Harap Vote and coment terlebih dahulu sebelum mulai membaca
^^Happy Reading^^
———***———
Part 1
Sebuah kelas yang awalnya begitu ricuh tiba-tiba saja menjadi begitu hening tak kala seseorang memasuki kelas. Ya seseorang yang menurut mereka begitu misterius. Saat ia memasuki kelas itu tiba-tiba saja semua orang bungkam tak berani berbicara karena hawa kelas yang tiba-tiba berubah menjadi mencengkam. Ya seseorang yang menurut mereka terlalu banyak menyimpan rahasia. Dari luar ia terlihat begitu chubby dan tidak mengurangi ketampanannya barang sedikitpun. Namun bukan berarti itu mengurangi aura gelap dalam dirinya. Ia memang tampan dan hampir memiliki fans di seluruh penghuni sekolah itu. Namun satupun tidak ada yang bisa membuatnya tertarik ataupun membuat jantungnya berdebar kencang. Namja itu Park Jimin.
Namja yang begitu digila-gilai hampir seluruh penghuni Seiran.Seiran sendiri adalah nama dari sekolah tempat Jimin berdiri sekarang ini. Jimin tidak peduli tatapan-tatapan teman-teman sekelasnya yang memandangnya kagum dan takut. Ia memilih berjalan ke mejanya yang tengah di huni oleh sahabatnya sekaligus teman sebangkunya.
"Yo Jim. Kau telat lagi" ujarnya namun tak di gubris oleh Jimin.
Kim Taehyung sahabat sekaligus teman sebangku Jimin. Bisa di bilang mereka sudah berteman cukup lama hingga sedikit demi sedikit Taehyung tau masalah yang tengah menimpa sahabatnya itu.
"Kali ini apa lagi alasanmu?" Tanya Taehyung.
"Aku telat bangun" singkatnya.
"Apa begitu sangat sulit bagimu untuk bangun sedikit lebih pagi?" Taehyung menghela nafasnya dan membuangnya.
"Kau tau aku malas melakukannya" Taehyung tau apa alasan Jimin selalu bangun lebih siang dan berangkat sedikit lebih telat. Bahkan ia tak jarang terlambat dan mendapat hukuman membersihkan toilet atau berkeliling lapangan sebanyak 5 putaran. Jawabannya cukup simpel, tentu saja karena sahabatnya itu tidak mau bertemu atau melihat wajah kedua orang tuanya yang selalu mengabaikannya.
"Setidaknya jika kau tidak ingin melihat mereka kenapa kau masih betah tinggal disana?
Kau bisa tinggal di apartemen atau tinggal di rumahku. Dengan begitu kau tidak usah berangkat kesiangan terus" saran Taehyung.Jimin memikirkan ucapan Taehyung yang menurutnya ada benarnya juga. Dari pada ia harus tinggal dengan orang tuanya yang jelas-jelas selalu mengabaikannya itu. Setidaknya ia bisa hidup sendiri di apartemen seperti saran Taehyung sahabatnya.
"Akan ku pertimbangkan ucapanmu" ucap Jimin.
Hyung,
Please Let Me Love YouSetelah beberapa hari memikirkan ucapan Taehyung sahabatnya, hari ini Jimin benar-benar pindah dan tinggal di dalam apartemen yang ia beli sendiri dengan uang tabungannya yang sudah hampir 5 tahun ia simpan dari hasil kerja kerasnya sendiri.
Jangan di tanya Jimin bekerja sebagai apa. Karena uang yang ia gunakan saat ini adalah uang hasil dari pekerjaannya sebagai guru dance dan menyanyi di coffee yang membutuhkan dirinya sebagai penyanyi. Sedikit demi sedikit uang itu ia tabung dengan baik dan mengambil seperlunya bila ia butuh. Sedangkan uang yang pemberian dari kedua orang tuanya ia simpan dengan baik-baik tanpa sepeser pun ia gunakan.
*
*
*
"Huh Jim. Apa yang kau lakukan disini sendiri?" Entah dari mana datangnya tiba-tiba saja Taehyung datang dan menyapanya yang tengah sibuk bermain basket sendirian.
"Apa kau buta. Kau bisa melihatnya sendiri jika aku sedang bermain basket" ketus Jimin.
"Slow man. Aku kan hanya bertanya. Lagi pula kenapa kau hanya bermain sendiri tanpa mengajakku?"
"Aku tidak mau mengganggumu yang tengah sibuk bermain wanita" ejek Jimin.
Ya Taehyung adalah seorang playboy kelas kakap. Suka merayu wanita dan bergonta-ganti pasangan adalah hobinya.
Terkadang Jimin malas meladeni temannya yang satu itu dan memilih menyibukkan dirinya sendiri dari pada harus berurusan dengan Taehyung."Kau seperti tidak mengenalku saja bung. Tapi bukankah kau juga sama" jawab Taehyung santai dan terkesan tidak tersindir sama sekali justru ia balik menyindir Jimin. Mereka sama, sama-sama suka bermain wanita namun tidak dengan Jimin yang bermain wanita disaat ia benar-benar dirundung masalah.
"Terserah. Setidaknya aku tidak seperti dirimu" lalu Jimin menderibel bola tersebut lalu melemparnya dan tepat sasaran. Bola masuk tepat pada ring basket.
"Wow! Kemampuan main basket mu ternyata makin lama semakin hebat saja Jim" puji Taehyung sambil menyerahkan botol minuman yang ia ambil dari bangku sebelahnya dan memberikannya kepada Jimin.
Jimin menerima botol minuman tersebut lalu meneguknya hingga tersisa setengahnya saja. Keringatnya pun sudah bercucuran di pelipisnya karena terlalu lama bermain basket.
"Ayo pulang" ajak Jimin menenteng tasnya lalu berjalan mendahului Taehyung.
"Setidaknya tunggu aku bodoh. Kau berjalan terlalu cepat!" Teriak Taehyung mengejar langkah kaki Jimin dan berjalan di sampingnya.
Please Let Me Love YouDi parkiran sekolah Jimin tidak sengaja berpas-pasan dengan seseorang dan tidak sengaja menyenggol lengannya.
Seseorang itu menunduk dan memungut bukunya yang terjatuh akibat senggolan Jimin yang bisa di bilang sedikit keras.
Lalu ia pun berdiri dan memandang dua manusia di depannya dengan pandangan apa kau tidak punya mata.
Lewat tatapanya yang begitu menusuk namun tak membuat orang yang di tatapnya gentar."Mian" singkat dan padat. Satu kalimat yang mampu membuat seseorang yang di tabraknya menganga tak percaya.
"Tsk... Apa itu caramu meminta maaf setelah menabrak seseorang" balasnya ketus.
"Aku kan sudah minta maaf" ucap Jimin. Ya orang yang menabrak itu adalah Jimin.
"Setidaknya lebih sopan lah sedikit. Apa kau tidak punya orang tua yang mengajarkanmu sopan santun" Jimin yang mendengar itu mengeraskan rahangnya serta mengepalkan tangannya hingga kuku-kuku tangannya memutih.
"Apa urusannya denganmu jika aku punya orang tua atau tidak" balas Jimin tak kalah dingin.
"Jika kau punya maka setidaknya hargai orang lain yang kau tabrak dengan meminta maaf sedikit lebih sopan tentunya"
Taehyung yang melihat atmosfir yang mulai berubah diantara dua orang itu segera melerai sebelum terjadi hal yang lebih buruk dari pada saat itu.
"Mmm. Sunbae aku selaku temannya akan mewakili temanku ini untuk meminta maaf padamu. Tolong maafkan temanku ini. Saat ini pikirannya sedang kacau sehingga ia tidak bisa berpikir jernih, jadi tolong maafkan temanku" ucap Taehyung mewakili Jimin untuk meminta maaf.
"Baiklah. Setidaknya temanmu sedikit lebih waras" setelah mengatakan itu ia pun pergi meninggalkan Jimin yang masih mengepalkan tangannya.
"Min Yoongi" ucap Jimin membaca name tag seseorang yang barusan di tabraknya itu.
"Kau mengenalnya?" Tanya Taehyung.
"Tidak! Tapi lihat saja nanti aku akan membalas semua perbuatannya padaku" geram Jimin lalu masuk ke dalam mobilnya.
To be continue...
Hai butuh pendapat kalian nih
Menurut kalian book nya mau di lanjut atau di stop mumpung masih awal nih..
Jadi yg mau book ini lanjut silahkan vote and coment di bawah....Terima kasih ❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! Please Let Me Love You || Minyoon [END] ✔
FanfictionAku tau cinta itu buta Aku pun tau cinta itu gila Dan aku pun juga tau bahwa aku terlambat menyadari perasaanku Karena itu maafkan aku yang bodoh ini. Maaf karena terlambat menyadari bahwa aku pun juga mencintaimu- Pjm #Minga #Minyoon #BxB #Yaoi #Bo...