Harap budayakan vote terlebih dahulu
^^Happy Reading^^
———***———
Keesokan harinya Yoongi pun kembali melakukan rutinitas sehari-harinya seperti biasa.
Keadaannya sudah sedikit lebih baik dan bisa masuk sekolah seperti biasanya. Namun ada sedikit yang berbeda darinya yaitu wajahnya yang tidak secerah biasanya. Wajahnya sedikit lebih pucat dan tirus akibat satu minggu lamanya sakit. Jimin yang waktu itu berangkat pagi pun tidak sengaja melihat Yoongi di taman belakang sekolah dan berteriak memanggilnya."Yoongi hyung!" Teriak Jimin dari kejauhan namun masih dapat Yoongi dengar.
Seketika raut wajah Yoongi pun berubah datar saat melihat Jimin yang berlari ke arahnya dengan perasaan leganya, tapi tidak bagi Yoongi yang hatinya sudah hancur olehnya waktu itu.
Jimin yang hendak memeluk tubuh Yoongi pun menepis kasar tangannya dan menatapnya tajam."Mau apa kau?" Ketus Yoongi.
"Hyung, kau kemana saja dan tentu saja aku ingin memelukmu hyung. Kau tau, seminggu ini aku mencemaskan mu yang menghilang tanpa ada kabar, bahkan menghubungiku pun tidak" jelas Jimin.
"Cih! Untuk apa kau mencemaskan ku, Park?
Dan untuk apa aku harus menghubungi mu, toh aku bukan siapa-siapa mu" sinis Yoongi."A-apa maksudmu hyung, kau bukan siapa-siapa ku? Tentu saja kau itu adalah sahabat sekaligus hyung bagiku" jelas Jimin yang entah kenapa tidak suka dengan pertanyaan Yoongi.
"Haha! Benar, hanya sahabat dan tidak lebih. Haha, kau benar. Lalu kenapa aku sungguh bodoh bisa berharap lebih darimu selama ini" tawa hambar tersungging dari bibir Yoongi.
"Aa-apa maksudmu hyung, aku tidak mengerti?" Jimin mengerutkan keningnya bingung.
"Kau mau tau apa maksudku?" Yoongi tersenyum lebih tepatnya tersenyum sinis dan miris.
"Aku menyukaimu, Park. Aku menyukaimu apa kau tau itu!!" Bentak Yoongi kehabisan akal.
"Kau puas!! Apa kau sudah puas selama ini sudah menyakiti perasaan ku?!"
"Hyung" lirih Jimin.
"Sudahlah lupakan. Aku tau ini tidak benar. Kau namja dan akupun juga namja. Perasaan seperti ini seharusnya tidak pernah terjadi dan seharusnya memang tidak ada karena semua itu mustahil"
"Kau dan aku itu sama. Kita sama-sama namja. Aku tau ini salah karena seharusnya aku tidak memilik perasaan ini dan memilih memendam perasaanku sendiri. Seharusnya namja menyukai wanita bukan sesama jenisnya, tapi tidak dengan ku yang dari awal memiliki kelainan dalam hormonku. Aku yang seharusnya menyukai wanita tapi justru sebaliknya menyukai sesama namja. Aku tau ini aneh, tapi aku tidak bisa bisa membohongi perasaanku yang mengatakan bila aku semakin menyukaimu kala aku melihatmu menangis waktu itu di dalam pelukanku. Melihat mu yang terluka karena orang tuamu membuatku bertekad untuk selalu berada disampingmu. Memelukmu disaat kau butuh seseorang untuk memelukmu dan melontarkan kata-kata penenang untukmu. Menceritakan dan mendengarkan semua keluh kesahmu disaat Taehyung tidak ada untukmu. Dan selalu ada disaat kau butuhkan kapanpun.
Tapi sekarang aku sadar, aku akan mencoba membuang perasaan ini yang seharusnya ku lakukan dari awal. Perasaan yang seharusnya tidak tumbuh dan berkembang seperti sekarang. Jadi sekarang aku akan mencoba secara perlahan-lahan untuk membuang perasaanku ini, karena itu jangan pernah muncul di hadapan ku lagi. Karena jika kau terus muncul di hadapan ku itu justru akan mempersulit ku untuk melupakanmu, Park" ucap Yoongi sebelum pergi meninggalkan Jimin yang entah kenapa tidak rela Yoongi pergi dari sisinya setelah mendengar semua cerita Yoongi. Jimin mematung di tempatnya mencerna semua ucapan Yoongi layaknya patung setelah mendengar ucapan Yoongi yang seperti mengucapkan selamat tinggal kepadanya. Setelah sedikit lama memikirkannya Jimin pun mulai tersadar dari lamunannya setelah mencerna semua kata-kata Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung! Please Let Me Love You || Minyoon [END] ✔
FanfictionAku tau cinta itu buta Aku pun tau cinta itu gila Dan aku pun juga tau bahwa aku terlambat menyadari perasaanku Karena itu maafkan aku yang bodoh ini. Maaf karena terlambat menyadari bahwa aku pun juga mencintaimu- Pjm #Minga #Minyoon #BxB #Yaoi #Bo...