25

981 130 44
                                    


Kini tempat ini (kondo milik Krist) telah menjadi sepi.

Beberapa saat lalu ketika Singto baru saja datang, suasana bisa dibilang cukup gaduh.. karena Krist dan Bank yang juga belum lama baru kembali dari jadwal kerja.

Ketika Krist sedang sibuk membantu Bank memindahkan beberapa barang dari dalam mobil ke kondo, Singto justru dengan santai melenggang begitu saja memasuki kamar si pemilik kondo.
Pun tidak kembali muncul bahkan sampai Bank pamit pulang ke tempat tinggal nya sendiri..

Seolah bagi Krist dan Bank, hal seperti yang dilakukan Singto itu sudah hal yang lumrah.
Kecuali Krist yang kadang memberi Singto tatapan 'heran' karena kelakuan laki-laki itu, manajer dan asisten Krist hanya membiarkan itu tanpa keluhan.

"P'siing?!"

Panggilan Krist mengudara karena tak melihat sosok yang tadi memasuki kamar nya

"Euumm!"

"Apa sih yang kau lakukan di dalam? Lama sekali"

"Mandi"

"Mandi apa mandi?"

"Mandi"

"Tsk. Percepat. gantian"

"Eum"

Beberapa menit berlalu..
-
Ketika Singto sudah dengan kegiatannya di kamar mandi dan keluar, penglihatannya mendapati Krist yang sudah jatuh tertidur dengan kaki yang menjuntai ke lantai

"Kiitt??"

Mengguncang pelan bahu Krist dan mengulangi panggilannya beberapa kali..

"Eum?"

Menatap dalam wajah Krist yang akhirnya membuka mata meski enggan..
Menyisir rambut depan lelaki muda itu dengan sayang

"Capek banget?"

"Eum"

Kepalanya bergerak sebisanya untuk mengiyakan.

"Masih mau mandi?"

"Eum.."

Krist menggumam lagi.. perlahan kelopak matanya mulai turun lagi.. namun gagal tertutup sempurna ketika Singto kembali membuka suara

"Yakin?"

"Eum. ... aku lengket phí.. Harus mandi.."

"Sekarang?"

"Eu-eum... bantu aku.."

Krist mengulurkan kedua tangannya ke atas.
Singto beranjak, lalu meraih tangan itu dan menariknya hingga Krist terduduk..

Memapah anak muda itu memasuki kamar mandi kemudian melepaskannya. Mengambil jarak satu langkah dan memperhatikan bagaimana Krist mengumpulkan kesadarannya..

"Apa? Kenapa khun masih disitu?"

Ujar Krist masih dengan suara mengantuk

"Kau yakin bisa?"

"Tentu saja"

Singto bergeming.
Krist terlihat masih belum sepenuhnya bangun.

"Sudah keluar sana..."

Ujar Krist hampir merengek sambil mendorong Singto menjauh

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Singto mengangkat kepalanya dan mengalihkan atensinya dari buku yang tengah dia baca ketika merasakan Krist sudah keluar dari tempat membuang bau badan dan keringatnya..

Matahari & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang