adalah Quinzy dan pria tadi adalah Mike.

Hancur sudah harapan Zion, dia mengusap wajahnya frustasi. Jack, Dion dan Amy tersenyum menang, ini sebenarnya adalah sandiwara mereka bertiga untuk melihat Zion punya pacar. Mereka sedih melihat kejomboloan sahabat tampannya ini karena pribadi Zion yang kaku dan tidak mementingkan asmara.

"Sekarang, lo cium cewek itu sekarang juga di depan mata kita beriga" Jack lagi lagi tersenyum sedangkan Zion memegang dadanya karena jantungnya yang tidak mau berhenti berdegub. Zion akhirnya melangkah dengan cepat ke arah Quinzy yang sedang memesan spageti. Dan...

Yahayy, apakah bang Zion bakal nyium Quinzy?😄 penasaran? Tunggu chapt selanjutnya yah...

Love,
Author

Me, You and Our SecretsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang