Part 27 : Berubah

860 172 9
                                    

"Every diary Have a secret" - Cinta Pertama


***


Deburan ombak menyapu kaki telanjang seorang gadis. Dingin. Itu yang harusnya terasa karena di Korea sudah memasuki musim dingin.

Tapi tubuh gadis itu tetap terdiam seperti tak merasakan apapun.

Semilir angin terus menerpa wajahnya hingga rambut panjangnya terus bergelombang mengikuti kecepatan angin.

Drrtt... Drrtt...

Suara dering ponsel terus berbunyi bergantian. Tapi hal itu tetap tidak membuat perhatian gadis itu beralih.

"Jika kau ingin terlahir kembali. Bukankah seharusnya kau melupakan masa lalu dan mencoba hidup baru?"


***


Joy menunduk di hadapan dua pusara yang dipenuhi dengan taburan bunga.

"Joy. Hiks." Jennie merengkuh tubuh Joy. Jennie kembali menangis.

"Jennie."

Jennie menggeleng ketika Chanyeol memanggilnya. Ia tidak ingin pergi.

"Biarkan Joy sendiri. Ayo."

Setelah berkali-kali Chanyeol memaksa akhirnya Jennie menyerah.

"Aku selalu ada untukmu, Joy."

Jennie menggenggam erat tangan Joy sebelum akhirnya pergi dengan bantuan Chanyeol.

"Kau harus kuat." Chanyeol menepuk pundak Joy beberapa kali dan meremasnya memberikan kekuatan sebelum benar-benar pergi.

Joy menghembuskan nafasnya pelan. Kepalanya terangkat. Menatap langit biru yang terlihat begitu cerah.

"Oppa masih disana?"

Joy menengok kebelakang menampakkan seorang laki-laki gagah dengan pakaian serba hitam yang berstatus sebagai kekasihnya dari beberapa bulan yang lalu.

Taehyung akhirnya melangkah, berdiri disamping Joy setelah dari awal selalu berdiri di belakang mengamati setiap pergerakan yang Joy lakukan.

"Hmmm."

"Kenapa aku tidak bisa menangis, Oppa?"

"Air mataku sepertinya sudah mengering."

Taehyung merengkuh gadisnya dan menyenderkan kepalanya pada lekukan leher Taehyung.

"Apa mereka akan tenang disana, Oppa?"

Taehyung masih terdiam tapi tangan kanannya terus mengusap lengan Joy dengan lembut mencoba menyalurkan ketenangan untuk Joy.

"Maafkan aku, Mah. Pah."

Mata Joy tertutup mencoba menenangkan diri.

"Ayo kita pulang." Akhirnya Taehyung bersuara.

Joy melepas rengkuhan Taehyung dan mengangguk samar.

"Joy pulang terlebih dahulu, Mah. Pah."

Taehyung menautkan jari-jarinya ke jari-jari Joy. Menggenggamnya erat seperti tak mau melepaskannya.

Mereka berjalan berdampingan keluar dari pemakaman untuk pulang.


***


"Kenapa Oppa sangat diam hari ini?"

Tangan mereka masih terpaut tapi tatapan Taehyung fokus pada jalanan di depannya.

"Aku hanya ingin menjadi pendengarmu hari ini."

STAY ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang