BAB 7 : HANCUR

374 27 0
                                    

Di sepanjang perjalanan pulang, Mika diam. Tidak seaktif biasanya, padahal Adam sudah berjanji akan membelikan album Boyband WannaOne. Apa kalian kepo mengapa Adam tahu? Karena Mika sangat suka bercerita tentang apa saja, termasuk tentang Idola nya yang berasal dari Korea Selatan itu.

Pernah suatu ketika WannaOne mengunjungi Jakarta dalam rangka tour, Mika yang slalu upted pun teriak2 ngga jelas. Mika sangat ingin menghadiri Konser tersebut, namun Ia sadar banyak kebutuhan selain untuk nonton Oppa nya.

Sebenarnya juga Mika punya tabungan untuk nonton, tapi itu untuk kuliah nya nanti. Dan dampaknya pada Adam, malam dimana yang terasa sangat panjang. Mika tiba-tiba masuk ke kamar adam dan menangis hebat, Ia harus menenangkan adiknya itu dengan jalan2 dan makan eskrim kesuksesan nya. Benar-benar merepotkan. Tapi Adam sayang.

"Ra?" Ucap Adam berusaha memanggil. "lo tau ngga, temen gue ada yang suka WannaOne juga loh," lanjut nya berusaha membujuk

Mika hanya diam. Ia sangat kesal pada abang nya. Kenapa juga harus bilang pada Hafiz kalau dirinya baik-baik saja. Gatau apa kalau Mika sedang dalam tahap moveon.

Bahkan Mika tidak mau memeluk abang nya seperti biasa.

Motor beat putih Adam berhenti tepat di depan rumah sederhana dengan cat berwarna hijau. Terlihat sederhana memang, namun terlihat indah di pandang. Di depan rumah itu banyak di tumbuhi tanaman sehingga menambah kesan asri.

Mika turun dari motor putih tersebut, dan langsung ngacir menuju kamarnya.

Rumah ini sepi, karena ibunya masih di sekolah dan ayahnya berjualan soto. Biasanya Mika akan membantu ayahnya saat setelah maghrib sampai jam sepuluh malam. Padahal, ayahnya melarang Mika. Tapi Mika tetap memaksa.

Sama halnya dengan Adam. Ia menuju kamarnya. Ia pasrah tentang Mika. Nanti juga akan baik sendiri. Pikir Adam.

*****

Suara menyentak sudah Hafiz dengar dari halaman rumahnya. Ia berhenti melangkah kemudian menengadah kan wajahnya sambil memejamkan mata. Hatinya berdenyut manahan sakit. Ia niatan segenap hati untuk memasuki rumah dengan cat berwarna putih abu - abu ini.

Ia melanjutkan langkah nya, dan sampai lah Hafiz di depan pintu. Ia perlahan membuka dengan tangan gemetar, perlahan sampai tidak terdengar.

Dibukanya pintu tersebut dan Hatinya kembali sakit luar biasa. Saat hafiz menyaksikan ibunya yang ditampar oleh ayah kandung sendiri.

Hafiz berlari mendekat ke arah orang tua nya. Mencoba melerai, tapi yang dia dapatkan hanyalah makian ayahnya yang membuat semangat hidup nya redub kembali. Hafiz menangis, hatinya teriris saat ayahnya memaki tentang masa lalu nya, tentang hidupnya.

Ia kemudian memandang ibunya yang tertuduk dengan tangisan yang dalam.
Hafiz memandang ayahnya yang sedang mencoba meredam amarah.

"Ayah, kalo ayah mau hina hafiz, silahkan. Hafiz ngga akan melawan. Tapi hafiz mohon sama ayah, jangan sakitin bunda dengan tangan ayah sendiri. Itu bunda hafiz nya dan itu juga istri papa," hafiz menunjuk ibunya dengan tangis yang sedikit mereda.
"Hafiz akan turutin semua kata papa. Asal jangan sakitin bunda, hafiz mohon pa. Hafiz mohon," ucap hafiz dengan tangan memohon dan setengah berdiri.

Hafiz lelah, tenaganya terkuras. Sakit hati dan tenaga yang slalu Ia tahan, sekarang semuanya lepas begitu saja. Ia terisak kembali, mengepalkan tangan nya agar tidak melepas amarah nya dengan memukul wajah ayahnya. Ia ambruk di hadapan ayahnya dengan tangis yang belum mereda.

Surya, ayah hafiz pergi dengan amarah yang belum mereda. Ia mengambil kunci mobil di atas nakas lalu pergi. Membanting pintu dengan keras, menggema di rumah besar nan mewah ini.

Merasa surya sudah pergi. Hafiz berdiri dengan sesekali mengusap air matanya. Ia berjalan menuju bunda nya dengan kondisi menangis hebat. Bahunya terguncang, dengan tangan yang masih menempel pada pipi kanan nya.

Lagi dan lagi hati hafiz merasa sakit.

Ia berjongkok di depan bunda nya, perlahan Hafiz meraih tangan bunda nya dan memeluk erat bundanya dengan air mata yang kembali lolos tanpa ijin nya.

Dan untuk saat ini.

Hafiz membutuhkan nadi nya.

😻😻😻

Holla, gimana nih sama Part ini.

Aku aja sampe mau nangis nulis ya. Makasih yang udah mau baca dan nantikan Part selanjutnya nya, okey 👍

Selamat sore and jangan lupa klik tanda bintang di bawah nya.

Trimakasih🙏

RASA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang