Chapter 8

699 62 12
                                    

Kakashi berjalan di tengah gelapnya malam.

Manik onyx nya melirik kesana kemari, sedang mencari seseorang kelihatannya.

"Pangeran!"

Orang yang bersangkutan menolehkan kepalanya, "Kakashi?"

Boruto membiarkan salah satu pelindung Kerajaan itu mendekat ke arahnya.

"Ini keadaan darurat Yang Mulia."

"Apa?"

Kakashi menyerahkan sebuah buku bersampul coklat pada Boruto.

"Kita benar benar kekurangan orang untuk jadi prajurit."

Boruto membuka sampul buku itu dan memperhatikan perkembangan para calon prajurit.

"Skill mereka tidak buruk."

Kakashi mengangguk, "Ya, tetapi kita butuh sekitar 2 atau 3 orang lagi yang memiliki skill sama seperti para calon prajurit yang lainnya."

"Lalu?"

Kakashi menghela nafas, "Saya khawatir kekuatan tentara kerajaan akan melemah tahun ini Pangeran."

Boruto mengangguk, "Kalo soal itu aku sudah tahu. Yang kumaksudkan adalah apa yang harus kita lakukan?"

Kakashi berfikir sebentar, "Mungkin mengadakan sesuatu yang menarik."

"Hm, bisa diterima. Tetapi, kau sendiri tahu kan keadaan para rakyat sekarang? Desa yang terbakar setengahnya dan orang yang masih kehilangan salah satu atau bahkan semua anggota keluarganya. Aku tak yakin akan banyak membantu jika melakukan acara seperti itu saat keadaan desa seperti ini."

"Lalu apa yang harus kita lakukan Yang mulia?"

"Mungkin aku harus mencari seseorang yang kekuatannya setara dengan kekuatan 2 atau 3 orang pria."

"Itu..pasti sulit."

Boruto kembali mengangguk, "Mencari 3 orang sekaligus kurasa lebih sulit, belum lagi jika mereka tidak mempunyai skill yang memadai."

"Serahkan pada saya untuk mencari orang tersebut."

Boruto berjalan menjauh, "Ya, sudah tugasmu. Tetapi aku juga akan mencari orang seperti itu."

"Dimengerti, Yang mulia."

.
.
.
.

"Wah, bukankah itu gawat?" Menma mengambil sebuah apel dan memakannya seraya mendengarkan cerita Boruto.

Boruto memegang dahinya dan mendesah lelah, "Jelas saja itu gawat."

"Aku sarankan agar kau segera mencarinya. Keadaan desa bisa saja semakin memburuk."

Boruto tak menyahut, matanya sibuk menatap keadaan diluar kerajaannya.

"Kau, ingin jadi ksatria kerajaan?"

Menma seketika menghentikan acara makannya, "Huh?"

"Kubilang, kau ingin jadi ksatria kerajaan?"

"Bukan---maksudku apa maksudmu menanyakan hal itu padaku?"

Boruto berjalan mendekati Menma dan duduk di sisinya, "Yaa mungkin saja kau berpotensi."

"Mustahil, sehari hari pekerjaanku hanyalah bercocok tanam, mana mungkin aku bisa bertarung dengan hebat seperti para kesatria kerajaan lainnya."

Manik sapphire Boruto menatap Menma, "Aku yakin dengan sedikit latihan kau pasti bisa jadi hebat seperti mereka---atau bahkan, jauh lebih hebat."

"Ya, aku pasti hebat dan memiliki kekuatan 3 orang pria, haha ya."  Ujar Menma bersarkastik.

Royalty | Menma•BoruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang