Tony mengemudikan mobilnya menuju ke rumah Emma. Selama dalam perjalanan, ia terus berpikir apa yang selama ini dia amati ternyata salah. Mungkin Emma tak seburuk dugaannya sebelumnya. Namun entahlah, semua ini memang suratan nasib.
Ingatannya kembali ke masa beberapa tahun silam ketika ia masih bersekolah di USA. Pada semester akhir kuliahnya, ia mempunyai seorang pacar yang sangat ia cintai, atau begitulah yang ia pikir dulu. Venny.
Venny adalah gadis yang mampu menceriakan hari harinya selama ia berada jauh dari rumah. Sudah tiga tahun mereka berpacaran, dan rencananya mereka akan melangsungkan pernikahan sekembalinya mereka kuliah. Mereka merenda hari-hari yang menyenangkan. Mereka berbahagia sampai hadir William dalam kehidupan mereka.
William, seorang mahasiswa tingkat akhir yang cukup mencolok di kampus. Ia memang memiliki tampang yang lebih, bahkan untuk ukurang orang Amerika sekalipun. Terlebih juga ia berasal dari keluarga yang cukup terpandang. Berbeda dengan kebanyakan mahasiswa rantau lainnya, William hidup berkecukupan dan cenderung berfoya-foya dengan harta keluarganya.
Venny memilih William dengan segala kemewahan dan fasilitas yang diberikan pria itu kepadanya. Apartemen, kendaraan pribadi, perhiasan, baju, makam malam romantis di restoran mewah. Perhatian yang terlebih. Semua dapat membuat Venny berpaling darinya.
Bukan... ia bukan orang miskin pikir Tony. Namun ayahnya selalu mengajarkannya untuk hidup mandiri dan menghargai arti kerja keras. Meski mampu untuk membeli sebuah apartement dan sebuah mobil mewah untuk memudahkannya hidup di negeri orang. Semuanya harus ia peroleh dengan bekerja keras terlebih dahulu. Ia hanya menempati sebuah kamar berukuran 2x3 meter di asrama universitasnya dan ia harus naik trem atau subway jika ingin pergi ke suatu tempat.
Venny sendiri bukanlah seorang yang materialistis. Namun ia akui segala perhatian dan kemewahan yang diperolehnya dari William menghapuskan dirinya dari hati gadis itu.
Mereka merencanakan sebuah pesta pertunangan sebelum mereka kembali ke tanah air. Kedua keluarga telah berkumpul. Namun apa mau dikata, tiga hari sebelum pesta itu dilangsungkan, Venny memutuskan hubungan mereka dan pergi menghabiskan waktu berakhir pekan dengan William.
Perjalanan berakhir pekan tersebut berakhir tragis. Mobil yang mereka tumpangi menabrak truk dan mereka jatuh ke jurang. Venny meninggal seketika namun William yang sempat koma dalam waktu yang cukup lama, akhirnya dapat diselamatkan.
Venny dan William telah menorehkan luka yang amat dalam di hati Tony. Terutama karena menurut hasil otopsi, Vendy dalam keadaan hamil dua bulan yang tentu saja bukan bayinya. Tony amat menghormati Venny dan ia berjanji untuk menunggu sampai malam pernikahan mereka, meskipun tak ia pungkiri ada saat-saat di mana mereka berdua hampir tidak dapat menahan diri. Kenyataan itu merobek-robek hatinya. Semenjak saat itu, ia memilih untuk mengencani perempuan asing dan terbawa gaya hidup bebas yang mereka anut.
Emma baru menapakkan kakinya ketika ia melihat sebuah mobil melaju ke arah rumahnya. Batinnya kagum akan kegigihan kakaknya yang mendatanginya setiap hari hanya untuk memperoleh hasil yang sama. Emma mengacuhkan kedatangan Andre, ia masuk ke kamarnya, mandi dan mengenakan celana jeans dan kaos.
Ketika ia keluar kamar, dilihatnya Andre sedang duduk nyaman di ruang keluarga sambil menikmati kopi yang masih mengepul panas.
"Hai Emma..." sahutnya
"Mau apa kamu ke sini?" tanya Emma ketus.
"Duh... Galak banget cewe yang satu ini. Baikan dong... ayo deh.. Business is business, but you're always be my little sister" jawabnya sambil memasang tampang polos yang memelas.
Sambil meletakkan cangkir kopinya, Andre hendak mengelap mulutnya dengan punggung tangannya. Lalu dengan refleks, Emma mengambil tisu dan mengelapnya sebelum Andre dapat melakukan maksudnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
(BUKAN) TARUHAN
RomanceEmma adalah seorang gadis yang memiliki trauma masa lalu yang membuatnya tidak mempercayai pria. Tony adalah pria yang pernah dikhianati dan membawa dendam. Apa yang terjadi ketika keduanya terjebak dalam pertaruhan kekanakan yang mengatasnamakan...