0,1

10.4K 465 29
                                    

Happy reading💕



Awal Sekolah

----

Senin, 16 juli

"Cha hye rin! Astaga!!!!!"

Hehehhe. Gue baru saja menikung kaka gue di tangga karna kaka gue amat sangat lama sekali kalo melangkah heran pantes ga kawin - kawin.

"Boyot si lo, mam icha pergi," pamit gue ke mamski langsung keluar rumah karna pangeran sudah menunggu di depan pagar.

"Ayo!" Ajak gue. Chanyeol senyum, "sarapan udah?" Tanyanya. Gue geleng, "entar lah di kantin bisa,"

"Sama aku ya," katanya lagi sambil bukain pintu mobil. Gue ngangguk, "traktir mah hayu," sahut gue. Chanyeol ngacak poni gue, "dasar,"

Gue dan chanyeol membelah jalan yang mungkin dalam itungan menit berubah sangat amat macet. Hari pertama gue sekolah jadi kelas 12, setelah PKL.

Sial. Gue benci PKL so much.

Gatau sih, tapi mungkin di perusahaan gue, orang nya ga asik, jadi males. "Kaka ke ngampus jam berapa?" Tanya gue.

"Jam 9, santai, masih bisa nemenin kamu makan," jawabnya sambil natep ke jalanan. Gue ngangguk, "aku pulang nya mau main, sama una, kamu gausa jemput."

"Boleh, jangan malem - malem pulang nya," katanya. Gue ngangguk lagi sampe akhirnya gue sampai ke gedung sekolah yang ga terlalu gue cinta tapi lumayan suka.

Gue lirik jam tangan gue, jam 7:01, upacara jam setengah 8, masih ada buat sarapan. "Kantin ayo," ajak gue.

Gue sama chanyeol langsung ke kantin, chanyeol pesenin gue bubur ayam. Kecintaan gue. "Nih makan." Katanya sambil naro bubur depan gue. "Kaka?"

"Entar di anterin," katanya. Gue ngangguk - ngangguk. "Besok anterin lah ke gramed, aku ada tugas," katanya. "Asikk, Sekalian beli novel baru tere liye," timpal gue.

Chanyeol senyum,"belajar yang bener, udah kelas 12,". Gue ngangguk,"ga kerasa bentar lagi acu jadi mahasiswahhh,"

"Mau ambil jurusan apa ca?—makasih," tanya chanyeol sambil bilang makasih pas buburnya dateng. "Gamau ambil komputer ah. Susah, bisi botak." Jawab gue.

Chanyeol terkekeh, "trus mau apa?". Gue mikir sedetik, "sastra. Aku kan suka nulis, aku mau nulis novel aja," ucap gue santai.

"Sonoo. Halu mulu," sambil terkekeh.

Ini nih kekurangan park chanyeol. Otak nya. Chanyeol selalu nganggep penulis novel itu tukang halu. Heran. Itunamanya imajinasi.

Gue mendelik, "kemarin aja PKL disuruh bikin Database gelagapan ga ngerti cara nya sampe mau nangis saking pusing sakit kepala,"

"Kan akhirnyamah di kerjain sama aku huuu," sorak chanyeol sambil ketawa kecil. Makin bete gue, "Sana ke kampus, aku mau sekolah biar jadi propesor" timpal gue emosi.

Chanyeol tambah ngakak dong. Gue diemin sampe dia diem trus makan lagi bubur nya ampe abis. Sekitar 10 menitan berlalu.

"Udah belum makannya," tanya chanyeol ngeluarin sebungkus rokok. "Nyebat mulu masih pagi." Jawab gue.

"Dingin," katanya. Gue nyingkirin mangkok bubur bekas kita berdua, "suit yu," ajak gue. Chanyeol nyeritin dahinya, "ngapain? Buat bayar? Aku aja," katanya sombong.

Gue mendelik, "bukan. Kalo aku menang kamu cuman boleh nyebat 1 batang sehari, kalo aku kalah 2 batang sehari, plisss," kata gue memelas. Gue harus menjaga calon ekhem ekhem gue dong.

LOVE REAL  •Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang