33

729 103 42
                                    

"Namanya Singto.
Prachaya Ruangroj.
Adalah orang yang berulang tahun selama sebulan penuh.
Hi, bro.. orang yang berulang tahun sebulan penuh"

Krist yang baru masuk dan menutup kembali pintu kamar inap Singto, segera dapat mengalihkan perhatian semua orang yang berada di dalam ruangan tersebut dengan kata-kata yang baru di ucapkannya.

Singto yang tengah berkutat dengan ponselnya,
Off jumpol yang tengah berkutat dengan isi dalam kopernya, dan
Newwiee yang baru keluar dari kamar mandi.

Off jumpol tidak menggubris lagi setelah menoleh sekilas pada Krist dan segera masuk ke dalam kamar mandi menggantikan Newwiee.

Newwiee sendiri hanya tersenyum melihat kedatangan Krist si penghuni kamar lain dengan keramaian yang dibawa oleh anak itu..

Sedangkan Singto tidak peduli apapun kecuali hanya memasang telinga dalam mode aktif.

Ketika Krist mulai naik ke atas ranjang dimana Singto sudah mengganti fokus ke kamera lensa, Newwiee menginterupsi

"Tolong ya kalian berdua... jangan sampai membuat orang-orang yang telah berusaha agar kalian terpisah menjadi sia-sia"

Ujar Newwiee berseloroh namun seperti ia memang sedang serius.

Singto masih bergeming.

Krist berhenti bergerak untuk sejenak, dan menolehkan kepala kemana Newwiee tengah berada, lantas mendengus sebelum menjawab

"Tolong ya phí, kalian semua.. apa lagi sih masalahnya sampai kalian tidak berhenti melakukan ini pada kami? Kan urusan kita sudah beres"

"Apa lagi kalau bukan karena acara ini bukan untuk kalian berdua.."

Dengan enteng Newwiee menjawab sesingkat yang dia bisa sambil memakai kaosnya.

"Memangnya kenapa? Walaupun kami melakukan perjalanan khusus, kami juga tidak pernah melakukan hal yang harus diantisipasi seperti ini, phí.. Ini diskriminasi namanya"

Krist langsung menoleh ke jari tangannya yang masih menumpu pada permukaan tempat tidur setelah tanggapan itu ia lontarkan. Dia merasakan sesuatu menyentuh di jarinya baru saja..

Ia kemudian menoleh ke si empunya jempol kaki yang ternyata itulah yang baru menyentuh jari tangannya..

Kode
Agar Krist berhenti dengan argumentnya

"Tapi p'Sing.."

Krist berusaha memberi protes pada kode itu. Singto mengangkat kepalanya untuk menatap Krist dan mengirimkan sebuah perintah agar diam.

"Ish."

Tangan Krist terangkat untuk memukul kaki Singto yang memang terjulur di dekat tangannya itu dengan sebal

"Sini"

Suaranya teramat sangat lembut.
Singto sepertinya menjadi lebih sering menggunakan nada yang seperti itu ketika bicara dengan Krist akhir-akhir ini.
Jika saja Newwiee tidak sudah terbiasa dengan dua anak itu dan segala kelakuan absurd mereka, mungkin ia akan langsung muntah di tempat akibat mendengar suara pelan plus lembut-nya Singto ke Krist seperti saat ini.

Singto menepuk ruang kosong di sisi kanannya agar Krist yang sudah terlihat bersungut-sungut itu datang ke tempat itu.

"Aku benar-benar memperingatkan kalian berdua ya.."

Suara Newwiee terdengar lagi.
Kali ini terselip nada ancaman di dalamnya.
Ia tidak menyerah untuk mengganggu pasangan itu

Me be like ; p'Niu, kamu nggak sedang envy ma couple itu kan?? Secara couple p'Niu hampir nggak pernah bersikap manis ke p'Niu kyk p'Sing ke p'Kit.. iya kan?"

Matahari & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang