"Jangan ganggu Jimin lagi, Hyein. Anak itu bilang dia menyayangimu meski kau berbuat sebegitu jahatnya. Yah ... kuharap kali ini kau benar-benar bertaubat." Jinyoung menggedikkan bahunya.
"Oh. Satu lagi alasan kenapa kau tidak boleh mengganggu Yoongiku. Karena dia lebih baik darimu," ucapnya sarkastis dengan mata yang menatap rendah Hyein.
"Kau mau tahu alasannya?
Karena dia sedang hamil, dan kuharap kau tahu diri untuk tidak membunuh calon cucuku."
~LOST 14~
Hyein tercengang. Apa kata Jinyoung tadi? Yoongi, si pria yang dinikahi Jimin itu ...
Hamil?
Kenapa? Dia yang wanita saja tidak diizinkan hamil oleh Tuhan, lalu kenapa Yoongi yang pria ... ?
... Tuhan tidak adil.
Hyein menggertakan giginya, menatap lantai dengan kepalan tangan yang meremas kuat. "T-tunggu!" Hyein bangkit untuk mengejar Jinyoung. "JINYOUNG!"
Jinyoung menoleh, menatap Hyein yang mengejarnya dengan datar.
"Y-yoongi ... hamil? Tapi-tapi, dia pria?"
"Memangnya kenapa? Gender bukan masalah di sini Hyein-sshi. Yoongi memang pria dan dia istimewa, dia bisa hamil, dan Jimin bahagia dengan menikahinya." Jinyoung menatap Hyein yang masih kaget dan terpukul. "Kesempurnaan bukan segalanya, karena manusia diciptakan untuk saling melengkapi."
Nasihat itu sekaligus menjadi ucapan terakhir sebelum akhirnya Jinyoung pergi, meninggalkan Hyein yang terpukul akan ketidakadilan Tuhan-menurutnya.
"Kalau dia hamil ... itu artinya aku yang wanita ... tidak lebih baik darinya?" gumam Hyein. Ia mengelus perutnya dengan tatapan sendu. "Aku tidak bisa hamil, dan dia yang seorang pria malah hamil? Dunia memang tidak adil."
BRAK BRAK BRAK BRAK
"JANGAN BERGERAK!"
Hyein tersentak kaget, ia menatap ke depan dan melihat beberapa polisi yang entah sejak kapan berada di rumahnya.
"PARK HYEIN! Anda di tangkap dengan tuduhan dalang penyerangan di kafe Starbox dan Apartemen Butterfly!"
"T-tidak," gumamnya kecil. "Seulgi, di mana wanita itu?" Hyein melirik kanan-kiri, mencari seseorang yang bisa ia suruh untuk menemukan Seulgi guna mencari bantuan.
"Cepat angkat tangan anda nyonya!"
Hyein menatap mereka tajam, kemudian mencoba menetralkan emosinya. "Apa maksud anda sekalian pak polisi? Dalang penyerangan apa? Saya tidak tahu."
"Jangan berpura-pura Park Hyein-sshi. Semua bukti mengarah pada anda, dan lagi kami mendapatkan saksi untuk itu."
Hyein membulatkan matanya. "S-saksi?"
"Bawa dia kemari."
Polisi yang nampaknya menjadi ketua dalam kasus itu menyuruh seseorang untuk membawa saksinya. Hyein terperangah tidak percaya saat melihat siapa yang menjadi saksi atas tuduhan ini. Emosinya mendadak naik, ia menghampiri saksi itu dengan amarah yang meluap-luap.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOST [MinYoon]
Fiksi PenggemarJimin merasa ada sesuatu yang hilang dari dirinya. Tapi apa? Ia selalu memimpikan seorang pria cantik yang berhasil menyita seluruh pikirannya. Pria yang Jimin panggil "Sugar" | "...apa aku melupakan sesuatu yang penting? Terutama ketika aku koma...