Part 8 : ISI HATI

1.2K 215 15
                                    

“Jika kau tak bicara, bagaimana ia bisa tahu apa yang kau rasakan?” –Penulis.

***

Joy mengambil boneka beruang disampingnya dan memeluknya. “Oppa.”

Chanyeol siap mendengarkan Joy.
“Bagaimana jika aku menyukai Oppa?”


***

“Aku tahu.”

Joy menatap Chanyeol bingung walaupun sebenarnya hatinya sedang bekerja dengan cepat.

“Lalu apa Oppa juga merasakannya?”

Joy sudah gemetaran daritadi tak tahu harus bagaimana. ‘Kenapa aku mengatakannya? Bodoh!’

“Kau yang pertama untukku, Joy.” Chanyeol menaikkan dagu Joy untuk melihatnya. “Selalu yang pertama.”

Joy memerah. Kupu-kupu dalam perutnya bahkan sudah tak bisa dikontrol lagi. Joy tersenyum malu-malu pada Chanyeol.

“Benarkah Oppa?”

Chanyeol menarik Joy untuk mendekat dan memeluknya erat di dadanya. “Yang perlu kau tahu adalah aku sangat menyayangimu, Joy.”

“Apa Oppa juga mencintaiku?”

Joy masih dengan nyaman berada dipelukkan Chanyeol dengan aroma maskulin Chanyeol yang melekat pada bajunya.

Chanyeol terdiam. “Oppa?” Joy ingin melepas pelukan Chanyeol tapi tak dibiarkan Chanyeol. “Biarkan seperti ini.”

“Oppa?”

“Hmm.” Chanyeol membelai rambut panjang Joy dengan sayang.

“Kenapa tak menjawab?” Joy menggigit bibirnya.

Chanyeol mengecup puncak kepala Joy lama hingga akhirnya ia melepas pelukannya dan menatap Joy lama.

“Kenapa kau menatapku seperti itu, Oppa?”

“Joy dengarkan aku.”

Joy masih menatap Chanyeol. Ia bingung dengan situasi sekarang. Kenapa ia merasa bahwa Chanyeol sedang menyembunyikan sesuatu darinya? Dan kenapa Chanyeol selalu mengabaikan pertanyaannya tidak seperti biasanya?

“Ayo kita bersama-sama.”

Deg. Jantung Joy ingin pecah rasanya. “Oppa.” Joy tersenyum senang dan entah keberanian darimana ia langsung menyentuhkan bibirnya ke bibir Chanyeol.

Ketika Joy ingin melepas kecupannya, Chanyeol menahannya. Hingga Chanyeol mulai membelai lembut dan memagut pelan bibir Joy dan setelah dipersilahkan Joy, Chanyeol semakin berani untuk masuk kedalam mulut Joy hingga terjadi ciuman basah yang intens.

Tangan Joy juga sudah mengalung indah di leher Chanyeol. Dan tangan Chanyeol pada tengkuk Joy yang semakin menekan bibir mereka. Ciuman mereka cukup lama. Hingga buliran air menyadarkan Chanyeol dan melepas pagutannya sambil melihat Joy yang tengah terisak pelan di depannya.

“Joy? kenapa kau menangis?”
Joy hanya menggeleng pelan.

“Apa aku menyakitimu?”

Joy memeluk Chanyeol dan menyembunyikan wajahnya pada dada Chanyeol. “Aku benar-benar mencintaimu, Oppa.”

Chanyeol tersenyum senang walaupun hatinya sedikit sakit. Ia tak ingin membuat Joy tersakiti. sudah cukup penderitaannya karena kehidupannya yang selalu menarik Joy pada kesedihan. Chanyeol tak mau Joy terus menangis dalam kesengsaraan walaupun ia tau bahwa ia akan selalu menyakiti Joy pada akhirnya.

STAY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang