Bagian 23

93 4 0
                                    

"mami, daren pulang!!!" teriak daren. Gege menyubit pinggangnya.

"katanya gaboleh teriak – teriak, tapi malah kamu yang teriak" sahut gege.

"hehe maaf, aku khilaf" ucap daren.

"eh anak gorila, bisa gak sih gausah teriak – teriak" sahut seseorang. Membuat daren dan gege menoleh.

"iya kakak gorila" ujar daren tersenyum. Membuat seseorang tersebut mencebikan mulutnya dan beralih menatap yang berada disamping daren.

Daren yang merasa kakak nya menatap gadisnya, mulai memperkenalkan dirinya. "ge, ini kakak aku. Namanya damia, panggil aja mia anak gorila juga boleh" membuat daren meringis karena cubitan kecil yang gege berikan.

Gege menatap nya dan memperkenalkan dirinya, "gemini kak, panggil aja gege" senyum gege.

"damia, panggil mia aja" balas mia. Membuat gege tersenyum kembali.

"mami mana kak?" tanya daren.

"didapur" singkat mia.

Daren mengangguk, "kamu duduk sini dulu ya, aku panggilin mami sebentar sekalian mau ganti baju" gege mengangguk dan mendudukan dirinya.

"awas lo galakin, gua gorok lo" ancam daren menatap kakak nya sebelum bergegas pergi.

"lo yang gua bakalan gorok duluan" sahut mia.

Gege yang melihat adik – kakak sedang beradu mulut tersenyum kecil. Dan mengalihkan pandangannya menatap sekeliling nya.

"sekelas sama daren?" tanya mia. Membuat gege menoleh dan menggelengkan kepalanya. "beda kelas kak" senyum gege. Mia mengangguk.

Gege yang merasa dirinya ditatap oleh kakak dari sang kekasih mendadak menjadi gelisah. Sambil menggaruk lengan nya yang tidak gatal, gege mengalihkan pandangan nya ke arah lain untuk menghilangkan rasa gelisahnya. Ada yang salah kah sama dirinya?batin nya.

"oh ini yang namanya gege. Aduh, yampun cantik banget" ucap seseorang. Membuat gege menoleh ke arahnya.

Gege tersenyum, lalu berdiri dan bergegas menghampiri sambil mencium tangan nya. "iya tante, aku gege"

"jangan panggil tante, panggil mami aja oke" ucapnya. Gege mengangguk ragu.

"i-iya mami"

"uluhh uluhh pantes daren suka banget sama kamu. Kamu nya cantik gini, kita duduk dulu yuk sayang sambil ngobrol – ngobrol. Mami seneng deh bisa ketemu sama kamu" ujar mami dan mengajak gege kembali duduk.

Gege sempat menoleh ke arah kak mia, dan ternyata sedaritadi kak mia masih memperhatikan dan menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Aduh, gua salah apa sih. Daren juga kenapa lama banget sih, awas aja ya itu anak!

*****

"bicara apa aja sama mami tadi?" tanya daren.

"rahasia dong" sahut gege sambil menumpukan tangan nya di pagar balkon.

Daren bangkit dari tempat duduk dan memeluk gadisnya dari belakang.

"lepas ih ren, nanti diliat mami sama kak mia gaenak" ucap gege sambil meronta melepaskaan pelukan nya.

"kasih kucing gaenak" balas daren sambil mengeratkan pelukan nya.

Gege berhenti meronta, membuat daren tersenyum dan menaro dagu nya dibahu gadisnya. Sesekali menyiumi rambutnya.

"ren.." panggil gege.

"kenapa sayang?" balas daren lembut.

"penampilan aku aneh ya?" tanya gege membuat daren mengerutkan dahinya.

"maksudnya?"

"kamu tau gak, kak mia daritadi ngeliat aku terus. Tatapan nya itu sulit diartikan, aku takut deh. Pasti dia gak suka sama aku" ucap gege.

"kak mia ngerasa kalah cantik sama kamu, makanya dia natap kamu kayak gitu" sahut daren.

"ihh aku serius ren"

Daren terkekeh, "kak mia emang begitu sayang. Sebenernya gak gitu sih, cuma kalau sama orang yang baru dikenal begitu. Tapi nanti asik kok kalau kamu udah kenal deket" gege mengangguk.

"kamu mau tau?" tanya daren. Gege mengangguk.

"kak mia itu anak indigo, keturunan dari eyang aku" sambungnya.

"in-indigo?" tanya gege terkejut. Daren mengangguk.

"kak mia baru bisa ngerasa dirinya punya kelebihan itu dari sd, aku lupa kelas berapa. Waktu itu aku masih kecil, jadi masih gak tau apa – apa" membuat gege diam.

"perasaan kamu gimana pas tau kakak kamu indigo?" tanya gege.

"gak gimana – gimana" ujarnya.

"ka-kalau aku juga sama kayak kakak kamu, apa kamu tetep masih sayang sama aku?"



Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang