Bagian 26

80 4 0
                                    

"shai cerita ke kamu?" tanya gege. Daren mengangguk.

"tapi gak semuanya, aku rasa sih" ujar daren.

"maaf" lirih gege.

"kamu gausah minta maaf ke aku sayang. Aku yang salah karena selalu ngedesak gege buat cerita semuanya"

"karena aku sayang kamu" sambungnya.

"maaf ren, maafin aku"

Daren menggenggam tangan gege, "sekarang coba cerita ke aku ya"

"tap-tapi aku takut" ucap gege.

Daren melepas genggaman nya dan mengacak – ngacak rambutnya. Membuat gege yang melihat daren seperti itu menjadi menunduk.

Daren kembali menggenggam tangan gege, "kamu tau kak mia?" ucapnya. Gege mengangguk sambil menatapnya.

"kakak kamu" balas gege.

"aku pernah kasih tau ke kamu kan, kalau kak mia itu anak indigo. Kamu sama kayak ka----"

"tapi aku bukan anak indigo ren" ucap gege memotong daren yang belum selesai berbicara.

"aku sendiripun masih gatau dan gak paham sama apa yang ada di diri aku sebenernya"

"aku gapeduli ge. Siapapun kamu, bagaimanapun kamu. Aku tetep sayang sama kamu. Kita lewatin ini bareng – bareng ya" ucap daren.

"aku capek ren, aku gak kuat" lirih gege sambil terisak kembali. Dengan segera daren membawa gege kedalam pelukan nya.

"ada aku ge" bisik daren. Gege menggeleng.

"kamu gak ngerti ren"

"bantu aku buat mengerti, aku mau lindungi kamu" ujar daren.

Daren melepas pelukan nya dan mengelap sisa air mata yang membasahi pipi gadis yang berada didepan nya. "kamu mau ketemu kak mia?"

"boleh?" tanya gege. Daren mengangguk.

"tentu, besok aku ajak dia kesini. Kamu bisa cerita sama kak mia"

"nah sekarang kamu makan dulu ya, bunda bilang kamu gak mau makan dari tadi. Aku suapin ya" sambung daren. Gege mengangguk.

"makasih ren" gumam gege.


******


"gimana ren?"

"beres bun, sekarang gege nya lagi tidur" ucap daren.

Bunda menghelas nafas lega, "makasih ya daren"

"iya bun, sama – sama" ujar daren dan tersenyum.

"yaudah bun, shai pamit pulang duluan ya. Nanti malam shai balik lagi kesini" ucap shai. Bunda mengangguk.

"makasih juga ya shai" shai mengangguk senyum.

"duluan ya ren, gua titip gege" daren mengangguk dan shai bergegas pergi.

"daren boleh tanya bun?" tanya daren. Bunda mengangguk.

"sebenernya gege itu kenapa? bisa bunda kasih tau ke daren" pinta daren.

"gege belum cerita ke kamu?" tanya bunda. Daren menggeleng.

Bunda menghelas nafas dan terdiam, "ternyata masih sama" lirihnya.

"maksudnya bun?" tanya daren bingung.

"gege berubah menjadi pribadi yang tertutup. Dia bakalan terbuka ketika dirinya sudah benar – benar tidak kuat menahan nya. Jangankan sama kamu, shai atau siapapun, sama bunda aja kadang dia hanya bungkam."

"kenapa bisa begitu?"

"dan masalah pipi nya?" tanya daren lagi.

"sakit dipipinya muncul ketika gege duduk dibangku kelas 7 saat itu usia nya baru menginjak 12tahun. Awalnya bunda fikir itu hanya penyakit biasa ketika diobati hilang, ternyata salah. Sudah diobati dengan obat dokter juga gak mempan. Akhirnya bunda bawa gege ke saudara bunda, pengobatan non medis. Saudara bunda bilang, gege kena ampas nya orang iseng. Maaf bunda gabisa kasih tau kamu siapa orang tersebut"

"iya gapapa bun"

"awalnya orang iseng itu mau mengenai ayah nya gege, tapi beruntungnya ayah nya gege cepat ditolongin. Dan berampas ke gege. Setelah diobati dari saudara bunda, pipi nya kembali mengecil dan kembali seperti semula. Setahun, hingga duatahun penyakit itu tidak muncul lagi. Tepat disaat usia gege 15, penyakit itu mulai kembali datang."

"kamu tau apa yang ditakuti gege dan apa yang gege tidak suka?" tanya bunda. daren menggeleng. "gege takut sama binatang cicak dan dia tidak suka berulang tahun atau bertambah usia" ucap bunda membuat daren tercengang.

"waktu usia gege baru berusia 15 tahun, kejadian yang tidak sama sekali diduga datang menghampirinya. Gege dulu sering sakit – sakitan, bulak – balik ke dokter tapi tidak ada hasilnya. Bunda frustasi waktu itu gatau harus bagaimana, akhirnya bunda bawa gege ke seseorang. Kami yang tidak menyadari kalau gege pada saat itu mulai mendapatkan keturunan, dan dengan bodohnya kami malah mengikuti orang tersebut. Gege yang masih tidak tau apa – apa hanya bisa mengikuti apa yang orang itu suruh. Awalnya hanya sekedar berobat tapi orang tersebut tahu kalau gege mempunyai kemapuan dan malah memperalatnya dan memanfaatkan gege"

"apa ada hubungan nya sama berubah nya gege menjadi tertutup?" tanya daren. Bunda mengangguk.

"selama 3tahun belakangan ini gege selalu menjadi ketakutan ketika tidur. Gege tidak pernah tidur nyenyak dibawah jam 12malam, dia baru bisa tidur ketika menjelang pagi. Tidak banyak yang gege ceritakan ke bunda, tapi gege pernah bilang kalau dia sering merasa aneh dengan sekitarnya, sering bermimpi yang membuatnya terkadang tidak masuk akal. Dan selalu, ketika dia ingin tidur pasti selalu ada sapu lidi dibawah bantalnya. Dia juga sering bilang, bahwa ada cicak yang selalu mengintai dia disetiap malam nya dan baru akan pergi ketika menjelang pagi"

"ada keturunan juga bun?pernah gege konsultasi?" tanya daren. Bunda mengangguk.

"gege percaya sama tante nya bunda. Gege selalu bercerita tentang apa yang gege alami ke dia. Tapi sekarang bunda tidak tahu, karena tante nya bunda pindah ke luar kota satutahun yang lalu. Bunda cuma dikasih tau bahwa, semakin gege bertambah umur semakin juga gege mulai beranjak mengetahui siapa jati dirinya dan apa yang ada dirinya. Itu yang membuat gege menjadi tidak suka ketika dia bertambah usia"

"dibilang anak indigo juga tidak, dibilang bukan indigo juga tidak. Karena gege masih mencari jati dirinya"

"kakak daren juga sama bun. Kakak daren anak indigo, keturunan dari eyang" ucap daren.

"boleh daren ajak kakakdaren kesini?siapa tau bisa bantu gege" pinta daren.



Rahasia Gemini (Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang