Time [36]• Kejadian di Masa Lalu

2K 65 0
                                    

Satu tahun yang lalu.

Di tengah hujan deras malam ini, kedua remaja itu tengah berada di depan sebuah rumah besar bergaya masa kini. Mereka tengah berusaha membujuk tuan rumahnya untuk keluar.

"Retta, please keluar!" pinta Andri dengan menggedor-gedor gerbang rumah tersebut.

"Retta, ini gue Fachmi!" Fachmi mengusap wajahnya dengan kasar. Air hujan telah memburamkan sedikit penglihatannya.

Andri menatap Fachmi tidak suka.

Fachmi balik menatap Andri. "Apa, njing?!"

"Biasa aja, nyet!" balas Andri dengan penekanan di setiap katanya.

"Bacot, bangsat!" Fachmi menatap pintu rumah Retta kembali. "Retta, bukain pintunya!"

"Retta!" teriak Andri. "Gue sayang sama lo, bukain pintunya, Ret!"

Fachmi tak ingin kalah. "Retta, gue cinta sama lo!"

Andri mendelik tajam. "Retta milik gue, anjing!"

"Retta!" Fachmi menggedor-gedor gerbang.

Seorang gadis keluar dengan menggunakan sebuah payung.

"Ngapain kalian cariin adek gue, huh?" tanya Clara menghampiri keduanya.

"Eh, Ra. Bukain pintunya! Gue ... gue pengen ketemu sama adek lo!" Andri tersenyum lebar.

"Ha ha ha!" Clara tertawa merendahkan. "Punya hak apa lo pake suruh-suruh gue?! Adek gue lagi sibuk. Gak penting dia urusin kalian berdua."

"Anjing!" ucap Fachmi emosi.

"Bacot lo, bitch!" sembur Andri.

"Apa, huh?" Clara tertawa menyepelekan.

"Suruh adek lo keluar!"

"Lo budek, huh? Adek gue lagi sibuk!"

"Banyak omong lo!" Andri menggeram kesal. "Suruh Retta keluar!"

Seorang gadis dengan pakaian tidurnya keluar dari pintu utama. Ia berlari menghampiri ketiganya tanpa menggunakan payung.

"Kak Cla, Fachmi, Andri?" tanya Retta tidak percaya. "Ngapain kalian di sini?"

"Gue pengen ketemu lo, Ret!" Andri menatap Retta lekat.

"Retta," panggil Fachmi.

"Ada apa sih ini?" tanya Retta bingung. "Kak Cla, lo kok ada di luar? Gue tadi denger ribut-ribut di sini. Ya, udah, gue susulin kalian aja."

Clara membalikkan badannya. Ia melenggang pergi tanpa menghiraukan pertanyaan Retta tadi. Retta hanya menghela napssnya saja.

"Jadi, tujuan kalian ke sini itu apa?"

"Gue suka sama lo, Ret!" ucap Fachmi dengan lantang.

"Gue cinta sama lo!" Andri tersenyum lembut.

Retta menatap keduanya bingung. "Maksud kalian?"

Sejujurnya, Retta tidak sepolos itu. Ia tahu apa arti dari kata tersebut. Hanya saja, ia tidak mengerti maksud dan tujuan mereka.

"Gue pengen lo jadi pacar gue."

"Gue pengen lo jadi pacar gue."

Ucap keduanya kompak.

Different Time [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang