Prolog

768 22 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

"masuk aja, gak dikunci kok"

"loh kamu belum tidur?" tanyanya.

Aku mengangkat kepala dan menatap ke arah pintu dengan menggeleng "belum bun, kalau udah tidur gak mungkinkan aku jawab ketukan bunda tadi" kekehku.

Bunda tersenyum lalu menutup pintu dan melangkah ke arahku duduk ditepi ranjang tempat tidur "kenapa lagi?"

Aku menatap bunda dengan lekat, dan langsung memeluknya erat, "aku capek bun, aku takut....aku gak kuat" isakku dalam pelukannya.

"kamu gaboleh ngeluh sayang, kamu harus kuat. Bunda yakin kamu bisa" ucap bunda.

"sampai kapan bun?"

"dengerin bunda, kamu gaboleh mengeluh terus semakin kamu mengeluh semakin mereka senang karena menurut dimata mereka kamu itu lemah. Intinya kamu jangan pernah berhenti berdoa, dan yakin pasti semua ini akan berakhir nantinya".......tapi bunda gatau nak, lanjutnya dalam hati.

Bunda melepaskan pelukannya, "udah sekarang kamu tidur, besok kamu sekolah pagi. Bunda gamau kamu malah ngantuk nanti disekolah"

"aku tidur sama bunda ya?" pinta gege.

"kamu mau tidur bertiga sama ayah, bunda?kamu sudah besar loh ge, nggak malu memangnya?" gege menggeleng.

"ge, liat bunda ya sayang,"

"kamu harus kuat, kamu harus lawan semua nya. Bunda tau ini nggak mudah seperti apa yang selalu bunda bilang ke kamu, tapi bunda yakin kamu pasti bisa. Anak bunda itu semua kuat, nggak ada yang lemah"

"tapi bun, ak---"

"apalagi sayang? Udah ya kamu gausah takut, sekarang kamu pejamkan mata kamu. Mereka gak akan menganggu kamu"

Aku mengangguk dan memejamkan mata. Semoga apa yang bunda ucapkan tadi benar. Mereka tidak akan mengangguku malam ini, tapi besok?








Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang