12- Bogoshipo, Hyung

2.2K 259 3
                                    

Maaf alurnya Chan percepat ya😊😊


Sudah terhitung lima bulan Jimin tak melihat batang hidung Yoongi lagi di fakultas mereka dan sungguh ia merindukan namja itu.
Kemana ia pergi? Apa ia membencinya karena perbuatannya malam itu?

Haha, kau memang bodoh Jimin sudah jelas ia akan membencimu setelah apa yang kau lakukan padanya malam itu batin Jimin merutuki kebodohannya.

"Tapi aku merindukannya" lirih Jimin.

"Sebenarnya kau dimana hyung? Aku merindukanmu. Apa kau mencoba menghindariku karena kesalahan yang ku perbuat malam itu" sambung Jimin menatap kosong rerumputan di depannya.

Saat ini, Jimin tengah bersandar di batang pohon tempat ia pertama kali mencurahkan isi hatinya pada Yoongi waktu itu. Ia menangis di dalam pelukan Yoongi hingga jatuh tertidur akibat elusan tangannya yang lembut pada rambutnya. Jimin tak lupa dan tak akan pernah melupakannya jika tempatnya berada saat ini adalah tempat yang selalu ia habiskan bersama Yoongi jika saat jam kosong atapun saat mereka bosan dan terkadang membolos bersama.

"Aku merindukannya" lirih Jimin menutup kedua matanya yang hendak mengeluarkan liquid bening itu kembali.

Ya, sudah hampir lima bulan ia tak melihat Yoongi dimanapun, dirumah bahkan di tempat mereka kuliah pun ia tidak ada. Rasanya sungguh menyiksa dirinya ketika ia begitu merindukan sosok itu. Perhatian yang di berikan Yoongi untuknya, serta kesabarannya dalam menghadapi dirinya sungguh ia merindukan segala yang ada padanya. Min Yoongi, sosok yang selalu terlihat tegar untuknya meskipun sebenarnya ia lebih rapuh darinya.

"Disini kau rupanya"

Itu Taehyung. Ia mencari Jimin sedari tadi namun ia sama sekali tak melihatnya dimanapun. Tapi saat ia melewati koridor belakang kampus matanya tak sengaja melihat sosok Jimin dari jauh.

"Ayo pulang, ini sudah semakin sore" ajak Taehyung.

"Kau pulang saja duluan" suruh Jimin.

Taehyung menghela nafasnya, kemudian mengambil tempat disamping Jimin yang menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.

"Memikirkannya lagi huh?" ucap Taehyung yang sudah biasa melihat Jimin seperti ini.

"Jika kau menyesal kenapa dulu kau memaksanya dan melakukan itu padanya?" Jimin bungkam enggan menjawab karena ia tau dialah yang salah disini.

"Liatlah apa yang kau lakukan? Kau tidak hanya membuatnya membencimu, tapi juga menjauhimu. Kau memaksanya melakukan itu dan liatlah akibatnya. Kau selalu di hantui rasa bersalah dan berakhir menyiksa dirimu sendiri seperti ini" ujar Taehyung.

"Aku hanya ingin dia menjadi melilikku, apa itu salah?" jawab Jimin lirih.

"Apa itu salah? Tentu saja itu salah. Kau memaksanya dan membuatnya takut bodoh! Kau mengeluarkan aura gelapmu padanya" marah Taehyung.

"Jika kau ingin memilikinya tidak dengan cara seperti itu juga. Kau bisa mengatakannya langsung dan membuatnya mengerti perlahan-lahan" terang Taehyung.

"Tapi dia terlanjur membenciku, Tae" lirih Jimin.

"Tentu saja dia membencimu kau menidurinya dalam amarah, karena itu kau memang pantas untuk dibenci. Kau brengsek, kau juga bodoh terlambat menyadari perasaanmu sendiri. Kau memang bajingan kawan" ejek Taehyung.

"Lalu bagaimana denganmu" sindir Jimin yang justru di balas tawa meremehkan dari Taehyung.

"Se-Playboy apapun orang menyebut ku setidaknya aku tidak sampai memaksa untuk menidurinya. Kaupun juga tau batasanku dalam urusan seperti itu hanya sekedar untuk bermain-main. Aku tidak pernah serius bung. Aku juga tidak sebrengsek dirimu sampai meniduri seseorang. Batasanku hanya sekedar pacaran lalu setelah itu ku buang jika merasa bosan" jawab Taehyung enteng.

Jimin bungkam, benar se-Playboy apapun Taehyung ia tidak pernah sampai menidurinya. Meskipun tak banyak juga yang meminta langsung pada Taehyung agar Taehyung mau menyentuhnya, namun Taehyung akan menolak keras hal itu hingga tak segan-segan langsung mengakhiri hubungannya itu. Maka tak heran orang-orang menyebutnya Playboy ulung karena terlalu sering bergonta-ganti pasangan.

"Memikirkan ucapan ku Dude" kekeh Taehyung.

"Sudahlah, hari semakin sore ayo pulang. Soal Yoongi nanti akan ku bantu untuk mencarinya" ucap Taehyung serius.

"Kau yakin mau membantuku mencarinya?" kata Jimin menatap Taehyung serius.

"Hmm. Karena itu ayo pulang sebelum aku membatalkan niat baik ku menolongmu" oceh Taehyung menarik Jimin untuk segera pulang.

"Mau mampir ke rumahku tidak? Kebetulan Eomma pasti sudah memasak" ujar Taehyung setelah mereka lumayan jauh dari pohon tempat mereka sebelumnya.

"Tidak aku mau pulang saja, aku lelah" ujar Jimin.

"Lelah memikirkan pujaan hatimu hahaha" tawa Taehyung meledak.

Hyung,
Please Let Me Love You

"Hyungggg" ucap seorang namja kelinci pada seorang namja lainnya yang tengah memilih-milih bahan makan mereka di supermarket dekat rumahnya itu.

"Yak! Kelinci buntal! Bisa pelankan suaramu sedikit tidak ini supermarket bukan rumahmu!" kesal namja manis yang tadi.

"Habis hyung tidak mendengarkan ku" gerutunya seraya mengembungkan pipinya.

"Kau terlalu cerewet pantas saja tidak ada yang mau denganmu" balasnya.

"Yoongi hyung menyebalkan" kesalnya.

"Ya ya ya, terserah mu dasar Jeon kelinci buntal Jungkook" balas Yoong yang ternyata bersama Jungkook di supermarket.

"Hyung, Eomma menyuruh kita ke Seoul" alih membalas Yoongi Jungkook justru teringat ucapan ibunya yang meminta mereka untuk ke kembali Seoul besok.

"Imo? Wae?" ucap Yoongi.

"Eomma mengundangmu untuk makan malam bersama, selain itu dia juga sangat merindukanmu" terang Jungkook.

"Kenapa tidak Imo saja yang ke Daegu? Kau tau kan sekarang aku tidak sendirian, tapi ada nyawa lain di dalam sini" tunjuk Yoongi pada perutnya yang kini lumayan besar karena kandungannya yang akan memasuki enam bulan usia kandungannya.

"Hehe, sesekali mampirlah ke Seoul hyung. Ini sudah enam bulan kau pergi meninggalkan Seoul ke Daegu" jawab Jungkook.

"Hanya Seoul tidak sampai ke luar negeri" balas Yoongi.

"Baiklah, kapan acara makan malam itu?" tanya Yoongi.

"Besok lusa. Eomma menyuruh kita datang besok pagi-pagi sekali bersama Min Imo dan Min Ahjushi" jelas Jungkook.

"Eomma sudah tau? Tapi mereka kan sedang di luar kota, Kook" kata Yoongi.

"Mereka akan menyusul"

"Oh"

"Kau sudah selesai berbelanja kan, hyung?" tanya Jungkook.

"Sudah, kajja ke kasir kemudian bayar ini lalu pulang" ucap Yoongi di balas anggukan Jungkook dan merebut troli dorong dari tangan Yoongi.

"Kau sedang hamil hyung, jadi biarkan aku yang mendorongnya" kata Jungkook.

"Aigoo, gomawo ne.. uri dongsaengie.." kekeh Yoongi.

"Hmm, kajja"


_______
~TBC~

Tolong budaya kan Vote & Komen setelah membaca😊😊

Akhir kata Chan sayang kalian😘😘

190320
By: Nurtinichan

Hyung! Please Let Me Love You || Minyoon [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang