Jarum jam menunjukkan pukul 23.50 tubuh Adora masih terbaring di ruang operasi.Mama dan Brian hanya bisa menuturkan doa agar Adora baik-baik saja. Felix juga disana, pandangannya tak lepas dari pintu ruangan operasi. Berharap dokter keluar dan mengatakan bahwa Adora baik-baik saja.
"Siapa yang tega ngelakuin ini sama Adora?" tangis mama Adora memenuhi ruang tunggu rumah sakit.
"Sabar ma, Jisung lagi berusaha nyari orangnya. Maafin Felix juga karena ga jagain Adora" ucap Felix menyesal.
Brian hanya diam. Dia sudah cukup marah dengan orang yang melukai adik satu-satunya yang berharga.
Sementara Jisung mencoba mencari Hana untuk meminta penjelasan.
Jisung mencoba berkali-kali menghubungi Hana tapi ponselnya tidak aktif.
Jisungpun berinisiatif untuk pergi ke rumah Hana. Dan benar saja, sesampainya disana Hana sedang menangis sambil memukuli dirinya sendiri.
"Park Hana!" ucap Jisung panik melihat Hana barusan.
Ia segera mendekati Hana dan melihat tangannya yang penuh darah. Sudah pasti itu adalah darah Adora.
"Jisung.....Maafin gue....." Hana menangis sambil memegang erat tangan Jisung.
"Park Hana, kenapa lo lakuin ini sama Adora?"
"Gue......Gue cuma mau mama gue balik ke dunia.....Setidaknya dia harus ganti nyawa mama gue....."
"Hana, dengerin gue. Orang yang udah meninggal gak akan bisa balik lagi. Apalagi itu udah kejadian 5 tahun lalu Na. Lo gak bisa bertindak gegabah kaya gini. Lo mengancam hidup Adora, dan juga gue"
"Kenapa Sung? Kenapa lo gak kasian sama gue? Lo ga liat hidup gue udah menderita!? Gue juga butuh orang yang sayang sama gue!!!!"
"Hana, denger ya. Gue cuma anggep lo sebagai temen deket gue, gak lebih. Lo gak bisa suruh gue buat suka atau sayang sama lo. Karena gue sukanya sama Adora. Gue gak ngerti kenapa lo lakuin ini. Tindakan lo yang kaya gini juga mengancam masa depan lo Na, gue gak maksa lo untuk mengaku. Gue akan tunggu sampe lo yang mau ngaku, dan minta maaf ke keluarga Adora. Kalo ke gue, gue pikir gue gak usah dapet permintaan maaf dari lo, karena mungkin gue udah jadi orang jahat yang gak bales cinta lo. Jadi kita impas"
Dua jam berlalu, dokterpun keluar dari ruang operasi bersama beberapa perawat.
Mama, Brian, dan Felix cepat-cepat menghampiri sang dokter.
"Gimana keadaan anak saya dok?" tanya mama Adora.
"Anak ibu kehilangan banyak darah, dan juga untungnya lukanya tidak dalam. Ibu tidak perlu khawatir, kami sudah menanganinya dengan baik. Saya harap anak ibu cepat siuman, kalau begitu saya permisi dulu" ucap sang dokter sambil pergi meninggalkan mereka.
"Ma, dengerkan kalo Adora baik-baik aja? Mama jangan nangis lagi ya, Adora itu anak kuat, dia pasti bisa segera siuman kok" bujuk Felix berharap mama tidak sedih lagi.
Perlahan mama Adora mengangguk dan menyeka air matanya. Kalau Adora tau mamanya menangis seperti ini, pasti dia sedih juga kan?
Brian sedari tadi juga berusaha menahan air matanya karena ia lagi-lagi merasa gagal melindungi Adora, kalau saja tadi dia tidak langsung tidur setelah pulang dari kampus, pasti ia akan mengikuti Adora ke taman perumahan.
"Ma, Bang, aku pergi dulu ya, mau cari angin" ucap Felix.
Brian mengangguk.
"Halo Sung, lo udah ketemu pelakunya?" tanya Felix lewat telepon.
"Iya Lix, udah, tapi dia belum mau ngaku"
"Siapa?" tanya Felix serius.
"Hana, temen gue" jawab Jisung seadanya.
"Temen.....Lo?"
Jisung tak merespon.
"Gue mau ketemu dia, lo dimana?"
"Udah Lix, biar gue aja yang urus"
"LO AJA GA BECUS NGURUSIN ADORA TRUS SOK MAU JADI JAGOAN DENGAN NGELINDUNGIN PELAKU?!" bentak Felix.
"Lix, gue mohon sama lu jangan kaya gini, gue emang salah karena gak ngelindungin Adora, tapi lo juga gak disana kan waktu Adora celaka?"
Felix hanya diam.
"Ya udah, gue gak mau kita jadi salah-salahan. Gue akan urus Hana sampe dia mau ngaku dan minta maaf sama keluarga Adora. Gue juga mau minta maaf karena gak becus ngurusin Adora. Gue tutup telfonnya"
TUT.
Selepas dari telfon dengan Jisung, Felix hanya memegang erat ponselnya. Ia marah, sekaligus merasa bersalah. Ingin rasanya ia meninju wajah sang pelaku, tapi tadi Jisung bilang Hana? Bukannya dia perempuan? Felix bukanlah laki-laki pengecut yang berani meninju perempuan.
Hanya penyesalan yang dirasakan Felix saat ini, dan ia berharap agar Adora segera siuman dan tertawa bersamanya lagi.
udah mau end nih hihi
KAMU SEDANG MEMBACA
von willebrand // han jisung✅
Fanfiction"eh lo bocor ya?" "ANJIR ENYAH LO MESUM!" ㅡvon willebrand;suatu kelainan pendarahan yang disebabkan oleh rendahnya tingkat protein pembekuan di dalam darah. highest rank: #1 in hanjisung [26/09/18] #6 in wattys2k18 [13/08/18] #28 in IN [04/08/18] ©g...