5,3

1.6K 233 39
                                    

Happy readingggg!!!














Rumit
----


Gue menarik nafas gue kuat - kuat, menguatkan diri sendiri menghadapi ini semua, kemudian menghampiri chanyeol yang sedari tadi berusa melepas pelukan kak jieun. "Cha," panggil chanyeol. Gue menarik lengan kak jieun dari pinggang chanyeol pelan, "kak jieun plis gak usah kayak gini," ucap gue menahan air mata gue. Kak jieun melepas pelukannya, memandang gue rendah, "kenapa? Puas lo liat gue segitu ga harga diri nya di depan chanyeol hah? Puas?!"

"Jieun!"

"Cha. Lo udah main di belakang chanyeol. Lo bahkan udah main sama dua cowo. Dan lo masih berani berdiri di samping hanyeol dengan gak tau malu dan so polos!"

Gue geram bukan main. Asli. Pengen gue tampar rasanya. "Sampai kapan kaka terus ngejar chanyeol kak? Sampai kapan? Kaka harus sadar kak, kaka bisa bahagia sama cowo lain—"

"Kebahagiaan gue cuman chanyeol! Lo cuman anak sma yang gak pantes sama chanyeol!"

Gue dorong bahu kak jieun dengan telunjuk gue, "asal lo tau. Walau gue anak sma, gue gak serendah lo. Lo ngejar - ngejar cowo orang, lo ngemis cinta dari cowo orang, tapi lo main sama mantan lo juga di bar. Lo bener - bener bukan saingan buat gue, karna lo bener - bener, sampah," ucap gue setenang mungkin.

"Icha bener. Gue gak tau lo siapa, tapi lo bener - bener cewe gak punya harga diri. Sori banget, tapi rumah ini gak bisa nerima tamu tanpa harga diri, tolong tinggalkan rumah ini," lanjut kak yoora seraya berjalan dari pintu menghampiri kita bertiga. Gue kaget, sumpah. Kak yoora denger tadi gue ngomong apa aja dong.

Kak jieun mendekati gue, menarik gue di dekapannya, "gue gak akan nyerah. Ini belum berakhir. Bilangin sama pacar lo, gue gak akan sidang minggu ini icha," bisik nya tepat di telinga gue. Kemudian pergi meninggalkan gue yang mematung karna ucapannya. Setelah kak jieun beneran pergi, gue jongkok, lemes anjir. Asli. Ini udah kaya di film - film dan gue pasti udah nyakitin hati kak jieun banget deh. Gue beneran gak berekspetasi bakal ngomongin itu, tapi itu keluar gitu aja. Astagaaaa Ichaaa, apa yang lo lakuinn!!

Kak yoora mendekati gue, "kamu kenapa cha?" Tanya nya khawatir. Gue menggeleng, "gapapa ko kak," so biasa aja. "lo kedalem duluan kak," titah chanyeol. Kak yoora mengangguk, "yaudah kaka bikinin minum," kemudian meninggalkan gue sama chanyeol. Gue berdiri, melihat chanyeol, chanyeol merentangkan tangannya, "sini peluk," ucap nya. Gue menghambur kepelukan chanyeol. "Aku tadi keterlaluan banget sama kak jieun ya kak? Aahh aku gak enakkk," rengek gue.

Chanyeol mengusap rambut gue pelan, "apaan si gak enak segala, kamu tu keren tau cha. Aku bangga banget punya cewe kaya kamu, hyerin," jawab nya kemudian mengecup singkat pucuk kepala gue. "Aku udah jadi pacar yang galak dong," gumam gue. Chanyeol mengangguk cepat, "gapapa aku suka ko di galakin kamu," timpal nya asal.

Gue melepas pelukannya, mengambil parfum travel size yang selalu ada di tas gue, kemudian menyemprotkan pada kaos chanyeol, "aku gak suka deh wangi kak jieun. Kek serius banget!" Ucap gue. Chanyeol terkekeh, "eh udah jangan banyak - banyak entar aku manis banget kek candy," sahut nya menjauh. Gue mengangguk, memasukan kembali parfum gue kedalam tas, "jadi pengen yang manis - manis, beli pisang ijo yu kak!" Seraya membalik badan menuju pagar.Chanyeol merangkul gue cepat, membawa gue masuk kerumahnya, "iya nanti skerang masuk dulu, ampun deh jajan mulu,"

"Eh ko ngegass mas nya,"

---

Gue menutup mulut gue, terkejut bukan main setelah melihat beberapa kertas yang di jelas june. Iya, june juga dateng ke rumah chanyeol hari ini. "Jadi, yang kirim foto aku sama daniel sama june itu kak jieun. Dan yang kirim foto ka chanyeol sama jieun itu kak minyoung?" Tanya gue memperjelas sebuah fakta yang sama sekali gak terfikirkan oleh gue. June mengangguk lemas.

LOVE REAL  •Park ChanyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang