- - -
"Mas Sehan!" Dalam kegelapan aku berteriak memanggil Mas Sehan, kenapa tiba-tiba mati lampu begini? Sumpah, aku takut kegelapan.
Dengan meraba-raba kasur aku mencari handphoneku, setelah ketemu langsung kunyalakan senter dan keluar kamar untuk mencari keberadaannya Mas Sehan.
Aku takut sendirian jika dalam keadaan gelap begini. "Mas! Kamu di mana?"
Dapat kulihat Mas Sehan keluar dari kamarnya. "Saya di sini," sahutnya dengan tangan yang juga memegang senter handphone sama sepertiku.
Aku berjalan mendekat kepadanya. "Mas, kenapa mati lampu?"
"Silau, Rivera."
"Eh, maaf nggak sengaja." Aku sampai tidak sadar jika senter handphoneku mengarah tepat ke wajah Mas Sehan.
"Sebentar, saya cek lampu punya tetangga dulu."
"Aku ikut," ucapku yang tidak mau ditinggal sendirian.
"Tunggu di sini."
"Nggak mau, mau ikut."
"Yaudah." Mas Sehan akhirnya mengangguk, lalu kami berdua keluar rumah untuk melihat apakah lampu tetangga juga mati?
"Gelap banget." Aku bergumam pelan saat melihat ternyata semua rumah mati lampu.
"Gimana dong ini, Mas?" tanyaku.
"Ya tunggu sampai nyala sendiri, yaudah kita masuk."
Aku dan Mas Sehan kembali masuk ke dalam rumah. "Mas, ada lilin nggak?"
Mas Sehan menggeleng, "Udah lama nggak pernah mati lampu, jadi nggak ada persediaan lilin."
Aku mendesah kecewa, "Mas, ini handphoneku baterainya udah merah, kalau nyalain senter terus nanti yang ada hp-ku ikutan mati juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Without Dating
ChickLitSehan Adhitya Syahreza, kalau kataku dia itu manusia merangkap batu, terlalu keras dan juga kaku. Bayangkan bagaimana aku harus hidup selamanya dengan manusia semacam itu?! -Rivera Adnan Wijaya