2,8

2K 217 13
                                    

Happy Reading!!








Gak tega
----

Sekarang gue sama chanyeol tepat di depan rumah agak tua tapi elegan. Kata chanyeol sih ini rumah nya kak jieun. Gue Gak tau kenapa gue tiba - tiba di ajak kesini sama chanyeol. Bukannya gak mungkin kak jieun bohong sama gue tentang apa yang dia liat kemarin, tapi sekarang hubungan gue sama chanyeol membaik, artinya udah cukup buat gue.

Kalo kak jieun ketawan bohong, pasti malu banget. Bagaimanapun, dia pasti punya alasan kenapa dia tega bohongin gue tentang pernyataan nya. Tapi, hak seseorang bukan untuk menentukan apa yang akan ia lakukan? Bohong atau jujur, itu pilihan nya. Dan kebetulan, kak jieun memilih untuk bohong.

"Kaka ngapain ajak aku ke rumah ka jieun?" Tanya gue pas chanyeol buka seatbelt. Chanyeol menatap gue, "aku gak pengen kamu mikir yang engga - engga antara aku sama minyoung," jelas nya tegas. Mata chanyeol kini keliatan geram. Mungkin, ia sedang memaki ka jieun dalam hatinya. "Aku percaya ko sama kaka," balas gue.

Chanyeol tersenyum, "aku juga. Ayo anna," ajak nya seraya membuka pintu mobil. Tapi lagi - lagi gue tahan, "kalo ka jieun beneran bohongin aku, plis ya kak, jangan di apa - apain. Jangan di hujat apa di apain," pinta gue. Chanyeol kembali dengan tatapan nya, "kamu tau ga betapa beruntung nya jadi park chanyeol?" Tanyanya ngaco.

Gue tanya apa, dia jawab apa.

Dasar, si ganteng.

"Apa?" Tanya gue. "Udah ganteng, pinter, tajir, bisa main berbagai alat musik, tinggal di bandung, eh punya cewe berhati mba hanna di sinetron rcti," ucap nya cepat. Gue tertawa, bisa - bisanya gue disamain sama mba hana? "banyak ya hello kitty nya yaaa?" Celetuk gue. Chanyeol terkekeh, "kan aku udah bilang di point pertama, nih makannya aku ngomong itu di denger baik - baik milea,"

"Apa?"

"Ya aku ganteng dong ichaaaaa. Kalo aku gak seganteng ini, hubungan kita gak sebanyak ini hello kitty nya,"

"Ookeyy, ayo kita ajak wawancara hello kitty hari ini," balas gue seraya tertawa. Chanyeol tersenyum hangat, mengacak poni gue cepat, "tunggu sini, aku bukain pintu nya, aku takut kamu kejepit pintu,"

"Ngeselin lahhhh!!"

Emang dikira gue bocah apa, buka pintu mobil aja bisa kejepit.

Si tai.

Chanyeol mengetuk pintu coklat bertekstur kayu, "spada!" Teriak nya yang berakhir di gue cubit perut nya chanyeol. "Orang mah salam, malah teriak - teriak," gerutu gue. Emang nih chanyeol, emang kurang nyopan. "Ya maap, kebiasaan ke kosan zico," jelas nya. Sebenernya haruskita kita ke kosan zico, tapi kata kak zico dia lagi jalan di rumah ka jieun. Jadinya sekalian kesana.

Pintu terbuka, terlihat ka jieun dengan rok mini juga aroma bunga yang cukup menyengat, "eh chan, masuk," ajak nya dengan ekspresi senyum terpaksa. Em, ke chanyeol doang. Gue gak di ajak. Chanyeol langsung ngegenggam tangan gue, masuk kedalam rumah nya. "Zico mana?" Tanya chanyeol to the point. "Ke minimarket, beli roko," jawab kak jieun seraya berjalan ke belakang. Entah, mungkin ke dapur.

Chanyeol nunjuk salah satu sofa, "duduk cantik," bisik nya. Gue terkekeh, ko kaya backstreet sih kita. Gue duduk di sofa yang di tunjuk chanyeol, kemudian chanyeol memberi ponsel nya di pangkuan gue, "titip," ucap nya pelan. Gue memasukan ponsel chanyeol dalam sling bag, "icha gak sekolah?"

"Engga, kan sabtu,"

"Eh iya bener," balas kak jieun seraya menaruh beberapa gelas berisi air di atas meja, "Chan, minum," titah nya. Chanyeol mengangguk, "minum sayang," titah chanyeol ke gue. Ini kenapa sih chanyeol seketika sweet banget. Tiba - tiba bilang gue cantik, sayang. Gak aneh, tapi bukankan itu sedikit menampar kak jieun?

LOVE REAL  •Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang