Part 6

310 10 0
                                    

Mendengar penuturan Siaw Hung, A Sun terkejut. Bulu romanya berdiri.

Segitu parahkah kelakuan para rekan-rekan seperguruannya?

Bukankah mereka berasal dari golongan putih?

Bukankah guru sudah melarang untuk melakukan perbuatan tercela, apalagi hubungan seks sejenis merupakan pantangan keras!

Golongan yang selama ini membanggakan diri karena membela kebenaran?

Betapa mengerikan perbuatan A Han dan kelompoknya.

Yang tidak kalah mengerikan adalah perbuatan Siaw Hung.

Akibat dendam ia keluar dari perguruan dan mempelajari ilmu sesat!

Ia mengorbankan banyak remaja yang tidak bersalah untuk keperluan balas dendamnya!

Apakah sudah tidak ada lagi pesan-pesan moral yang diingat mereka.

Pesan yang pernah disampaikan oleh para guru mereka?

Baik A Han dan A Han beserta kelompoknya telah melanggar peraturan perusahaan dengan pelanggaran yang berat!

Bila Pendekar Kaki Langit atau Pendekar Burung Walet mengetahuinya, pastilah mereka dihukum berat!

Baik A Han , A Guan dan Siaw Hung sudah bersiap-siap bertarung.

Siaw Hung bersiap-siap membalas dendamnya.

A Han dan A Guan bersiap-siap menangkap criminal peresah penduduk sekitar.

A Han dan A Guan pun tanpa malu-malu menyerang Siaw Hung bersama-sama.

Mereka tidak malu disebut sebagai golongan putih.

Buat mereka seorang penjahat tidak perlu diberi angin.

Siaw Hung tidak gentar, walau dulu ia bukanlah tandingan A Han.

Begitu Siaw Hung mulai bergerak, maka A Han dan A Guan merasa pusing.

Kecepatan Siaw Hung sudah berbeda jauh dengan dahulu.

Ia bisa bergerak seringan burung.

Begitu bergerak Siaw Hung hampir saja berhasil melukai A Han.

A Han sangat terkejut.

Ia tidak menyangka kemajuan Siaw Hung yang sangat cepat.

Beruntung A Guan datang membantu.

Setelah pulih dari rasa kagetnya, A Han dan A Guan langsung mengeroyok Siaw Hung.

Siaw Hung dengan mudah melayani mereka berdua.

Ia unggul baik kecepatan , tenaga maupun jurus.

Setelah beberapa saat bertarung, A Han dan A Guan terdesak hebat.

Sebenarnya Siaw Hung dengan mudah dapat menyudahi pertarungan.

Namun tiba-tiba timbul pikiran untuk membuat A Han dan A Guan malu dan menderita terlebih dahulu.

A Han dan A Guan yang sudah kalah di bawah angin hanya dapat menangkis Siaw Hung saja.

Mereka tahu bahwa sebentar lagi mereka akan kalah.

Mereka sudah pasrah.

Tiba-tiba , BRETTT

A Han dan A Guan merasakan pakaian mereka robek.

Suara BRET kembali terdengar.

Hampir bersamaan, A Han dan A Guan kembali merasakan baju nya robek.

Tarian Sepasang KekasihTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang