Aku sudah seperti manusia pemalas saja, ah tidak seperti, tapi memang aku sedang sangat malas hari ini. Bagaimana tidak? Seharian ini yang kulakukan hanyalah menonton drama Korea.
Padahal aku sedang membolos kuliah, harusnya waktuku yang berharga ini kugunakan untuk hal yang bermanfaat, tapi aku malah begitu malas membersihkan rumah, jangankan membersihkan rumah, untuk mengambil makanan pun aku begitu malas berjalan ke dapur.
Anehnya aku juga sama sekali tidak merasa lapar, cukup melihat kegantengan Kim Soo Hyun Oppa saja aku sudah kenyang, eh nggak deh, aku cuma bercanda, ya kali begitu!
Tak lama setelah aku selesai menonton drama Korea, handphone-ku kembali berdering, kulihat siapa yang menelpon, ternyata suamiku yang sangat menyebalkan, siapa lagi kalau bukan Mas Sehan.
Ada apa gerangan sampai-sampai dia menelponku begini? Biasanya mana pernah, dia kan manusia paling bodo amat sedunia.
Dari pada terlalu banyak berpikir, lebih baik aku segera mengangkat telpon darinya. "Ya, hallo"
"Rivera." Aku mengernyit heran, apa sih pakai acara manggil-manggil namaku, to the point aja bisa kali.
"Kenapa?" Sebenarnya aku sedikit penasaran dengan alasannya menelponku begini, apalagi dia bukan tipe orang yang suka basa-basi.
"Saya sedang mampir beli makan...."
Terus apa urusannya denganku? Mau dia mampir atau tidak pun aku tidak peduli. Aku diam, menunggu Mas Sehan melanjutkan bicaranya, tapi dia justru ikutan diam, dia ini niat tidak sih menelpon aku? Ngeselin banget!
"Oh, terus?" Aku meresponnya cuek, habis dia diem aja sih.
"Kamu mau apa? Biar sekalian." Kalau nggak ditanyain, diem aja tuh pasti, heran deh sama Mas Sehan tuh, sama istri sendiri nggak ada inisiatifnya buat ngomong duluan.
Pake acara mau beliin aku makan segala, pas aku marah aja baru gini, biasanya juga nggak pake nanya, pasti langsung beli.
"Terserah." Berhubung aku masih marah, biar aja dia yang mikirin mau beli apa untukku, awas aja kalau beli yang aku nggak suka.
"Kamu mau es krim?"
Haduh, pake acara nawarin es krim segala, tau banget sih dia sama kelemahanku, mana kebetulan es krim dikulkas sudah habis.
Kalau sudah begini mana bisa aku terus-terusan jual mahal. "Mau," jawabku pelan, tapi masih bisa didengar olehnya.
"Mau berapa?"
"Yang banyak." Lumayan buat stok dikulkas.
"Yaudah, telponnya saya tutup dulu." Belum sempat aku membalas dia sudah menutup telponnya, harusnya aku yang menutup duluan, emang dasarnya Mas Sehan itu manusia menyebalkan. Hidup dengannya memang harus banyak-banyak sabar, kamu pasti bisa Rivera!
- - -
Ciee yang pulang kerja mampir dulu beliin istri es krim
Ga sabar nunggu es krim dari suami
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Dating
ChickLitSehan Adhitya Syahreza, kalau kataku dia itu manusia merangkap batu, terlalu keras dan juga kaku. Bayangkan bagaimana aku harus hidup selamanya dengan manusia semacam itu?! -Rivera Adnan Wijaya