"Waktu tak pernah melenyapkan perasaan. Ia hanya menyekapnya di dalam ruang. Menunggu saat yang tepat untuk kembali." - Robin Wijaya
***
"Hallo?"
"Pulanglah. Ada Chanyeol di rumah."
Klik. Ponselnya mati. Tapi Joy masih terdiam. Apa yang Ayahnya katakan tadi? Tidak mungkin...
***
Joy POV~
Aku membuka pintu rumah dengan pelan dan menutupnya kembali. Mencoba melihat sekitar. Kenapa kosong sekali? Bukankah tadi Ayah bilang bahwa mereka kedatangan tamu?
"Apa kau mencariku?"
Tubuhku langsung membeku ketika aku melihatnya berada di depanku. Suara baritonnya sangat mengejutkanku.
"Kau tak ingin memelukku?" aku masih menatapnya dalam diam. Ia tersenyum dan merentangkan tangannya. Senyuman itu...
Air mataku mulai menetes lagi. Kenapa sekarang aku sangat suka menangis? Aku mulai terisak dengan keras dan berlari untuk memeluknya. Menenggelamkan kepalaku di dada bidangnya dan mempererat pelukanku.
"Ternyata kau sangat merindukanku. Hahaha. Liat kau menangis dengan keras." Aku hanya terus menangis. Tak mempedulikannya yang meracau panjang lebar sambil mengelus rambutku dengan lembut.
***
"Kenapa kau kembali?" Aku mencoba menatapnya yang duduk di sebelahku. Kami sekarang berada di dalam kamar tidurku.
"Yak! Tak sopan. Aku Oppamu." Aku mengaduh pelan ketika kepalaku dipukul pelan olehnya.
"Dalam mimpimu." Aku langsung menghindar ketika dia mau memukulku kembali. Entah kenapa hatiku mulai menghangat.
"Sepertinya sudah banyak yang kulewatkan. Ingin bercerita?" Senyumnya masih sama. Senyum yang selalu melindungiku.
Aku menggeleng pelan dan kembali mendekatinya. "Aku hanya ingin tidur. Bolehkah?"
Dia tersenyum kembali lalu memundurkan duduknya agar bisa bersandar pada leher tempat tidur dan menepuk pahanya pelan. "Tidurlah."
Aku menaiki kasur dan mulai memposisikan kepalaku di pahanya. Ini benar-benar nyaman. Sudah lama aku tak merasakannya. Mungkin... 5 tahun lamanya.
"Aku benar-benar mengantuk." Seruku memejamkan mata. "Dan lelah..."
***
Author POV~
Chanyeol menatap Joy dengan seksama. Masih membelai kepala perempuan itu dengan sayang.
Apa kau sangat menderita, Joy? Batin Chanyeol.
Chanyeol menggantikan pahanya dengan sebuah bantal. "Aku harap kau bisa bahagia." Chanyeol mengecup puncak kepala Joy lama. Hingga sang empu menggeliat tapi tetap tertidur.
Laki-laki itu melangkah keluar kamar. Berbalik sebentar dan mulai menutup kamar dengan perlahan.
"Dimana Joy?"
Chanyeol hanya tersenyum ketika ia baru saja turun. "Dia sedang tertidur. Sepertinya dia kelelahan."
"Anak itu. Bisa-bisanya tertidur ketika kau datang. Akan Tante bangunkan dia?" Chanyeol menggeleng pelan. "Jangan Tante. Biarkan dia tertidur."
"Baiklah. Tante kebelakang dulu." Pamit Victoria ibunda Joy.
"Boleh Chanyeol bantu, Tante?" Victoria hanya tersenyum dan mengangguk pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY ✓
FanfictionSebuah pertemuan yang tidak diharapkan, membuat sisi lain seorang Park Joy terbangun dari tidur panjangnya. Jadi, siapa sebenarnya Park Joy ini? *** #1 Taejoy [20/02/19] #1 Joykook [29/12/18] #2 Chanjoy [29/12/18]