03- Secret

3.2K 371 6
                                    

Harap budayakan vote terlebih dahulu






^^Happy Reading^^

———***———

Seminggu kemudian setelah pertemuan di taman belakang itu kini entah kenapa seorang Min Yoongi yang terkenal tidak peduli dengan orang lain terlihat memperhatikan seorang Park Jimin yang jelas-jelas bukan siapa-siapanya disaat ada kesempatan. Entahlah Yoongi juga bingung dengan dirinya sendiri belakangan ini yang terlihat seperti bukan dirinya saja semenjak hari itu. Dimana ia sedikit memahami keadaan Jimin seperti ceritanya waktu itu.
Setiap kali ia melihat sosok Jimin entah kenapa ia merasa Jimin tengah menyembunyikan sesuatu yang sangat besar selama ini dari orang lain. Ia bisa merasakan itu saat ia tidak sengaja selalu melihat Jimin duduk sendirian di bawah pohon yang ada di taman belakang sekolah waktu itu. Taman sekolah tempat ia menemukan Jimin tengah memejamkan matanya seakan ia tengah menikmati waktu sendirinya.

Seperti hari-hari sebelumnya lagi-lagi ia menemukan Jimin yang sedang memejamkan matanya di bawah pohon yang sama. Berbeda dengan sebelumnya jika hari-hari sebelumnya ia tidak berani menghampiri Jimin, tetapi kali ini ia mencoba mendekatinya lalu mencoba menyapanya meskipun sedikit ragu dan pada akhirnya ia memberanikan diri untuk mengambil posisi duduk disampingnya sambil sesekali menengok ke arah Jimin. Mungkin saja ia membuka matanya dan menyadari kehadirannya di dekatnya.

"Hay" sapa Yoongi memulai pembicaraan untuk menyapa Jimin.

Jimin yang mendengar ada suara yang menyapanya membuka matanya dan melihat ke sebelahnya. Ia melihat sosok Min Yoongi di samping kirinya yang tengah menatap ke arahnya dan sesekali tersenyum kepadanya.
Entah kenapa perasaan Jimin menghangat melihat senyuman itu. Senyuman yang begitu tulus tanpa ada kepura-puraan di dalamnya.

"Apa yang sedang kau lakukan disini, Park?" Sapa Yoongi.

Jimin memutus tatapanya kepada Yoongi saat ia seolah sadar dari lamunannya. Dan memilih menghadap ke depan dengan memegang kedua lututnya.

"Hanya mencari ketenangan. Di dalam kelas begitu berisik dan aku tidak menyukai kebisingan" jawab Jimin seadanya.

"Apakah kau selalu kesini untuk menenangkan pikiranmu?" Tanya Yoongi.

"Tidak setiap hari. Mungkin hanya disaat-saat tertentu ketika aku banyak pikiran saja"

"Lalu apakah saat ini kau sedang banyak pikiran? Atau kau sedang ada masalah?" Ujar Yoongi.

Jimin menatap Yoongi sekilas lalu kembali menatap ke depan.

"Tidak juga. Hanya ada masalah kecil di rumahku" jawab Jimin tidak melepaskan pandangannya dari depan.

"Masalah apa? Maaf jika aku terlalu banyak bertanya padamu. Jika kau tidak ingin mengatakannya juga tidak apa-apa"

"Hari ini aku pulang ke rumahku, ah..tidak, lebih tepatnya hanya mampir untuk mengambil beberapa barangku yang belum sempat ku bawa ke apartemen ku" entahlah kenapa Jimin mau menceritakannya kepada Yoongi, mungkin ia juga tidak tahan menyimpan masalahnya sendiri.

"Lalu apa masalahmu?"

"Hal yang selama ini selalu ku dapat dari orang tuaku, kekecewaan" Yoongi tidak mengerti maksud ucapan Jimin.

"Maksudmu?"

"Hari ini aku pulang untuk mengambil beberapa barang-barangku dan juga beberapa pakaianku yang belum sempat ku bawa ke apartemenku. Namun saat aku sampai di rumah bukan sapaan dan pelukan hangat yang ku dapat dari ibu yang telah melahirkan ku selama ini. Pelukan hangat yang biasa anak lain dapatkan dari ibu yang telah melahirkan mereka ke dunia ini. Justru sebaliknya, aku hanya mendapat kekecewaan dari mereka.

Hyung! Please Let Me Love You || Minyoon [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang