20

932 119 20
                                    


*tiba-tiba merasa buruk

Semalam entah pada pukul berapa Singto sampai kembali ke kondo-nya bersama ayahnya dengan diantar oleh p'Jane, managernya.

Setelah berterima kasih pada p'Jane yang baru saja berpamitan pada ayahnya, sambil mengantarkan lelaki baik itu sampai ke pintu keluar, Singto jadi teringat akan sesuatu hal.

_______________________
Hari ini sekitar pukul delapan sembilan ia baru terbangun dari tidurnya, agak terlambat dari hari biasa. Hari sibuknya.
Namun ia tidak menyesali itu karena ia baru bisa tertidur saat pagi telah menjelang sekitar empat atau lima jam yang lalu karena.........................

~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Perasaannya sedang campur aduk ketika ia dan tubuhnya merasa sangat butuh beristirahat pada malam sebelumnya.
Namun, pada saat itu pikirannya justru berkehendak lain.
Pikiran Singto sedang bekerja dan tidak mau diajak beristirahat.

===================
Malam itu, sudah sewajarnya Singto merasakan cukup lelah, akan tetapi saat teringat kembali ment dari Krist saat speech ending stage beberapa jam lalu membuat Singto merasa buruk.

"Bahkan namaku tidak keluar dari mulutnya.. tapi p'Jane.."

Singto beranjak dari tempat tidurnya. Merapikan selimut yang menghangatkan tubuh lelap sang ayah sebelum melangkah keluar dari kamarnya dengan tak lupa membawa serta ponselnya.

"
"
"
"
"
"
"

Ia kemudian duduk di satu ruang di dalam kondonya yang sudah disulap menjadi ruang 'serbaguna' dengan pancaran cahaya yang hanya menyapa dari ruangan lain..

Membuka kunci layar ponselnya lalu kemudian menyentuh satu aplikasi yang bakal memberinya banyak tampilan dari event yang baru mereka selesaikan belum lama tadi.

Tetapi, setelah membuka dan sedikit menjelajahi timeline aplikasi tersebut, Singto justru merasa semakin bertambah buruk.

Kepalanya mulai terasa sakit.
Air mata perlahan mulai berjatuhan ke pipinya satu dua tiga..
Dan terus turun tak terkendali
Ia menggumamkan kata "Tidak berguna" beberapa kali yang ia tujukan pada dirinya sendiri seraya mengusap wajahnya yang sudah sangat basah.

Tak berapa lama, ia menutup aplikasi tersebut dan beralih ke aplikasi yang lain.

"Terima kasih.. dan maaf"

Beberapa kata yang baru ia buat dalam kolom message itu segera ia kirimkan ke beberapa nomor kontak terpilih di ponselnya

"Ada apa? Kenapa kau mengirimiku pesan seperti itu"

Adalah nama Guy yang pertama kali membalas setelah beberapa menit pesan berhasil dalam pengiriman.

"Hanya sedang merasa buruk. Sedikit."
Ia mengirimkan jawabannya tak lama

"Ingin berbagi?"

"Tidak"

"Katakanlah Sing.."

"Aku hanya ingin berterima kasih pada kalian semua.."

"Untuk apa"

"Untuk...... selalu... memberi perhatian... pada Kami.. terutama Krist"

Pandangannya pada ponselnya memburam setelah ia berhasil mengirimkan chat balasan..
Air menggenangi kedua matanya.
Singto menangis lagi, tak kalah deras dari yang sebelumnya.

Ingatannya lagi-lagi kembali ke speech mereka saat ending stage..

Bagaimana Krist mulai menyebutkan satu persatu nama member/team sotus yang ia cintai dan yang memberi perhatian padanya..

Matahari & VenusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang