setelah penawaran yang tiba-tiba dan mengejutkan itu doyoung jadi lebih sering datang mengunjungi sejeong.
laki-laki itu pasti selalu muncul saat sejeong ingin berangkat bekerja. doyoung pasti sudah berdiri di depan pintu rumahnya, seperti saat ini, ketika membuka pintu sejeong bisa melihat laki-laki itu berdiri di depan pintunya.
"kenapa kau selalu menggangguku?" tanya sejeong.
"ini bukan gangguan, aku hanya berusaha agar kau dapat menerima tawaranku, mungkin." laki-laki itu tersenyum kecil. "kau tidak menggunakan pakaian minim lagi?"
sejeong menghela nafas, berhari-hari ia tak bisa pergi bekerja karna doyoung yang datang mengajaknya pergi kemana pun. sejeong tidak bodoh, ia tahu laki-laki itu menghalanginya pergi bekerja.
makanya hari ini sejeong memutuskan untuk memakai pakaian biasa.
"jadi kau ingin aku berpakaian seperti itu?" tanya sejeong, doyoung langsung menggeleng keras.
"aku lebih suka melihatmu pakai pakaian biasa."
"lalu—"
doyoung meraih tangan itu, digenggam erat, lalu sedikit menariknya berjalan menjauhi flat kecil milik sejeong.
"kita mau kemana?" tanya sejeong.
"kau lebih suka pergi ke bioskop atau taman bermain?"
sejeong mengernyit. "ini sudah malam mana ada taman bermain yang—"
"oh jadi kau memilih taman bermain??"
wanita itu kembali menghela nafas. "terserah padamu saja."
karena sudah sangat malam—taman bermain pun sudah tutup—akhirnya doyoung mengajak wanita itu ke bioskop.
'yang benar saja., sejeong membatin sambil melihat tiket film yang akan mereka tonton.
"kenapa?" tanya doyoung, sadar kalau sejak tadi wanita yang bersamanya itu terus memperhatikan tiket film.
sejeong menggeleng kecil lalu berlalu untuk duduk di salah satu bangku tunggu.
doyoung mengikuti wanita itu, duduk di sampingnya dengan popcorn di tangannya.
"kau tidak suka filmnya?"
"menurutmu bagaimana?" tanya sejeong balik.
"kupikir kau—"
"the incredible, yang benar saja… itu kan film anak-anak." keluh sejeong. "dan lagi, tidak ada yang menonton film ini di tengah malam begini."
"bukannya itu bagus?? teaternya akan sepi, seperti rumah sendiri."
wanitu menghela nafas. "terserah."
sejeong awalnya malas sekali menyimak film, ia hanya menyenderkan tubuh ke kursi lalu memejamkan matanya. mungkin saja ia akan tertidur kalau saja suara tawa itu tidak mengusiknya.
kelopak matanya kembali terbuka, ia melirik ke samping dimana laki-laki itu tertawa begitu lepas hanya karna film kartun.
sejeong tak habis pikir ternyata laki-laki itu bisa tertawa begitu lepas seperti saat ini. ini kali pertama sejeong melihatnya tertawa.
"ada apa?"
terlalu asik memperhatikan laki-laki itu sejeong sampai tak sadar kalau yang ia pandangi kini menatapnya bingung.
wanita itu refleks membuang wajah dan menatap lurus ke depan. "tidak ada."
sementara wanita itu mengendalikan salah tingkahnya, laki-laki itu menarik kedua sudut bibirnya ke atas.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear you
Fanfictentang doyoung dan sejeong, dua orang yang bersama entah karna takdir atau paksaan.