[thirty one] ㅡ (END)

3K 289 14
                                    


Jadi hari ini Adora mengajak Jisung pergi keluar. Dengan menggunakan baju yang casual, Adora tak lupa membawa tas selempang kecilnya lalu berlari kecil keluar dari kamarnya dan menuruni setiap anak tangga.

"Ngapain buru-buru gitu sih Dor?" sahut mama Adora yang hanya dibalas tawa kecil dari Adora.

Beliau sedang duduk bersama Jisung di ruang tamu. Setelah semua kejadian yang terjadi pada Adora, tentu saja mama Adora tak akan tega membiarkan anaknya sedih. Ya, mama Adora membuat perjanjian dengan Jisung. Em, dengan bang Brian juga tentunya.

Jisung berjanji akan menjaga Adora sepenuhnya, kalau-kalau Jisung sudah tak mencintai Adora lagi, Jisung boleh bicara baik-baik dengan Adora dan keluarganya. Tapi tentu saja Jisung tak akan melakukan itu kan?

"Ayo kita pergi" ajak Adora.

"Obat kamu?" tanya Jisung memastikan bahwa kekasihnya itu tak lupa membawa obatnya.

"Siap. Udah di dalem. Aku berangkat dulu ya ma" ucap Adora pamit dengan mamanya.

"Pergi dulu ya tante" ucap Jisung berpamitan kemudian.

"Jangan sampe malem ya, nanti abang kamu khawatir loh"

"Iya tante, gak akan lebih dari jam 8 hehe" jawab Jisung.

"Dah ma!!!"

















"Dor, dor! Hidung kamu!" seru Jisung histeris.

Adora yang menyadari bahwa hidungnya mengeluarkan darah, langsung membuka tasnya untuk mengambil beberapa obat serta sapu tangannya.

Jisung dengan telaten membersihkan darah-darah yang ada di hidung Adora. Sementara Adora diam ditempat, sibuk memandangi wajah Jisung yang berada di sampingnya.

"Makanya, kan aku udah bilang jangan terlalu bersemangat. Nanti kamu bisa kambuh lagi, liat sekarang, kamu mimisan" oceh Jisung khawatir.

Adora hanya tertawa mendengar omelan Jisung yang terdengar seperti papanya.

"Haha Sung, kamu jangan ngomel gitu ah. Aku jadi kangen papa"

"Ma..Maaf Dor"

"Gapapa ih, kamu lebay haha. Udah?"

"Udah, cepet diminum obatnya"

Setelah Adora menelan beberapa butir obatnya, ia kembali menatap Jisung lekat.

"Sung, seandainyaㅡ"

"Selalu ngomong seaindainya? Udahlah gak usah diomongin seaindainya gimana. Kita jalanin aja" sela Jisung.

Adora mengangguk pelan. Benar kata Jisung.

"Jadi kita jalan lagi gak?" tanya Adora yang langsung dibalas tatapan mengerikan dari Jisung.

"Oke oke, kita makan aja. Gimana?"

"Oke kita ke kedai di ujung jalan aja, ada menu baru yang pengen aku cobain"

"Ayo kita kesana!"








"Aku mau kimbap tuna!" ucap Adora girang.

Oke, sekarang Jisung kaya lagi ngajak anak kecil berumur 6 tahun. Adora terlalu menggemaskan untuknya.

Mereka berdua saling menatap. Tak ada yang bicara, sampai akhirnya dering ponsel Adora berbunyi.

"Ya?"

"Ah, ya. Nanti diusahain kesana" jawab Adora sambil melirik Jisung yang masih setia menatap wajahnya.

Adora mengakhiri telfonnya lalu meletakkan ponselnya di meja.

von willebrand // han jisung✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang