"BANGUN TUKANG TIDUR!"Pria bersurai hitam itu dengan cepat mengerjapkan manik biru langitnya. Matanya menatap kesal ke arah cahaya matahari.
"Cahaya matahari sialan." Umpatnya.
"Aku yang membangunkanmu bodoh!" Ucap seorang pria bersurai blonde.
Menma menguap, ia menegakkan tubuhnya, teringat akan kegiatan yang ia akan lakukan hari ini.
"Seriusan?" Tanya Menma pada sang Pangeran.
Boruto duduk di ujung kasurnya dan menatap sinis Menma.
"Kau sudah berjanji makhluk pedesaan."
Menma menggerutu sebal.
"Dengar, pura puralah kau benar benar ingin menjadi pria kuat dan tunjukkan bahwa kau benar bersungguh sungguh."
Menma kembali menggerutu. "Untuk apa?"
Boruto memutar kedua bola matanya malas.
"Inilah alasannya aku malas berbicara dengan orang tak berpendidikan."
"Hei kau baru saja menyebut--"
"Begini." Potong Boruto cepat.
"Kau tidak ingin mengatakan bahwa kau seorang penyusup kepada panglima kerajaan ku 'kan? Jadi berpura pura lah."
"Uhh--ya"
Boruto menarik beberapa setelan baju dari lemarinya dan melemparnya pada Menma.
"Pakailah baju itu."
"Aku perlu mandi dulu!"
"Tidak perlu, itu tidak akan membuatmu tampan."
"Sialan kau."
Menma mendelik.
Boruto balas mendelik. "Apa?"
"Keluar, aku mau ganti baju."
Boruto menatap sinis sang pria bersurai hitam. "Siapa kau berani memerintahku?"
"Kau tidak mau matamu ternoda gara gara melihat tubuhku kan?" Ujar Menma mengejek.
Boruto menggerutu. Sang pangeran akhirnya mengalah--dengan memutar tubuhnya menghadap tembok.
"Aku tidak akan keluar."
"Tch. Terserah."
Menma membuka setelan pakaian hijau mudanya.
Seingat Menma, ia belum pernah mengganti bajunya lagi semenjak sampai di istana. Ia bahkan belum mandi semenjak sampai di istana, ia merasa bahwa tubuhnya pasti benar benar bau sekarang--Menma tak menciumnya sendiri--tentu.
"Hei, aku pinjam kamar mandi nanti." Gumam Menma.
Boruto yang tak mendengar jelas perkataan Menma langsung memutar tubuhnya, "Kau bilang apa--"
Dan manik sapphire Boruto langsung melebar kala melihat tubuh mulus Menma.
Pinggang yang ramping, kulit yang putih bersih serta rambut hitam yang cukup panjang membuat Boruto terkesima.
Ditambah ada pancaran sinar matahari yang membuat tubuh Menma seakan bersinar.
'Apa dia benar benar bekerja di ladang? Tubuh mulus macam apa itu.' Batin Boruto.
Menma yang menyadari tatapan mata Boruto langsung melempar baju nya pada wajah sang pangeran.
"JANGAN MENGINTIP, BODOH!"
"APA SALAHNYA? KITA KAN SAMA SAMA LAKI LAKI!"
"DIAM, JANGAN BANYAK TANYA!"
Menma mendesis kesal seraya memakai setelan pakaian hitam dari Boruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
Royalty | Menma•Boru
FanfictionKekuasaan dan Jati diri Tatapan tajam yang memercikkan api kebencian Kisah masa lalu yang menjadi misteri Kebenaran di balik damainya kerajaan Konoha. Serta sesosok pria yang hilang ingatan. Banyak kebenaran yang akan terungkap oleh Menma, seorang a...