- - -
"Gue tuh paling benci sama PHO, apalagi pelakor!" ucapku masih sambil menangis.
"Udah ah, jangan nangis lagi oii!" tegur Mikaila.
Aku menyeka sudut mataku yang berair, aku tuh emang suka nggak tegaan kalau masalah ginian, kasian banget sama istri sahnya.
"Habisnya gue langsung ngebayangin jadi istrinya itu loh, nyesek banget pasti," ucapku.
"Ya elo, pake ngebayangin segala!" seru Sandra.
"Jangan bahas pelakor lagi deh, ngeri euy!"
Aku mengangguk menyetujui ucapan Mikaila, ngapain juga kami malah bahas-bahas pelakor gini? Bener kata Mika, ngeri!
"Ke rumah gue yuk! Kita ngedrakor sabi kali nih," ajak Mikaila.
"Ih gue mana paham drakor-drakoran." Sandra memprotes, tuh anak emang nggak biasa nonton drama Korea.
Beda denganku dan Mikaila yang sangat menyukai drama dari Negeri Gingseng itu, kalau si Sandra tontonannya kan sinetron azab dichanel ikan terbang, kalau nggak ya bocah-bocah dari kampung durian runtuh.
"Yaudah lo nonton Upin Ipin aja, gue sama Mika ngedrakor," sahutku.
Sandra mendelik sebal, aku dan Mikaila spontan menertawakannya.
"Becanda elah! Ntar kita racunin lo drakor juga, lo pasti bakal suka, banyak cogan tau."
"Sebenernya gue bisa-bisa aja sih nonton drakor, cuma gue tuh suka males baca translate-nya."
"Astaghfirullah Sansan!" Mika tepok jidat saking frustasinya dengan kelakuan Sandra.
"Ya salam." Aku hanya bisa geleng-geleng kepala, namanya juga Sandra, maklumin aja udah.
"Eh tapi gue ijin dulu sama Mas suami," ucapku pada Sandra dan Mikaila.
"Yaudah lo ijin dulu aja, gue sama Sandra ke mobil duluan." Mika menarik Sandra untuk meninggalkan kantin kampus.
Aku segera mengambil handphone untuk mengabari Mas Sehan, telpon apa chat aja ya? Duh jadi bingung, eh mending langsung telpon aja deh.
Nada dering kedua panggilanku baru diangkat oleh Mas Sehan. "Hallo, Mas?"
"Ya?" jawab Mas Sehan di seberang sana.
"Aku mau main ke rumah Mika," ucapku memberitahunya.
"Mau saya antar?"
"Nggak usah Mas, ini aku mau langsung ikut mobilnya Mika."
"Jemput?"
Mas Sehan suka banget deh ngomong satu kata begitu, aku kan jadi bingung. Ngomong tuh nggak bayar kok, pengen kuteriakin gitu tapi mana berani.
"Apa, Mas?" tanyaku pada akhirnya.
"Mau saya jemput?" Nah gitu dong, ngomong tuh yang jelas biar aku nggak bingung.
"Ya kalau Mas mau sih terserah."
"Nanti sekalian pulang dari kampus saya jemput."
"Oke, ntar aku send alamatnya Mika."
"Ya sudah, saya matikan telponnya." Tumben Mas Sehan bilang dulu, biasanya tanpa ba bi bu langsung ditutup gitu aja.
Setelah selesai menelpon Mas Sehan aku segera menyusul Sandra dan Mikaila diparkiran.
- - -
"Jadi kita mau nonton apa nih?" Kami bertiga sudah sampai di rumah Mikaila, dan sekarang kami berada di kamarnya.
"Lo udah nonton dramanya Kim Seon Ho yang baru belum?" tanya Mikaila padaku.
"Oh yang sama pacarnya Kim Woo Bin itu kan?"
Mikaila mengangguk, "Iya itu, udah nonton belum?"
Aku menggeleng, tapi drama itu sudah masuk list yang akan kutonton nanti.
"Yaudah kita nonton yang itu, biar barengan dari episode satu," putus Mikaila.
"Gue nggak ditanyain gitu udah nonton apa belum?" Sandra melirik aku dan Mikaila sebal.
"Yee elo mah nggak usah ditanyain juga pasti belum," sahutku.
"Iya juga sih, emang judulnya apaan?" tanya Sandra.
"Hometown cha cha cha," jawab Mikaila.
Setelahnya kami bertiga langsung menonton drama yang diperankan oleh Kim Seon Ho dan Shin Min Ah itu, tidak lupa dengan beberapa camilan yang sudah disiapkan oleh Mikaila.
"Gue mau juga ah jalan-jalan ke pinggir pantai gitu, terus kalau sepatu gue hilang sebelah siapa tau kan dipinjemin sendal sama cogan juga." Sandra mulai berangan-angan setelah selesai menonton episode satu drama Hometown Cha Cha Cha.
"Astaga ni anak bener-bener ya, lancar banget halunya, baru nonton episode satu juga." Aku geleng-geleng kepala dengan tingkah Sandra.
"Gimana, San? Seru nggak dramanya?" tanya Mikaila.
"Lumayan lah buat gue yang nggak terlalu suka nonton ginian."
"Seru tau, dramanya ringan gitu," sahutku.
"Tapi biasanya yang ceritanya ringan-ringan gitu suka sad end tau," celetuk Mikaila.
"Ih jangan sampe, masa doi jadi sadboy mulu, kasian tau." Di drama sebelumnya Kim Seon Ho menjadi sadboy, yang mana ia tidak bisa bersatu dengan Bae Suzy alias Seo Dal Mi, padahal aku tim Jipyeong garis keras—nama Kim Seon Ho di drama itu.
"Emang kenapa sih kalau sad end? Gue aja udah biasa tuh nonton ftv azab endingnya meninggoy."
Aku dan Mikaila menatap tajam Sandra, bisa-bisanya drama Korea disamain sama ftv azab, mengcapek.
- - -
Wkwkwkw Sandra ada-ada aja😭
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Dating
ChickLitSehan Adhitya Syahreza, kalau kataku dia itu manusia merangkap batu, terlalu keras dan juga kaku. Bayangkan bagaimana aku harus hidup selamanya dengan manusia semacam itu?! -Rivera Adnan Wijaya