Bagian 29

75 4 0
                                    

"jadi daren udah cerita ya tentang aku ke kakak?" tanya gege. Mia mengangguk.

"kamu gausah takut ya ge"

"aku juga sama kok kayak kamu, dulu" sambungnya.

"maksudnya?" tanya gege bingung.

"kamu itu masih dalam proses masa pencarian jati diri. Tapi kamu masih beruntung, gak kayak aku dulu. Bahkan, dulu aku hampir gila" sahutnya.

"gi-gila?" mia mengangguk.

"Aku mulai ngerasa hal – hal aneh ketika kelas 4 sd. Aku bisa ngeliat apa yang manusia jarang bisa liat. Aku fikir, itu wajar karena aku kira dimasa – masa sd itu masih bisa melihat semacam hal seperti itu. Waktu itu daren masih berumur 4tahun, pas aku tanya dia gak bisa liat apa – apa. Padahal disaat aku lagi nanya disana itu banyak makhluk yang bisa dibilang tak kasat mata"

"terus kak?"

"aku ketakutan, makhluk – makhluk itu selalu ganggu aku. Aku sering nangis, sering teriak – teriak. Mami sama papi waktu itu gatau kalau aku bisa, akhirnya aku dibawa ke psikiater. Tetap gak membuahkan hasil. Akhirnya aku dibawa kerumah eyang. Pas eyang tanya, baru aku bisa luapin semuanya. Dirumah eyang aku ngerasa nyaman, masih sering ngeliat tapi gak setakut dulu. Akhirnya aku pindah kerumah eyang baru pas masuk SMA aku balik lagi ke jakarta" sambungnya.

"kakak bisa nerawang juga?" tanya gege.

Mia terdiam sebentar dan mengangguk. "iya aku bisa, kamu inget pas pertama kita ketemu aku ngeliatin kamu terus?" tanyanya. Gege mengangguk.

"aku ngerasa aura kamu itu berbeda, aku fikir hanya halusinasi aku doang. Tapi nyata itu bukan sekedar halusinasi" sahutnya.

"aku fikir, karena penampilan aku aneh atau kakak gasuka gitu sama aku" ucap gege membuat mia terkekeh.

"pantas makhluk – makhluk astral itu senang sama kamu, soalnya aura kamu bersinar dan seperti magnet. Jangakan makhluk astral, orang kayak aku aja tertarik" ucapnya.

"makhluk astral?" tanya gege.

Mia terkekeh, "aku biasa nyebutnya itu makhluk astral"

"daren pernah cerita gak ke kakak?" tanya gege. Mia terdiam dengan bingung.

"waktu disekolah, aku teriak dan narik dia kepelukan aku" ucap gege. Mia menggeleng.

"disana, aku ngeliat dibelakang daren. Makanya aku reflek narik dia" sambung gege.

"kamu bisa liat juga?" tanya mia dengan kaget.

"aku gatau kak, tapi aku rasa aku gabisa. Jarang – jarang sih, kalau lagi dikasih ya liat kalau enggak ya cuma ngerasa aja" mia mengangguk.

"mungkin belum waktunya" gumam mia.

"maksudnya kak?" mia menggeleng tersenyum.

"semalam juga katanya ada orang yang mau nutup ya?"

Gege mengangguk, "iya kak. Sebenarnya aku yakin banget tetep aja gak bakalan berhasil. Tapi bunda percaya banget sama dia orang"

"aku juga pernah kayak gitu ge" sahutnya.

"tapi tetep gabisa. Paling bertahan sebentar, habis itu kembali normal lagi. Karena kata eyang aku kalau keturunan murni itu gak akan bisa lepas, walaupun itu kita yang minta tetep aja bakalan kembali"

Gege mengangguk mengerti, "iya kak, tante aku juga pernah cerita. Terus aku harus gimana kak?" tanya gege.

Mia tersenyum sambil menatapnya.

*****

"gimana udah lega sharing sama kak mia?" tanya daren.

"udah dong" balas gege semangat.

"kamu udah ngantar kak mia?kok cepet banget?"

Daren menggeleng, "dia gak mau aku anter, katanya dia mau kerumah temennya jadi pesan taxi online tadi" gege mengangguk.

"abang azka tadi ngajak kamu bicara ya?" tanya gege. Daren mengangguk.

"bicara apa?" tanya gege lagi.

Daren memajukan kepalanya, "rahasia lelaki" bisiknya dan memundurkan kepala nya lagi.

"tau ah pasti jawab nya gitu mulu" cibir gege sambil mencebikan bibirnya.

"kalau gitu mah tadi aku suruh aja bang azka ngejotos kamu" cetusnya.

"mau dong dijotos" ledek daren.

"nih makan nih jotos nya" geram gege sambil memukul daren.

"kok gak sakit ya, malah buat aku makin cinta" ucapnya membuat gege berhenti memukulnya.

"kok berhenti sih"

"padahal enak loh" sambung daren.

"enak mbah mu" ketus gege.

"kok cantik ya" ucap daren. Gege menghiraukan nya.

"makin suka deh" ucapnya kembali sambil mentoel – toel lengan gege.

"apaan sih ih" sahut gege sambil menepis tangan daren.

Daren menarik kepala gege dan mencium dahinya "i love you too"


Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang