Sehabis salat Asar, seperti biasa, jam pelajaran baru berakhir. Kayla berjalan beriringan dengan Cecil, mereka harus memutari lapangan outdoor untuk sampai di gerbang utama.
Mereka berpisah di parkiran. Kayla sudah berjanji akan pulang bersama Fachmi sore ini. Sebelum berjalan meninggalkan Kayla, Cecil sempat membisikkan sesuatu di telinga gadis itu itu.
"La ... jaga diri lo baik-baik. Teguhkan hati dan pikiran lo! Siapkan mental dan fisik yang kuat!" bisik Cecil dengan suara menyeramkan.
"Ih, apaan, sih lo?! Udah kayak yang mau ikutan uji nyali aja, deh!" Kayla bergidik ngeri.
"Hahaha, inget pesan gue, ya, La! Bye!" Cecil berjalan menuju gerbang utama, meninggalkan Kayla yang masih dihantui oleh bayangan-bayangan kejam seorang Fachmi.
"Motor Fachmi yang mana, ya?" Kayla berjalan kesana-kemari mencari motor Fachmi yang bentuknya seperti apa saja Kayla tidak tahu.
Beberapa siswa datang bersamaan. Mereka berjalan kearah motornya masing-masing.
Melihat seorang siswi tengah sibuk mencari sesuatu, seorang siswa bertopi hitam dengan garis tiga di depan menghampiri Kayla.
"Lagi cari apa?" tanyanya sopan.
Kayla menoleh, lalu tersenyum. "Emh, gue lagi bingung." Kayla menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Siswa itu mengernyit. "Kenapa lo?"
"Gue lagi cari motor."
"Hahaha, lo lucu banget, sih. Lo bawa motor ke sini?" tanya siswa itu sambil tertawa renyah.
"Nggak, nggak. Gue gak bawa motor, kok." Kayla menggeleng cepat.
"Lah, terus?" tanya siswa itu bingung. "Oh iya. Kenalin, nama gue Andri." siswa tersebut yang ternyata bernama Andri itu mengulurkan tangannya.
Kayla cepat-cepat membalas uluran tangan Andri. "Gue Kayla. Lo bisa panggil gue Kay, La, Lala, atau bisa juga Kayla langsung." Kayla tersenyum ramah.
Cantik, batin Andri.
"Oh, haha. Iya-iya. Btw, lo kelas berapa? Kok gue belum pernah lihat lo sebelumnya, ya?" tanya Andri.
"Iya, gue murid pindahan hari ini. Gue kelas XII IPA 2."
"Oh, iya? Tetanggaan dong, gue XII IPA 1."
Kayla tersenyum lalu mengangguk-anggukkan kepalanya. "Eh iya, Dri. Lo kenal sama Fachmi?" tanya Kayla.
"Fachmi?"
"Iya, yang satu kelas sama gue!"
"Oh, Fachmi yang ketua ekskul itu?" tanya Andri memastikan.
"Gue gak tau. Yang jelas, namanya Fachmi Aldiansyah."
"Iya, dia Fachmi. Ketua ekskul PA, dan dia juga aktif di ekskul karate. Baru-baru ini, dia baru aja diangkat jadi ketuanya." terang Andri.
"Oh." Kayla ber'oh ria.
"Kenapa?" tanya Andri.
"Apa?"
"Lo nanyain dia?!"
"Iya, gue lagi cari motornya Fachmi. Lo tau?" tanya Kayla bingung.
"Mau apa lo sama motornya Fachmi?" Andri balik melemparkan pertanyaan.
"Nggak, gue gak mau ngapa-ngapain, kok." Kayla berjalan pergi meninggalkan Andri.
"La, tunggu!" Andri menghampiri Kayla yang berada tiga langkah di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Different Time [COMPLETED]
Novela Juvenil[Revisi Tertunda] -Tentang waktu, juga ramalan cinta. Tentang rasa, sekaligus perjuangan.- Fachmi Aldiansyah. Seorang cowok berhati dingin dengan ketampanan maksimal luar biasa. Hidupnya sangat monoton. Atau bahkan, terlalu datar untuknya. Jika bos...