LOST TWO (2)

1.2K 196 17
                                        

Setelah berdebat panjang dan ucapan yang dianggap janji oleh Hoseok, di sinilah Yoongi berada. Di supermarket yang cukup besar di tengah kota.

Sebenarnya tidak harus ke tengah kota untuk menemukan supermarket karena di dekat apartemen mereka pun ada, tapi Hoseok memaksa dengan alasan 'sekalian kencan'nya yang terus menerus dipinta Hoseok sampai Yoongi terpaksa menyetujuinya.

Omong-omong soal Hoseok, barusan orang itu meminta Yoongi untuk memilih daging sapi terbaik sedangkan dia akan mengambil sekarung beras dan memilih kualitas yang terbaik untuk stok Yoongi di rumah.

Dasar berlebihan. Padahal Yoongi lebih suka langganan ramen.



Yoongi pun memilih untuk kembali fokus pada jejeran daging di hadapannya. Ia memang tidak bisa membedakan mana daging dengan kualitas yang tinggi ataupun kualitas rendah, tapi setidaknya ia bisa tahu mana daging yang bisa ia masak dengan enak.

"Mmm." Yoongi telah memantapkan pilihannya pada daging yang selalu dibelinya, daging yang biasa ia beli dengan Park Ji-

"Eoh, maaf," ucap seseorang yang tadi tidak sengaja mengambil daging yang sama dengan Yoongi.

Mata Yoongi bertemu dengan pria itu. Pria yang ia dan Hoseok sebut bedebah. Bedebah cinta Yoongi, Park-





"Jimin!"

Keduanya menoleh. Wajah terkejut Yoongi berganti menjadi datar begitu tahu siapa yang datang.

"Eomma," panggil Jimin pada wanita paruh baya yang berpakaian 'cukup' glamour untuk menunjukkan seberapa kaya dirinya.

Wanita itu menatap tidak suka pada Yoongi yang menatapnya datar. "Kamu!" bentaknya.

Yoongi sedikit membungkuk untuk sekedar menghormati orang yang lebih tua, padahal dalam hatinya sumpah serapah mengalir dengan lancar.

"Eomma mengenalnya?"

Wanita itu menatap Jimin, kemudian menatap Yoongi yang tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Jimin. Emosinya tiba-tiba tersulut, ia tiba-tiba saja mendorong bahu Yoongi hingga Yoongi yang tidak siaga mundur beberapa langkah.

"Eomma! Apa-apaan sih?! Jangan lakukan itu!" marah Jimin.

Yoongi sebenarnya senang Jimin masih membelanya, meskipun ia juga tidak melawan karena sudah kenyang dengan segala omong kosong juga drama yang terjadi di kehidupannya.

"Diam Jimin! Kamu itu gak tahu apa-apa! Kamu tahu? Kamu tahu hah, dia ini!" Wanita itu menunjuk tepat di wajah Yoongi, Yoongi menatap wanita itu kesal. Dia tidak suka diperlakukan seperti ini.

"Eomma, ish ya ampun!" Jimin berusaha menghentikan ibunya yang tiba-tiba mengamuk, ia menatap sekeliling yang kini memperhatikan mereka.

















"DIA INI LELAKI GAY YANG INGIN MENJERATMU DEMI HARTA! DASAR HOMO KEPARAT‼"











Sakit.



Yoongi merasa ingin menangis. Ia menatap ibunya Jimin dengan mata terbelalak, nafasnya tiba-tiba berat karena perkataan wanita itu yang begitu menusuk hati. Ia beralih menatap Jimin yang juga menatapnya dengan tidak percaya.

Jimin tidak bersuara, hanya ada suara ibunya yang nampak ngos-ngosan, dan ada Yoongi yang hanya bisa berteriak sakit dan mengumpat dalam hatinya.

Jimin merasa sesuatu tergerak ketika melihat pria yang diteriaki ibunya itu kini menatap lantai dengan mata yang berkaca-kaca, pria itu mengulum bibirnya dan berkedip berkali-kali untuk mencegah air matanya tumpah.

LOST [MinYoon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang