Jevan

16 0 0
                                    


"You never fail until you stop trying"
-albert einstein



.
..
...

Sepi, hampa, kosong apalagi yang cocok untuk menggambarkan keadaanku saat ini. Tidak ada lagi kejutan yang selalu dia lakukan, tidak ada lagi mengganguku setiap saat, sudah tidak ada lagi amukan dan amarahnya ketika ada yang mengangga 'miliknya' itu panggilannya untukku bukan? , kisah cinta yang miris.

Seorang cowok duduk disudut perpustakaan yang menjadi tempat baru yang cukup nyaman untuknya. Cowok itu tersenyum miris mengenang sesuatu yang telah dia hamcurkan.
Bruukkkk

Tiba tiba sebuah buku dibanting didepannya membuatnya kembali ke kenyataan, cowok itu kaget. Kekagetannya bertambah ketika melihat siapa yang didepannya, dia menghela nafas dan menunduk untuk fokus kebuku didepannya tidak ingin menatap orang didepannya itu yang sudah duduk didepannya. Di acuhkan seperti itu membuat orang didepannya kesal.

"Apa kabar?" Orang itu membuka obrolan

Mendengar itu jevan melihat orang itu dan menjawab singkat " baik"

"Dia gak baik-baik saja"
"Dia siapa?"
"Lo tau siapa yang gue maksud" kata orang itu membuat jevan menutup bukunya dan memperhatikan orang didepannya. Dia tersenyum saat mendapatkan perhatian cowok didepannya itu. Dan mulai berbicara lagi.

"Kenapa? Kenapa lo bodoh banget sih?"
"Lo gak ngerti!" Bentak jevan kesal
"Kalau gitu buat gue ngerti! Apa alasannya lo lakuin itu? Gue gak tau kalau lo gak cerita  jangan diam kaya orang bisu, lo punya mulut gunain itu untuk bicara!" Bentak orang itu ikut kesal juga dengan orang didepannya itu.

"Gue sama dia berbeda dunia, dia sempurna sedangkan gue apa! Gue cuma orang biasa yatim piatu kerja bating tulang untuk makan dan sekolah sedangkan dia memiliki segalanya, gue cuma siswa beasiswa yang cupu dan dia cewek sempurna cantik banyak yang menyukainya. Banyak yang akan menggejeknya karna mempunyai hubungan spesial denganku, gue gak ingin dia sakit hati , gue gak mau dia nanggis gue sayang dia" suaranya memelan diakhir kalimat.

Dia diam menutup bukunya dia menghela nafas melihat cowok itu " gaya lo beda dunia, emang lo setan dan dia manusia. Gini yah lo gak ingin dia sakit hati? Tapi sekarang dia sudah sakit hati dan nanggis itu gara-gara lo dan tindakan bodoh lo itu!"

Jevan melihat orang didepannya itu kesal dia berdiri dan berkata " lo gak ngerti apa apa karna gak ngalami apa yang gue rasain sekarang"

"Gue ngerti banget, karna gue juga pernah di situasi kaya lo. Gue juga merasakan rasa takut itu, gue minder, gue merasa gak cocok demgannya tapi lo tau gue sama dia pacaran. Dia sempat mengatakan perasaannya didepan gue dengan percaya dirinya, dan gue ingin menolak tapi tidak gue lakuin, kenapa? Karna kehadirannya dikehidupan gue membuat gue yang dulu ansos sudah bisa bergaul dengan orang lain selain buku dan lo tentunya. Dan itu terjadi juga sama lo kan, apa yang lo rasain ungkapkan karna suatu saat nanti itu akan jadi boomerang untuk lo sendiri."

Penjelasan panjang orang itu membuat jevan yang ingin pergi dari berhenti dan diam,mereka berdua diam tidak ada yang memecahkan kediaman mereka berdua.

"Lo sama katrine memang cocok.
Tapi lo tau ga cinta gak harus memiliki bukan" kata jevan tersenyum ke temannya itu.

Orang itu adalah gaga dia kesal dengan tindakan bodoh temannya itu " itu adalah kata-kata omong kosong. Berpikir realistis  jev sadar, ini buka novel atau sinetron yang sering lo nonton, orang cerdas gak akan melakukan tindakan yang lo lakuin itu ketika dia bisa memiliki orang yang dia cintai"

Jevan hanya tersenyum saja dan berjalan pergi dari sana tapi langkahnya berhenti ketika mendengar perkataan gaga.
"Apa yang lo dapat dari kata kata menjijikan lo itu? . Apa lo bahagia ketika dia sudah melupakan lo? Ketika dia sudah bersama orang lain? Ada saat dimana akan ada cowok yang datang menghapus air matanya dan menyingkirkan tempat lo di hatinya, apa lo siap akan hal itu? .Pikirkan itu, gue selalu ada buat lo kalau lo butuh gue jev" kata gaga berjalan menuju jevan dan menupuk bahu jevan dan pergi deluan keluar dari perpustakaan meninggalkan jevan diam mematung. Gaga keluar langsung menghapiri katrine sebelum dia melihat jevan bisa bahaya kalau mereka bertemu.

"Apa gue siap menghadapinya?" Jevan bertanya pelan pada dirinya sendiri "kok sakit yah" jevan memegang dadanya yang sakit membayangkan itu semua itu "Gue belum siap untuk itu semua ven".

Cowok itu bersandar disalah satu rak buku terus memengang dadanya yang sakit dan menanggis tanpa suara.

"Belum terlambat kan untuk berjuang buat dapatin lo ven"




Gaga udah pintar bicara yah sekarang gara gara berguru sama katkat nih . Bdw jevan belum telat kok semangat !!! Sebelum si venus diembat sama  MANTAN.
Maafkan ketypoannya author

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang