Part 3

354 12 0
                                    

Tiba-tiba Siaw Hung merasakan kakinya sudah dibuka lebar.

Ia tahu saat itu sudah datang.

Tak lama kemudian, ia merasakan ada benda tumpul yang menerobos masuk lubang pelepasannya.

Walaupun ia sudah mematikan perasaannya, tapi rasa sakit itu tetap ada.

Benda itu dengan brutal membobol keperjakaannya.

A Han memang memperkosa Siaw Hung dengan semena-mena.

Hasratnya telah lama terpendam namun tak tersalurkan sehingga begitu ada kesempatan, ia pun melampiaskan semuanya.

Dihantamnya lubang Siaw Hung berkali-kali

Dia tidak peduli apakah Siaw Hung kesakitan atau tidak.

Dia tidak mau tahu apakah lubang pelepasan Siaw Hung terluka dan berdarah atau tidak.

Dia tak ingin membiarkan rasa kasihan melemahkan hasratnya.

Seluruh rekan-rekannya memberi A Han semangat.

Mereka menonton A Han memperkosa Siaw Hong dengan hasrat terpendam.

Mereka tidak sabar untuk mencicipi tubuh Siaw Hung.

Mereka berharap A Han cepat selesai sehingga mereka bisa memuaskan hasrat mereka juga terhadap Siaw Hung yang memang paling tampan di antara mereka.

Kapan lagi mereka bisa menikmati tubuh perjaka rekan mereka itu?

Tiba-tiba A Han merasa marah karena ia tidak mendengar Siaw Hung merintih dan menangis kesakitan.

Ia marah karena tidak bisa memuaskan keinginannya mendengar Siaw Hung memohon-mohon pengampunan darinya!

Ia kesal karena orang yang selama ini ditaksirnya menolak menjadi kekasihnya.

Ia mendongkol karena semua upaya mendapatkan cinta Siaw Hung kandas.

Semua kemarahan, kekesalan dan kedongkolannya terhadap Siaw Hung sudah memuncak dan harus mendapat pelampiasan.

Namun ia kecewa.

Walau ia berhasil merengut keperjakaan Siaw Hung tapi ia tetap tidak puas karena tidak mendengar permohonan Siaw Hung mengiba-iba pengampunan!

Setelah A Han selesai memperkosa Siaw Hung dan memuntahkan cairannya di dalam tubuh Siaw Hung, ia pun menarik senjatanya keluar dari lubang Siaw Hung.

Senjata yang sangat perkasa itu dilumuri oleh darah keperjakaan Siaw Hung dan cairan kenikmatannya sendiri.

Sebenarnya ia belum puas memperkosa Siaw Hung, namun melihat tatapn mata rekan-rekannya, akhirnya ia mengijinkan mereka untuk mencicipi tubuh Siaw Hung.

Dengan cepat rekan-rekannya berlomba mencapai tubuh yang terbaring tak berdaya itu.

Mereka pun mengundi siapa yang mendapat giliran pertama.

A Guan yang beruntung mendapat giliran berikutnya.

Dengan segera ia membuka seluruh bajunya dan melaksanakan hajatnya.

Ia melakukannya tanpa pemanasan lagi karena ia sudah terangsang saat melihat aksi A Han.

Tanpa ampun , untuk kedua kalinya Siaw Hung diperkosa. Kali ini oleh A Guan.

Tarian Sepasang KekasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang