10- Regret

2.6K 281 6
                                    

Harap budayakan vote terlebih dahulu



^^Happy Reading^^

———***———


"Hyung aku datang, kau dimana?"

Malamnya Jungkook menepati janjinya ia datang dengan membawa beberapa kresek di tangannya. Kalau tidak salah ada sekitar lima kantung plastik hitam yang ia bawa lalu berjalan menuju arah dapur. Ia meletakkan semua barang belanjaannya dan mengambil dua kantung plastik untuk ia taruh di dalam lemari pendingin.
Setelah ia rasa sudah menaruh semua es krim pesanan hyung nya Jungkook pun berjalan menuju tangga lantai dua dimana letak kamar Yoongi berada.

"Hyung kau didalam kan?
Aku masuk yah?"

Karena tidak mendapat balasan Jungkook pun membuka pintu kamar Yoongi hati-hati takut membuat suara keras dan mengganggu hyung nya yang mungkin saja masih tertidur.

Cklek!

Dan benar saja ketika ia membuka pintu dapat ia lihat Yoongi masih tertidur lelap dalam mimpinya. Jungkook tersenyum melihat wajah tenang Yoongi yang tertidur begitu damainya. Jujur ia begitu menyukai hyung nya yang tertidur dengan nafas yang begitu teratur dan tenang tanpa terusik sedikitpun oleh kedatangannya.

"Aku senang melihatmu bisa tidur nyenyak, hyung. Setidaknya dengan begini aku bisa melihat wajah damaimu saat tertidur. Jujur aku tidak suka melihatmu yang tidak bisa tidur nyenyak hanya karena selalu memikirkan namja brengsek seperti Jimin itu. Aku lebih suka melihatmu marah-marah tidak jelas dari pada harus melihatmu diam-diam terluka hanya karena memikirkan dirinya yang entah memikirkan mu juga atau tidak" lirih Jungkook sendu.

"Hyung aku menyayangimu karena kau adalah hyungku. Hyung yang selalu mengajarkanku mana yang benar dan mana yang salah. Kau adalah panutan bagiku, tapi aku tidak bisa mengerti kenapa dirimu bisa terjebak dalam pesona seorang Park Jimin yang jelas-jelas menurutku brengsek.
Dia namja yang penuh dengan rahasia, namja dingin yang selalu berwajah datar. Tapi kenapa kau bisa menyukainya?
Dia hanya lah namja brengsek yang suka bermain wanita sama seperti sahabatnya itu"

"Hyung ku harap setelah ini kau menjauhinya. Sudah cukup, sudah cukup aku melihatmu selalu terluka dan menangisinya. Aku tidak mau melihatmu selalu menangis dalam diam semenjak hari dimana kau melihatnya sedang mencium wanita lain di depan matamu. Aku tidak tau apa yang telah terjadi padamu semalam sehingga kau tidak pulang. Yang ku tau paginya kau meminta izin untuk masuk sekolah lalu siangnya kau tidak pulang bahkan sampai pagi menjelang kau baru pulang itupun dengan keadaan yang lebih buruk. Aku tidak tau apa yang Park brengsek itu lakukan padamu, tapi aku berjanji mulai saat ini aku berjanji tidak akan membiarkannya kembali melukaimu" gumam Jungkook menatap sendu wajah Yoongi yang terlelap.

"Eugh..." Lenguh Yoongi pelan.

"Kau sudah bangun, hyung?" Kata Jungkook mendekati Yoongi dan membantunya menyandar di tiang penyangga tempat tidurnya.

"Kapan kau datang, Kookie?"

"Lima menit yang lalu, mungkin" cengenges Jungkook sambil memeriksa demam Yoongi yang sedikit menurun.

"Sudah sedikit turun rupanya" kata Jungkook pelan.

"Kau tidak melupakan pesananku kan, Kook?"

"Pesanan? Ahh... Sudah ku taruh di mesin pendingin" jawab Jungkook setelah mengerti arah pertanyaan sepupunya itu.

"Kau tidak bermaksud meminta memakannya sekarang kan, hyung? Ingat kata-kata ku sebelum membelikannya untukmu" ingat Jungkook. Yoongi mengerucutkan bibirnya lesu.

"Iya, aku tidak boleh memakannya sebelum sembuh dulu iya kan. Tsk... Menyebalkan" dengus Yoongi yang di balas kekehan oleh Jungkook.

"Iya. Sembuh dulu baru kau boleh memakannya" ujar Jungkook.

"Iya iya. Kau cerewet sekali" dumel Yoongi.

"Cha, apa kau sudah makan malam, hyung?" tanya Jungkook perhatian.

Yoongi menggeleng, bagaimana ia mau makan jika ia saja rasanya tak sanggup berdiri. Kepalanya masih pusing, dude!

"Kalau begitu tunggu disini. Aku akan ke dapur dulu mengambil makanan yang kebetulan tadi ku beli saat kemari. Tunggu ya, hyung" lagi Yoongi hanya bisa mengangguk. Ia bersyukur setidaknya masih memiliki Jungkook sebagai adik sepupunya.

Tak lama Jungkook pun datang dengan nampan berisi beberapa makanan yang tadi ia beli. Yoongi menelan ludahnya karena tiba-tiba merasa lapar saat melihat beberapa makanan yang di bawa Jungkook.

"Woah, kimbab, sushi! Eh? Tapi kenapa ada bubur?
Kau membeli bubur untuk siapa, Kook?" tanya Yoongi.

'Tentu saja untuk mu, hyung. Ini bubur ayam, jadi di makan ya, biar ku suapi" seru Jungkook.

"Eum" angguk Yoongi. Menolak juga tidak baik, lebih baik ia makan saja. Toh bubur ayam tidak seburuk itu.

"Kau sendiri sudah makan?" tanya Yoongi setelah menerima saru suapan dari Jungkook.

Jungkook menggeleng "Aku bisa makan nanti setelah hyung selesai makan" jawab nya.

"Tidak, tidak. Kau juga harus makan, jadi ini, makanlah" Yoongi menyodorkan sepotong kimbab di depan mulut Jungkook. Dan Jungkook memperhatikan itu.

"Buka mulut mu dan makan ini" suruh nya.

Jungkook mengangguk dan mulai membuka perlahan mulutnya. Menerima satu suapan dari hyung yang ia sayangi tentu tidak akan ia sia-siakan.

Hyung, Let Me Love You

Di lain tempat atau lebih tepatnya di apartemen milik Jimin. Apartemen itu berantakan bagai kapal pecah. Barang-barang yang awalnya tertata rapi kini terlihat berantakan tak berbentuk.

Jimin menjambak rambutnya frustasi, bagaimana tidak. Saat ia terbangun pagi tadi ia tidak menemukan Yoongi-Nya. Ya, Yoongi nya, karena jika boleh jujur ia tidak mau kehilangan Min Yoongi. Egois memang, tapi itulah kenyataannya.
Setelah apa yang telah ia lakukan semalam pasti membuat Yoongi katakutan. Jujur ia kalab saat itu, kalab karena takut Yoongi pergi dari sisinya.

"Sebenarnya kau kemana, hyung. Kenapa kau pergi begitu saja. Kenapa kau juga tak mengangkat telepon dari ku. Maafkan aku, hyung. Maafkan aku." lirihnya parau.

Jujur ia takut kehilangan lagi. Ia tidak mau kehilangan satu-satunya orang yang menyayanginya tulus seperti Min Yoongi. Tidak. Ia tidak akan sanggup.

Gara-gara kesalah pahaman yang membuatnya terbuai akan ciuman waktu itu Yoongi-nya menjadi semakin jauh darinya. Ya, ciuman waktu itu memang tidak di sengaja namun membawa petaka untuknya sebab Min Yoongi melihatnya.

Ia bodoh karena terlena dengan ciuman gadis waktu itu. Ia tau gandis itu memang cantik dan ia bodoh sempat mengaguminya karena gadis itu tidak lebih dari seorang penggoda ulung. Dan sekarang akibat kebodohannya itu ia kehilangan sosok malaikat yang mengisi hari-hari nya meskipun terkadang ia terlalu sering membuatnya terluka tanpa ia sadari.

"Hyung tolong maafkan kebodohanku yang terlalu bodoh untuk menyadari semuanya lebih awal" batin Jimin.






TBC

Holla apa kabar guys ada yg nunggu ff Chan ini gk??
Maaf karena udah lebih dari 2 bulan ngilang dan ngelantarin book ini.

Masih ada yg nunggu gk sih bagi yg MinYoon hard shipper??
Tolong maafkan Chan ya guys karena baru bisa lanjut sekarang🙏🙏🙏

So harap berbaik hati untuk VOTE & COMENT ya guys

Love youuu😘😘😘

Hyung! Please Let Me Love You || Minyoon [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang