Bagian 1

451 17 0
                                    

Gege menuruni anak tangga satu-persatu dengan langkah pelan sambil memasang dasi di leher nya. Ia berhenti sebentar ketika udah sampai anak tangga terakhir, merapikan dasi nya sebelum bergegas menuju ruang makan.

"pagi yah, bun, na"

"pagi sayang" ucap bunda dan ayah bersamaan.

"tumben nyapa pagi, biasanya juga diem bae" cibir nana.

Gege hanya diam dan memulai memakan sarapan tanpa menghiraukan ucapan nya sang adik.

"husst, kamu na jangan mulai deh masih pagi juga" tegur bunda.

Nana nama panggilannya, Kirana Putri Surya nama lengkapnnya. Ah iya lupa, namaku Gemini Putri Surya biasa dipanggil Gege. Aku anak kedua dengan tiga bersaudara dari pasangan Sagita Putri dan Permana Surya. Aku dan Nana berbeda selisih 2 tahun, aku tengah duduk dibangku 11 SMA sedangkan Nana berada dibangku kelas 9 SMP.

Nana yang sedang melahap sarapan pagi nya tiba tiba terhenti "apa sih bun, kok jadi aku sih. Aku kan cuma mengungkapkan apa yang terjadi" tukasnya.

"udah udah, lanjutin sarapan nya ini udah siang nanti kalian berdua terlambat sekolahnya" ucap ayah.

Nana mendegus kesal, "lagi lagi aku yang salah, kapan sih aku bener nya?"

"gimana ge tidurnya?nyenyak kan?" tanya bunda. Gege mengangguk.

"aku selesai, aku izin berangkat dulu" ucap gemini dan bergegas meninggalkan ruang makan.

"kamu gak mau bar---"

Gege menghentikan langkah dan berbalik "gausah bun, aku minta dianter pak mamat aja. Biar ayah nganterin nana" dan lanjut melangkah pergi.

"dasar aneh" cibir nana.

*****

Gege menuruni mobil dan mulai melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dengan earphone pink kesayangannya yang menggema ditelinga.

"h-hai...."

"selamat pagi ge"

Langkah gege terhenti, sambil mengerutkan dahi dengan menatap seseorang yang tengah tersenyum kearahnya. Merasa tidak ada yang penting, gege melanjutkan langkahnya dan mengabaikan sapaan tersebut.

1 langkah

2 langkah

3 langkah

Gege menghentikan langkahnya kembali ketika merasakan tanganya ditahan oleh seseorang, Ah ralat maksudnya orang yang sedang tersenyum dan menyapa kepadanya tadi. Gege membalikan tubuhnya dan melepaskan earphonenya, "ada apa?"

"pantesan tadi disapa malah diem, gak tau nya lagi pake earphone ternyata" ujar nya tersenyum sambil menggelengkan kepala.

Gege menghembuskan nafas, "maaf kalau gitu" dan melanjutkan langkahnya.

"Ge!!!, tunggu dulu" tahannya lagi.

Dengan kesal gege memutar tubuhnya kembali, "ada apa lagi? Tadi kan udah minta maaf"

"bu-bukan itu, eunghh" gugup nya. Gege menatap nya dengan bingung.

"ada apa?"

"eungh—gua antar lo ke kelas ya ge?" sambung nya meminta.

Gege mengerutkan dahinya, "gausah, bisa sendiri" dan kali ini dia benar benar melangkah pergi.

"tapi ge gu---" ucapan nya terhenti ketika melihat gege melangkah pergi meninggalkan dirinya. Orang tersebut mengacak-ngacak rambutnya kesal, kenapa susah banget sih sialan! batin nya.

"ngapain lo diri disitu" membuat orang tersebut menoleh ke arah nya tanpa membuka suara sedikitpun.

"kenapa bro?" tanyanya.

"ohh, itu tuh yang barusan pergi kayaknya sih penyebabnya. Siapa lagi coba kalau bukan siapa tuh namanya gua lupa"

"SIAPA?!,"

"gausah banyak bacot deh lo berdua!"

"mending pergi sana" usir daren.

"ohh si gege, yailah ren kayak cewek cuma gege aja sih. Lo kan tampan, banyak kali cewek yang ngantri, lagian lo gak capek apa dari kelas satu ngedeketin dia mulu tapi gada hasilnya" sambil menatap punggung gege yang mulai menjauh dan menghilang.

"gege? maksud lo si gemini? Cewek yang diemnya---"

"berisik lo berdua!" desis daren.

"mau gua cariin cecan gak? Gak kalah cantik kok sama gege"

"nah iya ren, stock cecannya boby banyak noh lo tinggal pilih aj---"

"lah panjul, gua belum selesai ngomong main pergi pergi aja" ujar tio ketika melihat daren pergi melangkah meninggalkannya.

"kayaknya emang benaran cinta deh itu anak" sambung boby.

"gua juga berfikir kayak gitu sih bob, lo bayangin aja dari kelas satu sampe sekarang tetep aja gada hasilnya. Boro boro jadian deket aja kagak, bener kan?"

Krik

Krik

"kok lo diem bob" tanya tio.

"kan tadi katanya disuruh bayangin, iya ini lagi gua bayangin"

Tio memijit pelipisnya dan menggelengkan kepalanya, kenapa dia punya sahabat bodoh banget sih, "gak gitu juga bob bob"

"lah terus gimana?" tanyanya bingung.

"au ah terserah lo" ucap tio dan melangkah pergi menyusul daren.

"kan kan pada main pergi pergi aja, panjul lo berdua. Untung boby ganteng dan rajin menabung"

"eh tapi apa hubungannya ya?" sambungnya bingung.

"tau ah gajelas. Woi tungguin gua apa!" teriaknya dengan langkah kaki yang sedikit berlari mengejar tio yang mulai menjauh.

Tio melambaikan tangan nya, "bodo amat!"

"sabar kan hamba ya Allah dari godaan teman-teman hamba yang sedikit kurang waras" gerutu bobo.


Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang