Bagian 20

87 3 0
                                    

Gemini berdiri didepan pintu sesekali pandangan nya melihat ke arah tangga menunggu seseorang tiba. Ia menunggu shairan.

Gemini meminta tolong ke sahabat nya untuk pergi kekantin membelikan makanan. Kebetulan shairan juga lapar, tetapi gemini enggan untuk beranjak dari kelas nya.

Dengan baik hati, shairan lah yang jalan ke kantin untuk membeli makanan untuk nya dan dirinya.

"aduhh, si shai lama banget" gumam gege sambil celingak – celinguk didepan kelasnya.

"ngapain lo ge diri disini?" tanya geby yang hendak masuk ke kelas. Membuat gege menoleh.

"nunggu shai, tadi katanya mau beli cemilan dikantin. Lo liat gak?" tanya gege.

"tadi sih ketemu pas mau ke arah kantin, tapi selebihnya gak liat lagi deh. Lagi ngantri mungkin" balas geby. Gege mengangguk.

"tapi lo beneran nggak lihat lagi kemana?"

Geby menggeleng, "nggak ge"

"duhh kemana sih dia" gerutu gege pelan.

"tumben biasa nya juga dia sama lo berdua terus"

"hehe gapapa sih gab"

"lo susul aja sih ge" sambungnya. Gege menggeleng.

"mager ke bawah hehe" ujar gege.

Geby menggeleng sambil tertawa, "mageran mulu lo jadi cewek"

"emang lo bukan cewek?" celetuk gege.

"menurut lo gua apa?,"

"iya cewek lah"

"yaudah masuk aja sih, ngobrol aja didalam daripada nunggu disini. Ntr juga nongol itu anak itik" ajak geby. Gege terdiam sebentar dan mengangguk, "yaudah yuk geb"

*****

"etdahh, mau ngomong aja pake ditaman belakang. Gua curiga nih lama – lama, mau ngomong apaan sih?" gerutu shai yang baru saja menduduki bangku taman.

"gua mau nanya" sahut daren.

"daritadi ngomong gitu mulu, gege nungguin gua nih. Lo gak liat nih cemilan cewek lo, kasihan ntar kelaperan dia" ucap shai dan memperlihatkan cemilan yang dia bawa.

"lo yang buat lama,"

Shairan menunjuk dirinya, "gua? eh yang ngajak ngomong disini siapa?!"

"masih mending gua mau ikut" sambung nya.

Shai yang merasa ditatap oleh daren, malah kembali menatap nya dengan intens. "apa lo liat – liat, suka sama gua?tadi bilang nya gak nafsu"

"emang gak nafsu, lo nya kepedean. Oh iya lupa gua, efek jomblo ya gini" cibir daren terkekeh.

"tau ah, gua balik aja kalau gini. Nyesel gua ngikutin lo kalau gak penting kayak gini" ujar shai.

"lo kenal gege udah berapa lama?" tanya daren. Membuat shai yang hendak berdiri menjadi kembali duduk.

"emm, berapa ya?udah lama intinya, dari pas pertama masuk sd" ujar shai.

"berarti lo tau banyak tentang cewek gua?" tanya daren lagi.

"kenapa emang?" selidik shai.

"im just ask" singkat daren.

Shai mengangguk pelan dan menolehkan pandangannya. Shai, sangat yakin dan sangat paham apa yang akan daren tanyakan. "gua paham sepertinya apa yang mau lo tanyakan dan lo ketahui" membuat daren menoleh mentapnya.

"bagus kalau tau"

"gua berharap lo satu – satu nya orang yang bisa nolong gua" sambung daren.

"kenapa..." tanya shai menggantung.

"kenapa lo pengen tau dari gua, kenapa lo gak tanya orang nya langsung" sambung shai.

"karena lo satu – satu nya orang yang deket dan dia percaya!"

"dia juga percaya sama lo!" sahut shai.

"tapi dia nutupin semuanya dari gua, itu yang lo bilang percaya?!" desis daren.

"belum waktunya ren, lo gak bisa maksa atau desak dia buat terbuka semuanya" jawba shai membuat daren terkekeh mendengarnya.

"kenapa sih lo pengen tau banget kehidupan tentang dia?"

"karena gua sayang sama dia, gua pengen lindungin dia" ujar daren tegas.

Jawaban daren barusan membuat shai menjadi diam dan kehabisan kata – kata. Shai, sangat tau lelaki yang berada disamping nya ini benar benar sangat menyayangi sahabatnya.

Shai menghembuskan nafas panjang dan memejamkan mata nya.

"gu-gua..."




Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang